Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

8 Kewajiban Guru Menurut Imam Al-Ghazali

https://www.abusyuja.com/2020/11/kewajiban-kewajiban-guru-menurut-imam-al-ghazali.html
Pada kesempatan kali ini, kami ingin menjelaskan mengenai kewajiban-kewajiban guru menurut pandangan Ulama Filsuf masyhur, Imam Ghazali. Nama lengkapnya adalah Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al Ghazali ath-Thusi asy-Syafi'i, merupakan sosok ulama yang paling berpengaruh dalam teologi Islam.

Adapun karya-karyanya yang masyhur adalah kitab Ihya Ulumudin, Tahafut Falasifah, Bidayatul Hidayah, dan lain sebagainya. Dan banyak pula kitab-kitab beliau yang telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa asing. Tak perlu panjang lebar mengenai profil beliau, sesuai judul di atas, kami hanya ingin memaparkan penjelasan mengenai kewajiban-kewajiban guru menurut persepsi beliau. Berikut penjelasannya:

1. Menaruh Kasih Sayang

Seorang guru hendaknya menaruh rasa kasih sayang terhadap murid dan memperlakukan mereka seperti perlakukan terhadap anak sendiri. Rasulullah Saw. bersabda, “Sesungguhnya saya bagi kaum adalah ibarat bapak dengan anak”. Oleh karena itu, seorang guru haruslah melayani murid seperti halnya melayani anaknya sendiri.

2. Tidak Mengharap Balas Jasa

Seorang guru hendaknya tidak mengharapkan balas jasa atau ucapan terima kasih dari murid, tetapi hendaknya ia hanya mengharapkan ridho dari Allah semata, serta mengharapkan agar ia semakin dekat kepada-Nya.

3. Selalu Ingin Menasihati

Seorang guru hendaknya berkenan menasihati murid pada setiap kesempatan. Gunakanlah pada setiap kesempatan itu untuk menasihati dan memandu murid dalam hal-hal yang dibenarkan dalam agama dan negara.

4. Berani Mencegah

Seorang guru hendaknya berani mencegah apabila ia mendapati muridnya melakukan tindakan yang kurang baik. Gunakanlah cara yang paling halus, seperti nasihat sindiran misalnya, tidak perlu terang-terangan, apalagi sampai berkata kasar dan mencela (hal itu sama saja mencontohkan perilaku buruk).

5. Berbicara Sesuai Porsi Mereka

Seorang guru hendaknya berbicara sesuai dengan kadar pemahaman murid. Jangan sampai seorang guru mengajarkan sesuatu yang tidak bisa dicerna oleh murid, atau melebihi tingkat daya tangkap mereka. Ringkasnya, “Bicaralah dengan bahasa mereka,” agar pikiran mereka tidak kabur. Tujuannya adalah agar mudah mengerti.

6. Jangan Menanamkan Kebencian

Seorang guru hendaknya tidak melakukan hal-hal yang membuat muridnya merasa benci dengan ilmu pengetahuan lain. Saat si guru mengajar ilmu A, hendaknya ia tidak menjelek-jelekkan ilmu B di hadapan murid. Jangan pernah mengatur pola pikir murid agar mereka fanatik terhadap satu cabang ilmu saja. Sebab, setiap cabang ilmu pastilah memiliki faedahnya sendiri.

7. Memberikan Pengajaran Sesuai Porsi

Seyogyanya kepada murid yang masih di bawah umur, diberikan pelajaran yang jelas dan pantas buatnya, dan tidak perlu membuka rahasia-rahasia atau kerumitan yang terkandung di belakang ilmu tersebut, sehingga tidak menjadi dingin kemauannya atau gelisah pikirannya.

Adapun tujuannya adalah agar dapat memelihara standar kelemahan murid. Sebab, seorang murid membutuhkan pelajaran yang mudah dan jelas sesuai dengan kadar pemahaman mereka. Maka, jangan berikan mereka sebuah kerumitan yang dapat membuat mereka merasa lemah dan bodoh. Alhasil, perasaan tersebut akan menimbulkan pengaruh buruk dalam jiwanya.

8. Guru Harus Mengamalkan Ilmunya

Yang terakhir adalah, guru haruslah mengamalkan ilmu yang ia ajarkan sendiri, dan jangan berlain kata dengan perbuatannya. Jangan mengajarkan A apabila hakikatnya ia melakukan B. Jangan melarang berbuat zalim kalau hakikatnya ia sendiri sering berbuat zalim.

Allah berfirman, 

Mengapa kamu menyuruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedangkan kamu melupakan dirimu sendiri,...(QS. Al-Baqarah: 44)

Dosa yang besar di sisi Allah adalah mengucapkan apa yang tidak Anda kerjakan.(QS. Ash-Shaf: 3)

Rasulullah Saw. pernah bersabda,

Barangsiapa yang tambah ilmunya tetapi tidak bertambah hidayahnya atau petunjuk yang diperolehnya, maka ia akan semakin jauh dari Allah.

Belum dinamakan seseorang itu alim berilmu sebelum ia mengamalkan ilmunya itu.”

Itulah delapan poin kewajiban seorang guru menurut guru besar kita Imam Ghazali. Semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat. Wallahu A’lam

Sumber Gambar: www.dictio.id