Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Akibat Makan dan Minum Berlebihan Dalam Islam

Akibat Makan dan Minum Berlebihan Dalam Islam
Dari Miqdad bin Ma’di Karib, beliau pernah mendengar bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda, “Tidak ada yang lebih jahat dari pada orang yang memadati lambung perutnya dengan makanan untuk menguatkan badannya. Jika perlu, ia makan hendaklah perut diisi sepertiganya dengan makanan, sepertiganya lagi air (minum), dan sepertiganya lagi untuk udara (bernafas).” (HR. Tirmidzi)

Pembaca yang dirahmati Allah, hadis di atas menjelaskan bahwa Rasulullah Saw. menjelaskan secara tegas larangan makan dan minum secara berlebihan. Diketahui bahwa sesuatu yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya di dalamnya pasti ada madharat bagi manusia.

Oleh karena itu, Islam menganjurkan hidup sederhana. Di dalam hadis ini juga terdapat dipahami mengenai makanan yang terlalu banyak dan berlebihan. Rasulullah menyatakan bahwa tergolong suatu kejahatan apabila seseorang memadati perutnya dengan makanan semata. Karena yang demikian itu menimbulkan penyakit, bukan hanya berupa penyakit lahir, tetapi juga penyakit batin, antara lain adalah risiko merusak kemaslahatan.

Selanjutnya Rasulullah Saw. memberi arahan berupa suatu anjuran bahwa lambung (perut) hendaklah diisi secara teratur dan terencana, sepertiga berisi makanan, sepertiga berisi air, dan sepertiga lagi berisi udara.

Kalau anjuran ini dilakukan dengan baik, niscaya akan menunjang kesehatan jasmani dan rohani. Hidup sederhana bukan berarti harus melarat, tetapi yang dimaksud hidup sederhana adalah hidup sebatas mencukupi kebutuhan yang diperlukan, tanpa melebih-lebihkan atau melampaui batas. Dalam ukuran kesehatan etika dan syara’, kelebihan dalam segala hal pastilah akan membawa dampak buruk, atau tidak akan meraih kebaikan.

Makan yang tidak teratur akan menyebabkan penyakit “mag” yang menyerang lambung. Oleh karena itu, makanlah sekedarnya, jangan berlebihan. Sedikit makan tetapi teratur lebih baik bagi kesehatan badan dan benar menurut agama dari pada makan sekali tapi sekenyang-kenyangnya.

Rasulullah Saw. pernah bersabda, “Makanlah dan minumlah, bersedekahlah dan berpakaianlah, tidak sombong dan tanpa berlebih-lebihan.(Riwayat Umar bin Syuaib)

Hadis di atas menjelaskan secara tegas larangan makan dan minum, berpakaian dan bersedekah secara berlebihan. Diketahui bahwa sesuatu yang dilarang Allah dan Rasul-Nya di dalamnya mesti ada madharat (dampak negatif) bagi manusia.

Oleh karena itu, Islam menganjurkan hidup sederhana dan tidak boleh sombong bukan hanya akan menzalimi diri sendiri tetapi juga akan menjadi kezaliman terhadap orang lain. Akibat bagi pelakunya sendiri adalah akan mengalami kesulitan dan kesusahan dan orang lain akan mengalami suatu penganiayaan. Jangankan makanan, penggunaan air wudu yang berlebihan juga dikategorikan pemborosan.

Kesimpulan:

  1. Makan dan minum, berpakaian dan bersedekah dilarang berlebihan dan sombong.
  2. Apabila larangan ini tidak dipedulikan atau sesuatu yang dilarang ini dilakukan, maka itu akan tergolong suatu kejahatan dan akan mendatangkan dampak negatif.
  3. Makan dan minum harus dilakukan secara teratur dan tidak melampaui batas dan berlebihan.
  4. Makan dan minum secara berlebihan akan menimbulkan penyakit baik lahir maupun batin.