Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Salat Tahajud, Penangkal Nafsu dan Godaan Setan

https://www.abusyuja.com/2020/10/salat-tahajud-penangkal-nafsu-dan-godaan-setan.html
Dalam menapaki kehidupan, ada sejumlah tantangan dan rintangan yang menghambat seseorang untuk menjadi pribadi berjiwa kokoh yang mampu meraih hidup sukses dan mulia dalam kehidupannya, baik kehidupannya di dunia maupun kelak kehidupan di alam akhirat. 

Salah satu tantangan dan rintangan yang paling esensial dan terbesar yang dihadapi manusia adalah dominasi setan dan hawa nafsu. Dua rintangan inilah sebenarnya merupakan muara dari seluruh tantangan dari rintangan yang dihadapi manusia dalam memperoleh puncak kesuksesan paripurna di dalam kehidupannya.

Baca juga: Berkat Shalat Tahajud, Anakku Tak Jadi Operasi Mata

Maka, ketika seseorang berhasil membebaskan diri dari dominasi keduanya, tentu ia akan dengan mudah untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupannya. Akan tetapi bila ia gagal melumpuhkan keduanya, bukan tidak mungkin keduanya justru mendominasi dan menyetir seluruh visi dan langkah kehidupan, sehingga ia akan hidup dalam kehinaan, baik di dunia maupun di akhirat nanti. Dan di sinilah ternyata salat tahajud bisa menjadi senjata ampuh yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana melumpuhkan serangan setan dan hawa nafsu.

Menurut, Ustadz Abdullah Said, pendiri Pesantren Hidayatullah, wahyu turun secara runtut dan sistematis, tidak melompat-lompat, melainkan sesuai dengan kebutuhan perjalanan. Ketika pelaksanaan perintah pertama terbentur masalah, maka wahyu kedua turun untuk memberi jalan keluarnya. Begitu juga dalam melaksanakan perintah kedua, apabila timbul juga permasalahan baru sebagai tuntutan perjalanannya, maka wahyu ketiga turun untuk menindaklanjuti.

Masih menurut Ustadz Abdullah Said, bila wahyu pertama turun dengan perintah kepada manusia agar memproklamirkan diri bebas dari segala dominasi setan dan hawa nafsu, maka wahyu ketiga memberi jawaban teknisnya.

Surat al-Muzzammil sebagai wahyu ketiga memberi rincian cara dan metode membebaskan diri dari dominasi nafsu, 6 di antara kiat menentukan maksud dalam surat tersebut adalah menegakkan salat Lail atau salat malam.

Baca juga: Berkat Tahajud, Istriku Tak Jadi Operasi Caesar

Bagaimana salat Lail atau salat tahajud dapat menaklukkan dominasi setan dan hawa nafsu? Seperti yang kita ketahui, salat tahajud dilakukan di malam hari ketika tidur menjadi aktivitas yang nikmat dan menggoda. Di sinilah letak pertarungan yang sangat sengit menghadapi godaan setan dan pengaruh nafsu yang luar biasa kuatnya.

Bila jiwa lebih didominasi oleh cengkeraman setan dan hawa nafsu, maka salat tahajud akan terasa berat dan tidak akan pernah terlaksana. Kesadaran iman dan kukuhnya jiwa yang kuatlah yang akan menjadikan seseorang bisa melakukan salat tahajud dengan baik dan kontinu. 

Beratnya salat tahajud merupakan gambaran seriusnya setan dan hawa nafsu dalam menghalangi seseorang untuk meraih kemuliaan yang tinggi dalam hidupnya. Karena itulah Ketika seseorang telah sukses menaklukkan setan dan hawa nafsunya, maka berarti ia telah tertancap kuat dalam hatinya, jiwanya kokoh dan ini menjadi modal paling berharga untuk memenangkan semua pertarungan di panggung kehidupan akhirnya.