Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Isi Khotbah Pertama Rasulullah di Kota Madinah

https://www.abusyuja.com/2020/10/isi-khotbah-pertama-rasulullah-di-kota-Madinah.html
Berikut khotbah pertama Rasulullah di kota Madinah berdasarkan Riwayat Hadis: 

Al-Baihaqi dari Abu Salamah bin Abdurrahman bin Auf, ia berkata, “Adapun khotbah pertama Rasulullah Saw. di kota Madinah adalah ketika Baginda berdiri di tengah Penduduk Madinah, beliau Mengawali khotbahnya dengan memuji Allah Subhanahu Wa Ta'ala kemudian bersabda:

“Wahai umat manusia, dahulukan bekal diri kalian, maka kalian akan benar-benar mengerti. Demi Allah, seseorang di antara kalian akan mati, ia akan meninggalkan kambingnya tanpa ada yang menggembalakannya. Lalu Tuhan akan berkata kepadanya dengan tanpa seorang juru bicara dan penghalang yang menghalangi, ‘Bukankah utusanku telah mendatangimu, lalu menyampaikan dakwah kepadamu? Bukankah aku telah memberikan harta dan anugerah kepadamu? Lalu, apa bekal yang telah kalian persiapkan untuk diri kalian?’

Baca juga: Khotbah Jumat Pertama Nabi di Madinah.

Kemudian orang itu akan melihat ke kanan dan ke kiri, namun ia tidak menemukan apa-apa. Lalu ia melihat ke depannya, namun Ia hanya melihat neraka jahanam. Siapa yang dapat menjaga dirinya dari neraka meski dengan sebiji kurma, maka lakukanlah. Lalu siapa yang tidak punya apa-apa, maka hendaklah menjaga dirinya dari neraka dengan kalimat toyibah, karena membaca kalimat toyibah akan dibalas dengan 10 kebaikan yang terus dilipat gandakan sampai 700 kali lipat.

Dan Semoga keselamatan, rahmat Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan berkat-Nya senantiasa atas Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.”

Segala puji bagi Allah, aku memuji dan meminta pertolongan-Nya. Aku berlindung kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dari keburukan diriku dan kejahatan perbuatan-perbuatanku. Siapa yang diberi petunjuk Allah, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan siapa yang disesatkan oleh Allah, maka tidak ada yang bisa memberikan petunjuk kepadanya.

Aku bersaksi bahwa tiada tuhan kecuali Allah. Maha Esa dia yang tidak ada sekutu baginya. Sesungguhnya perkataan yang terbaik adalah kitab-Nya orang yang paling beruntung adalah orang yang hatinya ada Allah dengan kitab-Nya, dan dimasukkan ke dalam Islam setelah kekufurannya. Pilihlah kitab Allah itu daripada perkataan orang-orang.

Sesungguhnya kitab Allah adalah perkataan yang paling baik dan paling menyentuh. Cintailah orang yang mencintai Allah. Cintailah Allah dengan sepenuh hati dan janganlah melenceng dari kalam Allah yang senantiasa Allah berikan kepadanya.

Dan janganlah hati kalian menjauh dari-Nya. Sesungguhnya kitab Allah termasuk pilihan Allah, dan sesungguhnya Dia telah menyebutkan pilihan-Nya dari berbagai perbuatan hamba-hamba-Nya, kebaikan-Nya, dari perkataan-Nya dan dari semua yang didatangkan kepada umat manusia baik halal maupun haram.

Baca juga: Inilah Isi Khotbah Pertama Nabi di Makkah

Maka, beribadah kepada Allah. Janganlah kalian menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Bertakwalah kepada-Nya dengan sebenar-benarnya takwa. Benarkanlah Allah atas sebaik-baiknya perkataan yang kalian ucapkan dengan bibir kalian dan salinglah mencintai diantara kalian karena Allah. Sesungguhnya Allah membenci jika janjinya diingkari.”

Tidak seperti khotbah pertama di Mekah yang membahas mengenai kematian serta amal pertimbangan setelah hari kebangkitan, khotbah pertama di kota Madinah lebih difokuskan kepada hal-hal yang berkaitan dengan iman dan ketakwaan kepada Allah.

Substansinya juga hampir sama dengan apa yang disampaikan Rasulullah pada saat khotbah pertama kali di hari Jumat di Wadi Ranuna atau yang  sekarang menjadi Masjid Jumat di dekat Masjid Quba. 

Dari khotbah di atas dapat kita ambil pelajaran bahwa sebaik-baiknya perkataan adalah Al-Quran.

Janganlah terlalu memikirkan harta duniawi. Sebab, ia tidak akan dibawa ketika mati. Sebagaimana perumpamaan yang dibuat oleh beliau mengenai kambing yang tidak akan dibawa mati oleh penggembalanya. Setelah datang kematian, ia tidak akan membawa harta apa pun kecuali amal perbuatan yang ia lakukan semenjak masa hidupnya.

Maka dari itu, kita dituntut untuk melakukan hal-hal yang dapat menjaga kita dari api neraka, meskipun itu hanya berupa sebiji kurma sekalipun, atau sebotol air, atau mungkin cuma menyingkirkan batu dari jalan.

Terakhir, perbanyaklah berdzikir dengan kalimat-kalimat tayyibah. Apa saja kalimat tayyibah? Simak selengkapnya di sini: 8 Kalimat Tayyibah dengan Segudang Manfaat.

Kebaikan-kebaikan kecil inilah yang nantinya juga akan berdampak kepada amal saleh kita, bahkan bisa menjadi wasilah agar kita terhindar dari api neraka. Demikian pembahasan mengenai khotbah pertama yang dikumandangkan Rasulullah ketika di kota Madinah. Semoga apa yang kami sampaikan dapat menambah wawasan sejarah anda. Wallahu A’lam