Alasan Kenapa Harus Mengikuti Salah Satu Madzhab Empat

Daftar Isi
https://www.abusyuja.com/2019/11/kenapa-harus-mengikuti-madzhab-empat.html
Abusyuja.com_Mengikuti salah satu madzhab empat, bukan berarti semata-mata kebetulan. Namun apabila dicermati secara seksama, baik dari sudut pandang agama maupun logika, mengikuti salah satu madzhab empat tersebut akan menghasilkan sekian banyak kemaslahatan, dan tidak mengikuti salah satu madzhab tersebut akan menghasilkan atau memunculkan berbagai kerusakan.

Imam Waliyullah ad-Dahlawi memberikan penjelasan, sebenarnya dalam mengikuti salah satu madzhab empat terdapat kemaslahatan yang sangat besar, dan berpaling darinya akan menghasilkan mafsadah (kerusakan) yang besar pula. Dan berikut beberapa alasan mengapa kita harus mengikuti salah satu madzhab empat :

1. Umat Islam sepakat akan berpegangan kepada generasi sebelumnya

Umat Islam sepakat akan berpegang kepada generasi salaf dalam upaya mengetahui syariat. Generasi tabi'in berpegang kepada sahabat, generasi tabi'in-tabi'in berpegangan kepada generasi tabi'in. Demikian pula dalam setiap generasi, selalu berpegang kepada generasi sebelumnya. Secara rasional. yang demikian itu dianggap baik, karena syariat hanya dapat di ketahui melalui naqli (riwayat) atau melalui istimbath (ijtihad). Sedangkan naqli tidak akan terjadi, jika suatu generasi tidak menerimanya dari generasi sebelumnya secara langsung. Sedangkan dalam istimbat, diharuskan mengetahui pandangan-pandangan ulama terdahulu, supaya hasil istimbatnya tidak keluar dari pendapat mereka yang dapat memunculkan potensi melanggar ijma' ulama, yang secara hukum hal tersebut dilarang oleh agama.

2. Mengikuti madzhab sama saja mengikuti sabda Rasulullah SAW

Alasan kedua mengapa kita harus mengikuti salah satu madzhab adalah karena hal tersebut sesuai perintah Rasulullah bahwa kita dituntut untuk mengikuti al-sawad al-a'dzam (kelompok mayoritas).

Baca juga :

Dari Anas bin Malik ra Beliau berkata : Rasulullah SAW pernah bersabda : Ikutilah kelompok mayoritas (al-sawad al-a'dzam). Hal ini berkaitan dengan realita sosial umat Islam, dimana banyak sekali madzhab-madzhab lain yang sudah punah kecuali empat madzhab ini, maka mengikutinya (salah satu madzhab empat) itu sama saja kita mengikuti kelompok mayoritas (al-sawad al-a'dzam), dan keluar darinya berarti kita sama saja keluar dari golongan mayoritas (al-sawad al-a'dzam).

3. Larangan berpegangan terhadap ulama-ulama yang belum jelas 

Generasi Salaf adalah generasi yang dikatakan sebagai sebaik-baiknya generasi, akan tetapi generasi tersebut sudah semakin jauh dari masa kita. Maka dari itu,  kita tidak diperbolehkan berpegangan kepada ulama-ulama yang belum jelas latar belakangnya, kita tidak diperbolehkan berpegang kepada ulama-ulama yang secara dhahir masih mengikuti hawa nafsunya, kecuali apabila mereka Menisbatkan perkataan kepada  sebagian ulama Salaf yang dikenal jujur, agamis dan amanah, baik penisbatan itu secara eksplisit (tegas/gamblang) maupun secara implisit (samar-samar). Demikian pula kita tidak diperbolehkan berpegangan pada pendapat orang-orang yang tidak kita ketahui telah memenuhi syarat-syarat melakukan ijtihad atau tidak.