Inilah 4 Hikmah-Hikmah Sakit Dalam Islam

Daftar Isi

https://www.abusyuja.com/2020/11/inilah-4-hikmah-hikmah-sakit-dalam-islam.html
Rasa sakit yang disebabkan oleh penyakit bisa menyebabkan kesedihan dan kepedihan hati. Satu bagian saja pada badan kita yang terkena sakit, rasa nyerinya bisa melumpuhkan bagian-bagian yang lain. Apalagi penyakit yang parah dan berselang dalam masa yang panjang, keputusasaan tak jarang terjadi. Bahkan ada juga yang sampai tidak percaya lagi pada kuasa Allah Swt. Sehingga banyak orang yang memilih untuk mengadukan penyakitnya pada dukun-dukun atau para normal yang bersekutu dengan jin.

Padahal, kalau seorang yang dilanda sakit mau bersabar, niscaya dia bisa dengan mudah menyerap hikmah yang menyertai rasa sakitnya. Berikut ini hikmah-hikmah ketika seseorang dilanda sakit menurut Islam.

1. Setiap Tindakan Pasti Ada Akibatnya

Ketika berhadapan dengan penyakit, seseorang belajar untuk menanggung akibat dari tindakannya. Sebab, banyak sekali penyakit yang muncul karena kecerobohan, rasa sepele, dan ketidakteraturan seseorang dalam mengelola badan.

Misal, penyakit gangguan pernapasan yang bisa terjadi karena dipicu oleh kebiasaan merokok, gangguan pencernaan yang disebabkan karena ketidakteraturan seseorang dalam mengonsumsi makanan, atau gangguan kejiwaan yang terjadi karena menuruti nafsu.

Banyak orang yang baru sadar untuk membiasakan pola hidup sehat setelah menderita penyakit. Penyesalan di waktu seperti itu sudah cukup terlambat, karena mencegah terjadinya masalah jauh lebih baik daripada mengobati.

2. Agar Tidak Menyepelekan Sehat

Hikmah kedua adalah agar seseorang tidak menyepelekan nikmat Allah berupa sehat. Nabi Saw. bersabda, “Ada dua kenikmatan yang banyak orang tertipu di dalamnya, yaitu kesehatan dan waktu yang luang.(HR. Bukhari)

Merupakan satu hal yang sangat keliru apabila seseorang menjadikan kesehatan primanya sebagai bentuk kesuksesan yang paling tinggi, sehingga hanya terfokus untuk menjaga kesehatan. Padahal, kewajiban manusia tidak hanya itu, tetapi juga beribadah dan mengabdi kepada Allah.

Contoh, ada seseorang yang kecanduan rokok, kemudian ia telah divonis kanker stadium empat, dan ia telah mendengar langsung bahwa dokter memprediksi umurnya yang hanya tersisa satu bulan. Lantas, apa yang akan ia lakukan? Pastilah ia akan bersedih karena telah menyia-nyiakan masa sehatnya untuk hal-hal yang kurang baik. Pertanyaannya, kenapa harus menunggu hadirnya keadaan sakit ketika seseorang masih mampu untuk mencegahnya?

3. Penyakit Menghapus Dosa

Suatu ketika, Rasulullah memperhatikan Ummu Sa’ib kemudian bertanya, “Apa yang terjadi denganmu? Kenapa kamu terus menghembuskan nafas dengan kencang?

Ummu Sa’ib menjawab, “Saya sedang demam, sungguh tidak ada keberkahan dari Allah di dalamnya.

Rasulullah kemudian berkata, “Jangan kamu caci demam itu. Sesungguhnya ia bisa menghilangkan dosa-dosa anak Adam sebagaimana ububan tukang bisa bisa menghilangkan noda pada besi.” (HR. Muslim)

Dalam riwayat lain, beliau berkata seperti ini ketika mengunjungi orang sakit, “Semoga penyakit itu akan menyucikan dirimu dari dosa-dosa. Insya Allah.”(HR. Bukhari)

Ketika seseorang sudah berusa semaksimal mungkin untuk menghindari penyakit, tentu Allah mempunyai kuasa lain dalam memberikan cobaan kepada hamba-hamba-Nya. Penyakit seperti inilah yang merupakan bentuk ujian dari Allah. Apabila ia mau bersabda dalam menghadapinya, niscaya Allah akan memberikan pahala yang berlipat ganda. Allah berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang bersabar itu akan dicukupi pahala mereka tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10)

4. Memohonlah Hanya Kepada Allah

Tidak ada penyakit yang bisa menimpa seseorang kalau Allah tidak mengizinkan. Begitu pula tidak ada penyakit yang bisa disembuhkan kecuali atas izin Allah. Secanggih apapun peralatan medis yang digunakan, secerdas apapun dokter yang dirujuk, dan seserius apapun perawatan yang diberikan, tidak akan bisa berhasil kalau Allah tidak memberikan pertolongan-Nya.

Itulah hikmah-hikmah ketika seseorang sedang dilanda sakit. Semoga bermanfaat. Wallahu A’lam