Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menemukan Jodoh Lewat Tahajud

Menemukan Jodoh Lewat Tahajud
Berikut adalah kisah dari Siti Rofiah, S.Pd., Wakil Kepala Bidang Kurikulum SDIT Nurul Islam Tengaran Semarang yang temukan jodohnya lewat tahajud. Simak kisahnya, semoga dapat menginspirasi:

Sebelum menikah, Siti Rofiah memiliki pengalaman dalam menemukan jodohnya. Suatu ketika, ada banyak lelaki melamarnya. Bukannya senang, tetapi malah bingung karena tak ada satu pun pelamar yang sesuai dengan kriterianya. Dia hingga mengalami depresi berat karena masalah itu. 

Di tengah-tengah perasaan kalut seperti itu, ia melakukan shalat malam. Setelah mengadukan persoalan yang melilitnya, dalam keadaan antara tidur dan tidak, tiba-tiba ada cahaya putih bersih di atasnya membawa sebuah suara, “Orang baik akan mendapatkan jodoh orang baik.”

Setelah itu, dia kembali melakukan shalat lagi. Karena waktu itu masih malam, dia meneruskannya dengan membaca Al-Qur’an beberapa ayat dan kemudian tidur. Dalam tidur itu dia bermimpi terperosok ke dalam jurang dan tiba-tiba datanglah pemuda yang belum pernah dilihatnya berkata,

Mbak, ulurkan tanganmu. Silakan pegang kayu ini, segera nanti akan kutolong. Aku adalah teman hidupmu nanti. Aku dari Semarang.”

Pagi hari, dia berangkat mengajar. Ketika dia lewat di depan rumah Pak Kiai, dia dipanggil beliau, “Nduk, reneo sedelok, penting!” (Nak, ke sini sebentar, penting!)

Beliau adalah (alm.) KH. Zainal Mahmud, BA., Pengasuh PP. Sabilul Khairat Tengaran Semarang. Waktu itu dia menjadi santri beliau.

Nggih, Pak Kiai.” (Ya, Pak Kiai)

Ngene nduk, awakmu wes duwe calon durung? Yen durung duwe, aku pengin njodokke kowe karo bocah lulusan IAIN Semarang.” (Begini, nak, kamu sudah punya calon suami belum? Kalau belum, aku ingin menjodohkanmu dengan anak lulusan IAIN Walisongo Semarang)

Dereng, Pak Kiai.” (Belum, Pak Kiai)

Dia lalu menerima amplop dari Pak Kiai yang isinya ternyata sebuah foto dan biodata seorang lelaki yang ingin menikah dengannya.  

Singkatnya, gadis itu menikah dengan sarjana lulusan IAIN Walisongo Semarang angkatan 2000. Seorang pemuda Shalih, persis seperti dalam mimpinya. Pernikahan itu terjadi pada tanggal 31 Desember 2005.

Lima tahun kemudian, tepatnya tahun 2010, keluarga ini dikaruniai 2 anak. Anak pertama perempuan bernama Hasna Asma Nadia dan anak kedua lelaki bernama Muhammad Dafi’ Abdurrahman.

Menurutnya, “Dengan melakukan shalat tahajud, Allah akan memudahkan segala urusan, memberikan ketenangan hidup, dan membuka pintu-pintu rezeki.” 

Dia sangat yakin akan firman Allah dalam surat al-Isra’ ayat 79:

Dan pada sebagian malam bertahajudlah dengannya sebagai tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.

Hikmah yang dapat kita ambil dari cerita ini adalah, orang yang gemar mendirikan salat tahajud, Insya Allah akan diberi kemudahan dalam segala urusannya, baik urusan duniawi maupun urusan ukhrawi.

Dari cerita di atas, Allah memang telah mengatur semuanya, termasuk perkataan-perkataan Kiai kepadanya. Siapa sangka ia dapat menemukan jodohnya lewat perantara Kiai. Mungkin itu adalah jawaban dari Allah atas segala kegalauannya perihal jodoh. Dan mungkin saja, tahajud yang ia lakukan di setiap malam menjadi wasilah pertemuannya dengan calon suami idamannya. Wallahu A'lam