Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Neraka dan Penghuninya dalam Islam

Abusyuja.com_”Neraka”, adalah satu kata untuk menjuluki “tempat terakhir” bagi orang-orang yang dimasa hidupnya tidak patuh terhadap aturan Allah Swt. Pada kesempatan kali ini, kami ingin menjelaskan mengenai bagaimana keadaan neraka sebenarnya? Apakah panas atau dingin? Konon ada yang mengatakan ada neraka well yang sangat dingin, apakah benar demikian?

Api Neraka Berwarna Hitam

Abu Hurairah ra. mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda, 

"Api neraka itu dinyalakan selama seribu tahun hingga menjadi merah, kemudian dinyalakan selama seribu tahun lagi hingga menjadi putih, kemudian menyalakan seribu tahun lagi hingga menjadi hitam. Jadi api neraka itu hitam seperti hitamnya malam yang gelap gulita." (Al-Hadits, Tanbihul Ghafilin, jilid I hal: 87)


Pertama, keadaan neraka sebagaimana hadis di atas telah jelas bahwa apinya berwarna hitam. Api hitam itu dihasilkan dari proses pembakaran selama 3.000 tahun. Seribu tahun pertama menghasilkan api merah, seribu tahun kedua menghasilkan api putih, dan seribu tahun ketiga menghasilkan api hitam. Wallahu A'lam.

Kalajengking dan Ular

Mujahid ra. mengatakan, "Sesungguhnya di neraka itu ada telaga yang didalamnya dipenuhi dengan ular besar dan kalajengking yang besar seperti keledai, kemudian penghuni neraka jahanam itu lari ke ular itu lantas ular-ular itu mematuk dengan bibirnya, maka terkelupaslah kulit penghuni neraka itu sejak dari ujung rambut sampai ke ujung kuku. Mereka tidak akan selamat dari gigitan itu, kecuali lari dari neraka."

https://www.abusyuja.com/2020/07/neraka-dan-penghuninya-dalam-islam.html

Kedua, selain api yang berwarna hitam, neraka juga memiliki banyak sekali makhluk buas dan mematikan, salah satunya adalah ular yang dapat merobek kulit mulai dari rambut hingga ujung kuku. Penjelasan di atas dipertegas lagi lewat hadis Nabi berikut:


Dari Abdullah bin Jubair ra., beliau mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda, 

"Sesungguhnya di dalam neraka itu ada ular-ular yang (besarnya) seperti leher unta, di mana (bila) seseorang di antara menghuni neraka itu digigit dengan satu kali gigitan saja, niscaya ia akan merasakan demamnya selama 40 tahun. Dan di dalam neraka itu ada kalajengking-kalajengking yang (besarnya) seperti keledai, di mana (bila) salah seorang diantara mereka tersengat dengan satu kali sengatan saja, niscaya ia akan merasa demam selama 40 tahun." (Al-Hadis)

Dari hadis di atas telah jelas pula bahwa penghuni neraka akan senantiasa ditemani oleh makhluk-makhluk buas seperti ular dan kalajengking, yang apabila terkena sengatan satu kali saja, racunnya dapat membuat demam selama 40 tahun, waktu yang tidaklah sebentar.

Siksa Neraka Paling Ringan

Nabi Saw. bersabda, "Sesungguhnya siksaan penghuni neraka yang paling ringan adalah seseorang yang pada kedua kakinya ada dua sandal yang terbuat dari api neraka, karena sandal itu, otaknya akan mendidih seolah-olah sandal itu adalah periuk, di mana di telinganya ada bara api, pada giginya ada bara api, dan pada bibirnya ada uap api. Usus perutnya keluar dari kedua telapak kakinya. Ia berpendapat bahwa dia adalah penghuni neraka yang paling ringan siksaannya."

Mereka Akan Minta Tolong ke Malaikat, Tapi...

Dari Abdullah bin 'Amr bin Ash ra., dimana ia berkata, "Para penghuni neraka itu memanggil-manggil Malaikat Malik yang tidak menjawabnya selama 40 tahun. Setelah 40 tahun, Malaikat Malik berkata kepada mereka, 'Diamlah, kalian akan tinggal selama-lamanya di neraka.' Kemudian mereka berdoa kepada Allah, 'Wahai Tuhan kami, keluarkanlah kami dari api neraka. Apabila kami mengulangi perbuatan kami, maka sungguh kami adalah orang-orang yang zalim.' Doa itu dijawab oleh Allah setelah menunggu selama kira-kira dua kali umur dunia ini, di mana Allah menjawab, ' Tinggallah kamu dengan hina-hina di dalam neraka, dan janganlah kamu berbicara denganku.'" 


Abdullah bin Amr lalu berkata, "Demi Allah, setelah itu tidak ada satu orang pun yang berani berbicara walaupun hanya satu patah kata. Yang didengar setelah itu hanyalah rintihan dan tangisan di dalam neraka yang kedengarannya seperti suara keledai."

Hujan Kalajengking dan Ular

Penghuni neraka itu mengeluh selama seribu tahun, namun keluhannya itu tidak diperhatikan sama sekali, kemudian mereka berkata, "Sewaktu di dunia jika kita sabar niscaya kita mendapatkan keringanan." Maka mereka pun bersabar selama 1000 tahun, namun siksaan itu sama sekali tidak diperingan. 

Mereka lantas berkata,"Sama saja bagi kita, apakah kita mengeluh atau sabar. Sekali-kali kita tidak punya tempat untuk melarikan diri." Mereka lantas memohon kepada Allah agar diturunkan hujan, maka nampak ada awan merah, dan mereka menyangka bahwa hujan akan turun, namun awan itu menurunkan kalajengking-kalajengking yang besarnya seperti keledai, di mana bila salah seorang diantara mereka itu digigit, maka sakitnya tidak hilang selama 1000 tahun. Kemudian mereka memohon kepada Allah agar diturunkan gerimis karena mereka merasa sangat haus dan terasa sangat berat terhadap siksaan, dengan gerimis itu mereka berharap agar rasa dahaga dan siksaan itu dapat berkurang. 

Kemudian mereka melihat ada awan hitam, dan mereka menyangka bahwa itu pertanda akan turun hujan, namun yang turun bukannya air tetapi ular-ular yang besarnya seperti leher unta. Di mana setiap kali ia menggigit, maka sakitnya tidak hilang selama 1000 tahun. 

Oleh karena itu, barangsiapa yang ingin selamat dari siksaan Allah Ta'ala dan memperoleh pahala dari-Nya maka ia harus tabah terhadap kesulitan-kesulitan dunia di dalam mentaati perintah Allah dan menjauhi segala maksiat dan nafsu yang hanya menjurus pada kesenangan duniawi. Surga itu dikelilingi oleh hal-hal yang tidak mengenakan, sementara neraka itu dikelilingi oleh hal-hal yang menyenangkan sebagaimana yang disebutkan dalam hadis.