Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Inilah Perbuatan yang Dapat Merusak Hubungan Manusia

https://www.abusyuja.com/2020/11/inilah-perbuatan-yang-dapat-merusak-hubungan-manusia.html
Islam mengajarkan kita untuk selalu berbuat baik kepada sesama manusia. Ketika kita duduk di dalam lingkungan masyarakat, sudah seharusnya kita sebagai makhluk sosial agar selalu menjunjung tinggi rasa gotong royong, saling membantu dan mendukung satu sama lain demi tercapainya kerukunan bersama.

Sesuai judul di atas, kami ingin menjelaskan mengenai perbuatan-perbuatan yang dapat merusak hubungan antar manusia. Berikut penjelasannya:

Pertama, janganlah sekali-kali menganiaya orang lain. Allah berfirman, “Sesungguhnya kezalimanmu bahayanya akan menimpa dirimu sendiri. (QS. Yunus: 23)

Zalim sendiri memiliki arti yang sangat luas. Dalam kacamata Islam, zalim adalah menempatkan sesuatu tidak pada tempatnya. Maksudnya, ia tidak bisa berbuat adil dan bijaksana. Ia lebih memilih condong kepada nafsu belaka dan merenggut hak-hak orang lain semaunya. Adapun dampaknya sungguh sangat luar biasa, yaitu mendorongnya untuk berbuat maksiat (keharaman) dan meninggalkan perbuatan-perbuatan yang diwajibkan. (Sumber: Kitab Riyadush Shalihin)

Saat seseorang berbuat zalim kepada orang lain, maka ia telah pantas dikatakan manusia zalim yang kelak akan mempertanggungjawabkan perbuatannya di akhirat. Berbuat zalim tentu akan memutus tali hubungan antar manusia, menjauhkan diri dari kerukunan, serta mendatangkan dampak buruk kepada dirinya sendiri.

Kedua, janganlah sekali-kali memiliki rencana yang jahat kepada orang lain. Setiap niat baik akan dihitung pahala. Begitu juga dengan niat jelek, ia akan dihitung sebagai dosa. Allah Swt. berfirman, “Orang yang jahat itu akan menimpa orang yang merencanakan sendiri.” (QS. Fatir: 43)

Kunci sukses hidup di lingkungan masyarakat adalah berusaha menempatkan perilaku baik seperti lumpur di dalam wadah. Saat ia dihantam atau disakiti, bentuknya akan tetap kembali pada posisinya. Ia tidak akan berubah bentuk meski dipukul-pukul beberapa kali. Meski berubah di awal (sakit di awal), ia akan tetap kembali pada sikap baiknya.

Ketiga, janganlah sekali-kali  melanggar janji terhadap orang lain. Itu berarti, kita dituntut untuk selalu menepati janji, bersikap jujur, serta tidak menutup-nutupi apapun yang berhak untuk tidak ditutupi. Allah Swt. berfirman, “Maka barangsiapa melanggar janji, maka sesungguhnya dia melanggar atas (janji) sendiri.” (QS. Al-Fath: 10)

Terakhir, bersikaplah wara’. Wara’ adalah menjauhkan diri dari perbuatan dosa. Wara’ sendiri terbagi menjadi dua, wara’ wajib dan wara’ berhati-hati. Wara’ wajib adalah menghindar dari maksiat kepada Allah Swt. Sedangkan wara’ berhati-hati adalah menghindar dari perbuatan-perbuatan syubhat.

Saat seseorang dicap sebagai ahli maksiat, maka kepercayaan masyarakat terhadap dirinya akan sangat rendah. Hal ini tentu akan berakibat buruk serta membuat hubungannya dengan orang lain jadi tidak harmonis.

Itulah hal-hal yang dapat merusak hubungan manusia. Semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat. Wallahu A’lam