Ketika Anak Bertanya, “Di Manakah Allah?”

Daftar Isi

Jika ada seseorang yang bertanya, “Di manakah Allah berada?” Maka jawablah dengan tegas bahwa Allah tidak bertempat. Sebab, Allah Sw. Bersifat Qiyamuhu Binafsihi yang artinya Allah tidak butuh tempat dan pencipta. Allah berdiri sendiri tanpa butuh sandaran apapun. Intinya, Allah tidak sama dengan makhluknya.

Di dalam kitab Ummul al-Barahin dijelaskan:

“Sifat Qiyamuhu binafsihi berarti Allah tidak membutuhkan tempat dan pencipta.” ( Ummul al-Barahin: 73)

Ketika seorang anak bertanya kepada orang tuanya mengenai Allah, maka para orang tua harus siap menjawabnya dengan tegas dan benar sesuai dengan sifat-sifat Allah. Jangan sampai orang tua memberikan jawaban asal-asalan, seperti memberikan pemahaman bahwa Allah berapa di sebuah tempat, membutuhkan tempat, serta menetap di sebuah tempat. Itu sama saja menyamakan Allah dengan makhluk-Nya, yaitu membutuhkan tempat.

Di dalam kitab Al-Bayan li ma al-Yusyghil dijelaskan:

“Ketika anak kecil bertanya, ‘DI mana Allah?’ kita beritahukan padanya bahwa Allah Swt. tidak sama dengan makhluk-Nya. Kita juga harus memberi tahu, tidak baik baginya berpikir dan berimajinasi mengenai zat Allah Swt. Hal tersebut sangat berbahaya karena nantinya berujung menyamakan Allah Swt. dengan makhluk-Nya.”( Al-Bayan li ma al-Yusyghil, Juz 2: 3)

Saat mendidik anak khususnya dalam pemahaman tauhid, orang tua harus bisa membatasi imajinasinya. Sampaikan padanya bahwa pertanyaan seperti itu alangkah baiknya tidak diungkapkan, sebab akan memicu imajinasinya untuk membayangkan hal-hal yang bersifat manusiawi dan perkara hadis (sesuatu yang baru). Dan hal ini sangat bertentang dengan sifat Allah yaitu qadim.

Minimal, kenalkan kepada mereka sifat-sifat wajib Allah berserta sifat jaiz dan mustahil-Nya, dan kenalkan kepada mereka 99 Asma Allah yang mencerminkan sifat Allah.

Itulah jawaban orang tua ketika anak bertanya, “Di manakah Allah?" Lengkap dengan dalilnya. Semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat. Wallahu A’lam.