Konsep Produktivitas Dalam Islam

Daftar Isi

https://www.abusyuja.com/2021/02/konsep-produktivitas-dalam-islam.html
Menyibukkan diri dengan aktivitas yang produktif juga termasuk upaya yang bisa kita lakukan untuk menghindarkan diri dari kesedihan, kegalauan, dan juga kekhawatiran. Karena orang yang seperti itu akan terfokuskan pikirannya untuk hal-hal yang bermanfaat, sehingga tidak lagi memikirkan hal-hal yang tidak atau kurang berguna.

Orang-orang besar yang tercatat dalam lembaran sejarah mengajarkan kita cara untuk mengisi kehidupan dengan perbuatan yang positif dan produktif. Mereka berupaya memakai waktu mereka mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi dengan hal-hal yang mendukung dalam pencapaian tujuan.

Lalu, bila mereka lelah, mereka akan istirahat sejenak sembari melakukan aktivitas yang ringan, seperti tilawah Al-Qur’an, mengulang-ulang hafalan Al-Qur’an, atau membaca Al-Ma’tsurat. Kalau ada waktu senggang di sela-sela aktivitas, mereka memanfaatkan untuk membaca buku yang bermutu. Kalau sedang memfokuskan waktu dengan keluarga, mereka betul-betul aktif membangun suasana yang kondusif dalam keluarga.

Aktivitas yang padat akan membuat kita malas memikirkan hal-hal yang remeh-remeh dan tidak penting. Kita pun tidak menghabiskan banyak waktu untuk meratap dalam kesedihan. Alhasil, pencapaian kita dalam hidup ini menjadi lebih baik.

Cobalah kita lihat, di sisi lain, orang-orang yang menghabiskan banyak waktu untuk nongkrong di warung kopi, terutama anak-anak muda, sering kali yang dibicarakan adalah hal-hal yang tidak begitu penting, malah ada juga yang melakukan hal-hal yang seharusnya tidak dilakukan, seperti membicarakan orang lain, mengumbar fitnah, bercanda gurau, atau bahkan tertawa terbahak-bahak hingga melalaikan aktivitas penting.

Mereka menganggap apa yang mereka lakukan itu biasa, bahkan tidak sedikit yang menganggap, begitulah cara menikmati masa muda. Padahal kalau dilihat dengan hati dan pikiran yang bijaksana, sebenarnya mereka telah menyia-nyiakan potensi mereka untuk menjadi orang yang besar dan berpengaruh.

Hidup memang selalu bergantung pada pilihan. Mau menjadi apa? Apa yang ingin kita lakukan? Ingin seperti apa kita dikenang setelah meninggal dunia nanti? Pilihan itu yang mempengaruhi kebiasaan kita.

Kebiasaan sangat besar pengaruhnya terhadap keadaan di masa depan, sukses atau biasa-biasa saja. karena orang yang sukses di masa depan sejatinya sedang memanen hasil dari kerja kerasnya di masa silam. Kalau malas-malasan, kelak hasil yang didapat juga setimpal. Kalau tidak ada yang ditanam sama sekali, kelak pun juga tidak ada panenan sama sekali. Seperti pepatah menyebutkan, “Barangsiapa yang menanam, dialah yang akan memanen.”

Itu termasuk bentuk keadilan Allah Swt. Begitu dalam kehidupan dunia, juga sama dalam kehidupan di akhirat kelak. Tidak ada lagi yang berkesempatan untuk melakukan amal saleh, bila waktunya sudah habis. Masing-masing orang kelak akan diperlihatkan catatan amal-amalnya, kebaikan atau keburukankah yang akan lebih banyak. Lalu Allah akan memberikan ganjaran sesuai dengan amal yang diperbuatnya selama di dunia.

Pembaca yang dirahmati Allah, marilah kita evaluasi kebiasaan kita saat ini. apakah sudah aktif dalam aktivitas-aktivitas yang bermanfaat, ataukah kita masih banyak menghabiskan waktu untuk aktivitas yang sia-sia?

Agar aktivitas kita produktif, caranya bisa dengan membuat daftar keinginan atau cita-cita yang ingin kita capai dalam hidup, juga apa saja yang harus kita lakukan agar bisa mencapainya. Catatan inilah yang menjadi pengingat saat kita lalai, karena kita sadar tidak mungkin impian itu tercapai dengan bersantai-santai dan bermalas-malasan.

Setelah itu, kita buat prioritas, yakni mengutamakan yang penting dari yang tidak penting, mengutamakan yang lebih penting dari yang penting, serta mengutamakan yang paling penting dari yang lebih penting. Dengan begitu, hari-hari kita akan seperti diisi dengan aktivitas-aktivitas yang produktif. Dan kita pun akan jauh dari patah hati. Insya Allah.

Itulah konsep produktivitas dalam kacamata Islam. Semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat. Wallahu A'lam