5 Kewajiban Rakyat Terhadap Negara Dalam Islam

Daftar Isi

5 Kewajiban Rakyat Terhadap Negara Dalam Islam
Abusyuja.com – Rakyat adalah penduduk salah satu negeri yang merupakan syarat mutlak bagi terwujudnya suatu negara. Tegak berdirinya suatu negara tidak dapat terlepas dari pada keadaan rakyatnya.

Oleh karena itu, rakyat yang sadar akan kewajiban-kewajibannya akan menjadikan negara itu aman dan sejahtera, sebaliknya, apabila rakyat melalaikan kewajibannya, apalagi berbuat hal-hal yang munkar, maka akan timbullah keonaran dan kekacauan.

Di dalam hidup bermasyarakat dan bernegara, maka sudah sewajibnya kita memahami dan menerapkannya dengan sungguh-sungguh mengenai sopan santun selaku rakyat, agar negara kita ini dipandang hormat, serta tercapai sebuah persatuan dan kedamaian.

Di dalam Islam, terdapat beberapa hal pokok yang harus dilakukan oleh rakyat terhadap negara atau pemimpinnya. Berikut penjelasannya:

1. Taat dan patuh kepada pemimpin

Sebagai rakyat, kita harus taat dan patuh kepada pemimpin, serta menghargai peraturan-peraturan yang dibuat oleh pemimpin. Hal ini sejalan dengan QS. An-Nisa’ ayat 59:

Taatilah perintah Allah dan taatilah perintah Rasul dan orang-orang yang memegang kekuasaan dari kamu. (QS. An-Nisa’: 59)

Ayat di atas dengan tegas menjelaskan bahwa kita selaku rakyat haruslah mematuhi Allah Swt., Rasulullah sebagai utusan-Nya, serta para pemimpin kita, atau dalam istilah lain, kita harus patuh terhadap pemerintah sebagai pemimpin dan pengatur negara.

Tetapi kalau peraturan tersebut bertentang dengan syariat, maka rakyat boleh membangkang. Hal ini dengan tegas disampaikan oleh Rasulullah Saw. dalam sebuah hadis:

Lazimnya orang Islam, mendengarkan perintah dan menaatinya adalah kewajiban seorang Muslim, baik mengenai yang disukai atau tidak disukai, selama tidak berupa perintah maksiat. Dan apabila perintah tersebut berupa maksiat, maka tidak wajib baginya mendengarkan dan menaatinya.(HR. Bukhari)

2. Meluruskan pemerintah apabila salah

Di dalam Islam, masyarakat diwajibkan meluruskan pemerintah atau pemegang kekuasaan, apabila mereka didapati melakukan kemungkaran atau berbelok dari kebenaran, baik melalui suara aspirasi maupun peneguran langsung. Ketika rakyat hanya diam saja meliat para penguasanya melanggar norma atau aturan, maka hal itu tidak dibenarkan dalam Islam.

3. Hormat kepada para pemimpin

Respek atau hormatilah para pemimpin yang memiliki kontribusi besar terhadap masyarakat, khususnya dalam hal positif. Mereka adalah pahlawan yang memiliki niat murni dalam memajukan rakyat dan negara, baik yang masih hidup maupun yang sudah gugur. Maka sudah sepantasnya mereka mendapatkan penghormatan atas jasa-jasanya.

4. Berbuat kebaikan kepada sesama rakyat

Islam tidak hanya mengajarkan hubungan makhluk dengan tuhannya saja, namun juga hubungan kepada sesama makhluk lainnya. Hal ini sejalan dengan dawuhnya Rasulullah Saw. dalam sebuah hadis:

Orang mukmin terhadap mukmin lain seperti tembok yang menguatkan, sebagiannya kepada bagian yang lain saling kuat-menguatkan.(HR. Bukhari dan Muslim)

Dalam hal apapun, seseorang dituntut untuk melakukan kebaikan, bahkan terhadap non Muslim sekalipun. Toleransi dalam beragama juga termasuk komponen penting dalam mempererat tali persaudaraan antar sesama manusia.

5. Berusaha amar ma’ruf nahi munkar

Di dalam Islam, rakyat diwajibkan mengajak dalam kebaikan dan mencegah kemungkaran terhadap segala sesuatu yang menyalahi ketentuan-ketentuan hukum, baik hukum kenegaraan maupun hukum syariat. Hal ini sejalan dengan ayat Al-Qur’an berikut ini:

Dan orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan sebagian mereka tolong-menolong kepada sebagiannya, menyuruh kebaikan dan mencegah kemungkaran.”

Dan ditegaskan pula dalam hadis Nabi Saw. berikut ini:

Agama itu adalah nasihat, kami (seorang muslim) bertanya, ‘Nasihat itu untuk siapa?’ Rasulullah Saw. menjawab, ‘Untuk Allah dan kitab-Nya dan untukku dan juga untuk para imam dari kaum Muslimin dan juga orang-orang awam dari mereka.’” (HR. Muslim)

Itulah beberapa kewajiban rakyat terhadap pemerintah atau negaranya dalam perspektif Islam. Semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat. Walahu A’lam