5 Ciri Pengusaha dan Pekerja yang Paling Disukai Allah

Daftar Isi

https://www.abusyuja.com/2020/10/5-ciri-pengusaha-dan-pekerja-yang-disukai-Allah.html
Berikut adalah tata cara agar pekerjaan atau usaha kita dipandang baik dan sukses di mata Allah. Dan barangsiapa yang melakukan 5 hal ini, niscaya Allah akan memberikan keberkahan terhadap usahanya. Bagi setiap muslim yang sudah berkeluarga, mencari pekerjaan merupakan sebuah keharusan, khususnya bagi laki-laki yang diwajibkan menafkahi istri dan anak-anaknya.

Kita tahu, Allah-lah yang memberikan rezeki kepada kita. Tetapi, kita jangan pernah berpikir bahwa kalau diam saja di rumah tanpa melakukan aktivitas apapun, Allah pun akan selalu menjamin rezekinya. Sekali lagi, jangan sampai berpikir demikian.

Mengharap sesuatu yang kita inginkan tetapi tanpa disertai dengan ikhtiar merupakan omong kosong belaka. Jangan pernah berpikir, "Allah-lah yang memberikan rezeki kepada kita, maka tidak mungkin Allah membiarkan hamba-Nya mati kelaparan."

Pengandaian di atas memang benar, bahwa Allah telah menjamin rezeki setiap makhluknya, tapi, saat seseorang hanya diam di kamar, kemudian mengharapkan sarapan dengan sajian sapi panggang termahal di dunia hanya bermodalkan mengandai-andai sembari berdiam diri, apakah hal tersebut rasional?

Pengandaian di atas tentu saja sangat keliru. Sama halnya dengan orang yang tidur di tengah jalan raya atau di tengah rel kereta api, kemudian ia berpikir, "Kenapa harus takut mati? Kan hanya Allah yang dapat mencabut nyawaku. Sedangkan kendaraan-kendaraan tersebut hanyalah ciptaan manusia."

Agar tidak kepanjangan, kita awali pembahasan tata cara agar usaha kita menjadi berkah dan dicintai oleh Allah.

1. Tidak Menunda Kewajiban

Saat kita sedang bekerja dan berusaha, janganlah sekali-kali menunda kewajiban kita sebagai Muslim, khususnya dalam kewajiban-kewajiban agama Islam. Sekeras pekerjaan apapun yang dilakukan, jangan sekali-kali mengurangi apalagi meninggalkan kewajiban, seperti shalat, zakat, sedekah, dan lain sebagainya.

Allah paling membenci orang yang lebih mencintai pekerjaannya dibandingkan dengan kewajibannya sendiri. Misal, orang-orang bangunan yang meninggalkan shalat karena alasan tangan dan kakinya dipenuhi gumpalan-gumpalan semen (malas untuk membersihkannya).

2. Tidak Mengganggu Orang Lain

Kedua, tidak mengganggu orang lain dalam usaha atau berbisnis. Jika memang ada persaingan, maka lakukanlah dengan jalan sehat. Jangan menggunakan pihak ketiga seperti dukun atau unsur tahayul lainnya, seperti menabur beras (khusus) agar toko pesaing menjadi gelap, sepi pengunjung dan bangkrut, dan cara-cara licik lainnya.

Contoh-contoh di atas merupakan perbuatan syirik. Syirik adalah menyekutukan Allah dengan unsur lain. Misal, lebih percaya dukun daripada percaya kepada Allah. Syirik adalah salah satu dosa besar yang tidak akan diampuni oleh Allah Swt.

3. Tidak Mengharapkan Kaya Raya

Bagaimana ciri-ciri pengusaha yang paling mulia di sisi Allah? Yaitu pengusaha yang tidak memiliki niat untuk memperbanyak dan menumpuk-numpukkan harta, tetapi hanya berniat untuk menjaga kehormatan diri dan keluarganya.

4. Tidak Terlalu Memaksakan Diri

Keempat, bekerjalah sesuai dengan kemampuan diri. Jangan melakukan hal-hal yang di luar batas kemampuan kita. Misal, kerja siang sampai siang lagi (24 jam), ini merupakan sebuah pekerjaan yang berlebihan. Sebab, setiap manusia butuh istirahat. Melakukan pekerjaan yang tidak manusiawi akibatnya adalah dapat membahayakan diri sendiri.

Imbangi dengan ibadah. Sebagaimana saran para ulama-ulama dulu, "Bekerjalah di waktu siang, dan pergunakan malamnya untuk ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah Swt."

5. Menganggap Bahwa Rezeki Berasal dari Allah

Terakhir, jangan pernah beranggapan bahwa rezeki itu diperoleh semata-mata karena hasil usahanya sendiri, tetapi seseorang harus menyadari bahwa rezeki itu "hanya" berasal dari Allah dan usaha hanyalah merupakan sebab dan ikhtiar saja.

Dan jangan pernah beranggapan bahwa setiap ikhtiar akan memiliki hasil yang sama. Maka, jangan pernah mengeluh tentang rezeki yang diberikan Allah kepada kita. Saat kita sudah berikhtiar dan bersusah payah dalam bekerja, tetapi hasilnya kurang memuaskan, maka pengambilan sikap yang paling tepat adalah dengan bersabar. Dengan bersabar, Allah kelak akan membalas kesabaran tersebut dengan satu keistimewaan hikmah yang tidak pernah kita duga sama sekali.

Demikianlah ciri-ciri pengusaha dan pekerja yang paling disukai oleh Allah. Semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat. Wallahu A'lam