Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hikmah Diciptakannya Iblis Dalam Islam

Hikmah Diciptakannya Iblis Dalam Islam
Mungkin, sebagian dari kita ada yang pernah bertanya-tanya,  “Mengapa Allah Swt. menciptakan iblis sebagai makhluk yang kerjanya menggoda manusia, membisikkan segala kejahatan dalam hati manusia, membujuk untuk melawan, menentang, dan memerangi Tuhan serta ajaran-ajaran-Nya?”

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, ada kalangan ulama yang mengatakan:

“Sudah jelas dan nyata bahwa Allah itu Mahakuasa membuat penentang atau lawan dari apa saja yang sudah diciptakan. Maka dari itu, Allah sengaja menciptakan makhluk yang merupakan seburuk-buruknya makhluk-Nya (iblis) dan menjadi pokok pangkal dari segala kejahatan, sebagai tandingan dari penciptaan Malaikat Jibril yang dianggap sebagai semulia-mulianya makhluk dan merupakan sumber dari segala kebaikan. Artinya, Mahasuci Allah yang telah menciptakan baik dan buruk.”

Mungkin dari jawaban singkat di atas telah memberikan gambaran kepada Anda mengenai kenapa Allah Swt. menciptakan iblis.

Seperti halnya penciptaan malam dan siang, penyakit dan obat, hidup dan mati, baik dan buruk, bagus dan jelek, dan lain-lain. Kesemuanya itu sebagai tanda bahwa Allah itu sempurna dalam menciptakan segala hal.

Apabila alam semesta ini sunyi tanpa adanya sesuatu yang berlawanan, maka sebuah hikmah kebijaksanaan dalam mengatur alam semesta ini tidak akan jalan, serta lenyap pula arti kesempurnaan yang ada di bawah naungan-Nya.

Kenapa Allah membuat makhluk-makhluk berlawanan? Karena memang itulah bagian dari kesempurnaan-Nya. Ketika Allah menciptakan orang kaya, berarti Allah menciptakan pula orang miskin. Ketika Allah menciptakan obat, berarti Allah menciptakan penyakit. Ketika Allah menciptakan siang, berarti Allah menciptakan malam.

Contoh lain, Allah memiliki sifat Maha Pemberi Pembalasan. Artinya, Allah akan membalas perilaku baik dengan pahala, dan membalas perilaku buruk dengan dosa.

Apabila yang dibalas hanya yang berperilaku baik saja, sedangkan yang berperilaku buruk tidak, maka sama saja kita menganggap bahwa sifat “Pemberi Pembalasan” yang melekat Pada Allah itu tidak sempurna, sebab seolah-olah ada satu sisi yang tidak bisa Allah kuasai, yaitu membalas perilaku buruk.

Sama halnya dengan iblis dan Malaikat. Keduanya sama-sama makhluk Allah yang memiliki watak berlawanan. Malaikat adalah sebaik-baiknya makhluk, sedangkan iblis adalah seburuk-buruknya makhluk.

Mereka berdua adalah cerminan bahwa Allah mampu membuat segala sesuatu, entah itu sesuatu yang baik maupun buruk.

Contoh lain,

Salah satu hikmah kenapa Allah menciptakan dosa adalah, karena Allah memiliki sifat Maha Pengampun. Dari Abu Hurairah, Nabi Saw. pernah bersabda,

“Andaikata kalian semua tidak pernah melakukan dosa, maka niscaya semua akan dilenyapkan oleh Allah dan tentu akan datang suatu golongan yang pernah berdosa, yang kemudian memohon kepada Allah, lalu mereka diampuni oleh-Nya.” (HR. Muslim)

Dari hadis di atas dapat kita petik satu kesimpulan bahwa “Dosa” diciptakan oleh Allah karena ada keterkaitan dengan salah satu sifat-Nya, yaitu “Allah Maha Pengampun”. Maka sangat jelas sekali alasannya mengapa Allah menciptakan dosa, menciptakan perilaku buruk, atau bahkan menciptakan makhluk buruk seperti iblis.

Kesemuanya adalah bukti sekaligus penegasan bahwa Allah memang benar-benar sempurna dalam menciptakan segala hal, jadi tidak hanya menciptakan sisi-sisi baiknya saja.

Mungkin jawaban sederhana ini dapat mencerahkan Anda mengenai hikmah diciptakannya iblis oleh Allah. Dan semoga bermanfaat. Wallahu A’lam