Tata Cara Memotong Kuku Menurut Islam

Daftar Isi
Abusyuja.com_Hukum memotong kuku adalah sunnah, baik kuku kaki maupun kuku tangan. Sebagaimana sabda Nabi Saw. yang berbunyi,

“Dari Abu Hurairah ra., beliau menceritakan bahwa Nabi Saw. pernah bersabda, ‘Fitrah itu ada lima, khitan (sunat) memotong bulu (rambut) kemaluan, memotong kumis, memotong kuku, dan mencabuti bulu (rambut) ketiak.’”

Dalam redaksi lain dijelaskan bahwa fitrah manusia terdiri dari sepuluh perkara.

Aisyah ra. menceritakan bahwa Nabi Saw. pernah bersabda, 

“Ada sepuluh hal yang termasuk fitrah, yaitu mencukur kumis, mengurangi janggut, bersiwak (sikat gigi), menghirup sedikit dan memasukkan air ke lubang hidung (istinsyak), memotong kuku, membasuh sela-sela jari, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan, dan beristinjak dengan air.” (HR. Muslim dan Ibnu Majjah:293)

Kapan kita disunnahkan memotong kuku?
https://www.abusyuja.com/2020/08/tata-cara-memotong-kuku-menurut-islam.html
Selain kesunnahan memotong kuku, ternyata Nabi Saw. juga mengajarkan batasan waktu yang tepat kapan kita disunnahkan memotong kuku, mencukur rambut dan bulu tubuh. Berikut hadisnya,

Anas bin Malik ra. menceritakan bahwa Nabi Saw. pernah bersabda, 

“Telah ditetapkan waktu bagi kami untuk mencukur (membersihkan) kumis, memotong kuku, mencukur bulu kemaluan, dan mencabut bulu ketiak. (kesemuanya) tidak ditinggalkan lebih dari empat puluh hari.” (HR. Tirmidzi)

Dalam hadis di atas bisa kita simpulkan bahwa disunnahkan memotong kuku, mencabut bulu ketiak, dll, (minimal) empat puluh hari sekali. Atau maksimal 40 hari. Sedangkan untuk kuku sendiri disunnahkan setiap hari jumat.

Adapun urutan memotong kuku dalam Islam adalah sebagai berikut:
  • Dahulukan memotong kuku tangan sebelum kuku kaki
  • Disunnahkan taqdimul yumna atau mendahulukan kuku tangan bagian kanan dan mengakhirkan kuku tangan bagian kiri
  • Dahulukan memotong kuku jari telunjuk (tangan kanan), kemudian jari tengah, jari manis, jari kelingking, dan terakhir jari jempol.
  • Setelah itu beralih ke tangan kiri. Dahulukan memotong kuku jari kelingking, jari manis, jari tengah, jari telunjuk, dan diakhiri dengan jari jempol.
  • Setelah itu beralih ke kaki bagian kanan. Dahulukan memotong kuku jari kelingking, jari manis, jari tengah, jari telunjuk, dan terakhir jari jempol.
  • Setelah itu beralih ke kaki bagian kiri. Dimulai dari kuku jari jempol, jari telunjuk, jari tengah, jari manis, dan diakhiri dengan jari kelingking.
Berikut urut-urutan apabila disajikan dalam bentuk daftar:
  • Telunjuk tangan kanan
  • Jari tengah tangan kanan
  • Jari manis tangan kanan
  • Jari kelingking tangan kanan
  • Jempol tangan kanan
  • Kelingking tangan kiri
  • Jari manis tangan kiri
  • Jari tengah tangan kiri
  • Jari telunjuk tangan kiri
  • Jempol tangan kiri
  • Jari kelingking kaki kanan
  • Jari manis kaki kanan
  • Jari tengah kaki kanan
  • Jari telunjuk kaki kanan
  • Jempol kaki kanan
  • Jempol kaki kiri
  • Telunjuk kaki kiri
  • Jari tengah kaki kiri
  • Jari manis kaki kiri, dan
  • Jari kelingking kaki kiri
Adapun alasan mengapa kita dianjurkan mendahulukan kuku tangan daripada kuku kaki adalah, karena tangan jelas lebih mulia dan utama jika dibandingkan dengan kaki. Dan alasan mengapa kita disunnahkan mendahulukan anggota bagian kanan adalah karena Rasulullah Saw. mengajarkan kita untuk selalu mendahulukan anggota bagian kanan, mulai dari wudhu, makan, masuk masjid, masuk rumah, memakai sandal, turun dari kendaraan, dan lain sebagainya.

Aisyah ra. menceritakan bahwa Nabi Saw. pernah melakukan demikian, 

“Rasulullah Saw. senang mendahulukan (anggota badan) yang kanan dalam bersuci, menyisir rambut, dan ketika memakai sandalnya. (Sahih Ibnu Majjah: 401 dan Muttafaq ‘alaih)

Dalam riwayat lain, Aisyah ra. berkata,

“Sesungguhnya Nabi Saw. menyukai ketika bersuci, menyisir rambut atau memakai sandal untuk mendahulukan anggota tubuh bagian kanan.” (HR. Muslim)

Sedangkan alasan mengapa kita dianjurkan untuk memotong kuku jari telunjuk tangan kanan adalah karena jari tersebut merupakan jari yang paling mulia. Rasulullah Saw. menggunakan jari tersebut untuk berdoa dan menggunakannya untuk memberi isyarat saat tasyahud dalam shalat. 

Setelah jari telunjuk, kita bergeser ke jari tengah dan seterusnya sampai kelingking untuk menjalankan sunnah tayamum, yaitu sunnah mengusap 4 jari ke arah siku (selain jempol), kemudian mengakhirinya ke jari jempol.

Sedangkan pemotongan kuku kiri tidak dimulai dari jari telunjuk karena tidak ada keutamaan telunjuk tangan kiri sebagaimana yang berlaku pada telunjuk tangan kanan. Oleh karenanya, pemotongan kuku tangan kiri disarankan memulainya dari jari kelingking dan berakhir ke jari jempol untuk merealisasikan tayamum.

Sedangkan untuk alasan pemotongan kuku kaki tidak penjelasannya mirip dengan urutan pemotongan kuku tangan, yang substansinya adalah merealisasikan sunnah tayamum.