Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

10 Jenis Rezeki Dari Allah yang Jarang Kita Sadari

https://www.abusyuja.com/2020/10/0-jenis-rezeki-dari-allah-yang-jarang-kita-sadari.html
Kenapa harus risau dan takut kalau Allah sendiri yang menjamin rezeki setiap makhluknya? Bahkan hewan melata sekalipun. Allah berfirman dalam QS. Hud ayat 6 yang berbunyi, "Dan tidaklah ada satu binatang melata pun di muka bumi melainkan Allah yang telah menanggung rezekinya." (QS. Hud: 6)

Hewan melata saja dijamin rezekinya oleh Allah, apalagi kita sebagai manusia? Makhluk ciptaan-Nya yang paling sempurna. Tetapi, Allah lebih mengetahui apa yang kita butuhkan. Hal inilah yang terkadang membuat kita salah paham. Saat kita menginginkan sesuatu tetapi Allah tidak mengabulkannya, bukan berarti Allah itu pelit, justru karena Allah sayang terhadap kita.

Sebab, apa yang kita inginkan belum tentu merupakan kebutuhan kita. Dan setiap apa yang kita butuhkan belum tentu baik untuk kita dapatkan. Terkadang, Allah memberikan apa yang bukan kita inginkan, tetapi itu baik untuk kita.

Rezeki yang diberikan oleh Allah tidak serta-merta melulu soal uang dan harta duniawi. Rezeki itu luas dan banyak jenisnya. Berikut macam-macam nikmat yang ternyata merupakan karunia rezeki dari Allah yang jarang kita sadari:

1. Kesehatan

Kesehatan yang kita nikmati detik ini, adalah termasuk dari rezeki yang diberikan oleh Allah swt. Tidak ada manusia di dunia ini yang menjual kesehatan. Manusia hanyalah pelaku ikhtiar. Ketika seseorang sakit, peran dokter hanyalah pelaku ikhtiar. Sedangkan yang menentukan sembuh tidaknya hanyalah Allah Swt.

Ketika seseorang punya uang satu miliar pun, kalau memang penyakit yang ia derita tidak sembuh, apalah arti dari uang? Apakah uang tersebut dapat ditukarkan dengan kesehatan? Jelas tidak mungkin. Kesehatan tidak bisa dibeli, begitu juga dengan penyakit, ia tidak dapat diusir kecuali atas izin Allah Swt.

2. Kedamaian

Kedamaian yang kita rasakan hari ini, adalah termasuk dari karunia rezeki yang diberikan oleh Allah. Kedamaian itu luas, ada kedamaian hati, kedamaian lingkungan, bahkan kedamaian negara. Jika kita menengok saudara kita, muslim Rohingya. Mereka adalah orang-orang yang kurang beruntung. Kedamaian mereka terancam akibat diskriminasi lingkungan.

Ada juga etnis muslim Uighur, mereka juga terancam akibat diskriminasi lingkungan, bahkan diskriminasi oleh negaranya sendiri, baik agama, sosial maupun ekonomi.

Kita seharusnya bersyukur masih bernafas lega di negara damai ini. Indonesia adalah mayoritas Muslim. Toleransi kita juga diakui oleh negara-negara lain. Sudah sewajibnya kita bersyukur, masih diberi ketenangan dan kedamaian batin sampai detik ini.

3. Rasa Cinta atau Kasih Sayang

Rasa cinta ternyata juga merupakan salah satu bentuk rezeki. Cinta pun juga bermakna luas. Cinta kepada orang tua, cinta kepada pasangan kita, cinta kepada anak-anak kita dan lain sebagainya. Bersyukurlah apabila Allah menjatuhkan karunia cinta dan kasih sayang kepada kita.

Ada ibu yang berani membuang bayinya, berselingkuh, bercerai, menyiksa anak, merupakan sebagian kecil dari contoh manusia tanpa cinta atau kasih sayang. Dan mereka adalah orang-orang yang paling merugi. Maka sekali lagi bersyukurlah kita karena masih diberi rezeki berupa rasa cinta dan kasih sayang.

4. Nikmat Berkumpul dengan Keluarga

Tidak semua keluarga dapat merasakan nikmat seperti ini. Ada orang yang meminta rezeki berupa pekerjaan kantoran, tetapi Allah tidak mengabulkannya, dan Allah menggantinya dengan pekerjaan rumahan. Hikmahnya adalah ia malah bisa lebih sering bertemu dengan keluarga, menghabiskan waktu dengan istri dan anak-anaknya.

Hikmahnya yang dapat kita petik adalah, Allah lebih tahu, ketika ia diberi pekerjaan kantor, ia bisa saja sangat ambisius, buta waktu, atau bahkan sampai buta kalau di rumah ia punya anak dan istri. Karena disibukkan dengan pekerjaan, anak dan istri yang semestinya mendapatkan perhatian dan kasih sayang, malah akhirnya mendapatkan kasih sayang dari orang lain. Alhasil, pecahlah rumah tangga mereka.

5. Udara yang Segar dan Sehat

Rezeki yang paling sering kita lupakan adalah nikmat udara segar. Setiap jam, setiap menit dan setiap detik udara yang kita hirup, semua dapat kita nikmati secara cuma-cuma. Semiskin-miskinnya seseorang, hendaknya ia tetaplah bersyukur karena masih diberi kesempatan untuk menghirup udara segar.

Bayangkan saja kalau dia sakit, ia harus mengakses udara buatan berupa tabung dari fasilitas rumah sakit yang harga sewanya Rp. 100.000/hari. Dan itu berlangsung selama berpuluh-puluh tahun. Coba bayangkan, cukup bayangkan saja, berapa juta atau milir biaya yang harus ia keluarkan?

6. Keselamatan

Di masa pandemi ini, orang yang masih diberi keselamatan seharusnya wajib bersyukur. Kenapa wajib? Karena wajib menurut kami hanyalah sebuah penegasan bahwa terkadang orang itu lupa bahwa yang menyelamatkan kita dari COVID-19 bukanlah social distancing (pembatasan sosial) yang kita lakukan, tetapi karena Allah Swt. Sedangkan social distancing hanyalah persoalan ikhtiar. Kalau Allah telah menghendaki positif dan meninggal, seseorang tidak mungkin bisa mengelak sekalipun dengan social distancing, karena kematian dapat terjadi di mana saja dan kapan saja.

7. Dijauhkan Dari Gangguan Orang Lain

Saat kita berdoa meminta rezeki dan Allah tidak mengabulkannya sebagaimana hajat yang kita maksud, maka janganlah menaruh persepsi bahwa Allah tidak mengabulkan doa kita. Bisa saja pada hari itu ada perampok yang ingin menjuru rumah Anda, tetapi sewaktu perjalanan ban kendaraan mereka bocor.

Meski kita tidak tahu, tetapi Allah tetaplah tahu. Dia Maha Tahu lagi Maha Pelindung. Pastilah ada hikmah dari setiap doa yang kita panjatkan meskipun pada hakikatnya kita tidak tahu apa yang sebenarnya Allah karuniakan kepada kita.

8. Kemudahan Belajar dan Berfikir

Kemudahan belajar juga merupakan bentuk dari rezeki. Tidak semua manusia diberi kesehatan pikiran, daya ingat tinggi, serta kecerdasan otak. Bersyukurlah kita masih diberi kesehatan otak dan dimudahkan dalam belajar.

Saat kita melihat orang gila, sesekali renungkanlah pada hati kita. Bagaimana jika kita berposisi seperti mereka? Tidak menikah, tidak memiliki tempat tinggal bahkan tidak memiliki tujuan.

9. Islam

Islam merupakan rezeki yang tak ada harganya. Tidak ada kenikmatan pantas yang dapat sebanding dengan karunia Islam. Jika kita ditakdirkan jadi orang yang pas-pasan, setidaknya masih ada satu karunia besar yang harus kita bangga-banggakan, yaitu beragama Islam.

10. Harta yang Kita Miliki Sekarang

Dalam masalah duniawi, janganlah memandang ke atas. Jangan melihat orang-orang yang lebih kaya dari kita, orang-orang yang kehidupannya lebih mewah dibandingkan dengan kita. Tetapi lihatlah ke bawah. Lihatlah mereka yang kehidupannya ada di bawah kita. Dan di situlah kita akan merasa bersyukur.

"Kenapa aku harus mengeluh? Jika Allah masih memberikanku tempat tinggal yang layak, kehidupan yang layak, serta kebutuhan yang tercukupi?"

"Kenapa harus mengeluh? Saat aku menginginkan jam tangan yang lebih bagus dari jam tangan yang aku miliki, tetapi Allah tidak mengabulkannya. Padahal masih banyak di luar sana orang-orang yang tidak memiliki jam tangan, bahkan mereka tidak mampu untuk membeli jam tangan seperti yang aku miliki sekarang?"

Itulah 10 jenis/macam-macam rezeki dari Allah yang jarang kita sadari. Semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat. Wallahu A'lam