Kebutuhan Materi dan Non Material Serta Contohnya

Daftar Isi

Kebutuhan Materi dan Non Material di Dalam Keluarga Serta Contohnya
Abusyuja.com – Bagi umat Islam, pernikahan memiliki makna yang sangat dalam. Artinya, pernikahan bukan hanya aktivitas yang dilaksanakan demi memenuhi kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial belaka, namun juga merupakan bagian dari aktivitas ibadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Dengan demikian, pernikahan merupakan aktivitas yang memiliki dimensi ganda, yaitu dimensi duniawi yang berkaitan dengan manusia sebagai makhluk sosial dan dimensi ukhrawi yang berkaitan dengan Sang Pencipta dengan menjadikannya sebagai bagian dari ibadah.

Islam juga mengajarkan bahwa pernikahan adalah sebuah ikatan antara dua anak manusia yang memiliki tujuan mulia, yaitu menciptakan keluarga yang menghadirkan ketenteraman dan kasih sayang bagi seluruh anggota keluarga.

Untuk mewujudkan hal tersebut, maka kedua belah pihak baik istri maupun suami harus memahami bahwa kehidupan berkeluarga yang tenteram dan penuh dengan kasih sayang ini hanya dapat terwujud apabila kebutuhan yang mengiringi pernikahan dari masa ke masa dapat terpenuhi dengan baik.

Dan untuk pemenuhan kebutuhan tersebut, selain bekerja sama yang erat antara keduanya, mereka juga harus memahami apa saja kebutuhan yang mungkin timbul dalam perjalanan ketika mereka mengarungi bahtera rumah tangga nanti, mereka juga harus memahami berbagai halangan apa saja yang nantinya muncul dalam pemenuhannya, serta strategi apa saja yang dapat dipergunakan untuk mencapai pemenuhan tersebut.

Kebutuhan keluarga merupakan tiang utama bagi kehidupan sebuah keluarga. Pemenuhannya merupakan keharusan, sedangkan kekurangannya merupakan awal dari kehancuran sebuah keluarga. Oleh karena itu, pemenuhan kebutuhan tersebut harus menjadi perhatian penting bagi seluruh anggota keluarga.

Secara garis besar, kebutuhan keluarga ini terdiri dari dua jenis kebutuhan, yaitu kebutuhan yang bersifat materi dan kebutuhan yang bersifat imaterial. 

Kebutuhan yang Bersifat Materi

Kebutuhan keluarga yang bersifat materi merupakan kebutuhan keluarga yang membutuhkan dukungan finansial atau keuangan. Kebutuhan keluarga yang bersifat materi ini terdiri dari berbagai hal, di antaranya yaitu kebutuhan fisik dan kebutuhan non fisik.

Kebutuhan fisik terdiri dari kebutuhan sandang, pangan, dan papan. Sedangkan kebutuhan non fisik seperti biaya-biaya yang berkaitan dengan kesehatan, pendidikan, pengamanan, hiburan, dan lain sebagainya.

Di dalam pemenuhan kebutuhan tersebut, baik fisik dan non fisik, maka dibutuhkan yang namanya perhatian dan kerjasama antara suami dan istri. Kedua elemen utama dalam rumah tangga ini harus duduk bersama dalam merancang atau meracik serta menetapkan skala prioritas yang harus dicapai dalam perjalanan pernikahan mereka.

Dalam kebutuhan fisik misalnya, keluarga baru bisa jadi akan memprioritaskan pemenuhan kebutuhan sandang dan pangan terlebih dahulu. Hal tersebut dikarenakan, misalnya, suami dan istri masih berada di awal karir mereka. Tapi bisa jadi kebutuhan papan (tempat tinggal) menjadi prioritas ketika keduanya sudah memiliki tabungan yang cukup.

Begitu halnya dengan pemenuhan kebutuhan non fisik, baik suami dan istri harus merancang dan menetapkan prioritas kebutuhan mereka. Misalnya, biaya persalinan menjadi prioritas apabila ternyata dalam beberapa bulan setelah pernikahan istri hamil. Kemudian biaya pendidikan menjadi prioritas ketika anak sudah mencapai usia 3 sampai 4 tahun, dan demikian seterusnya 

Kebutuhan yang Bersifat Imaterial (Non Material)

Kebutuhan keluarga yang bersifat imaterial atau selain materi ini merupakan kebutuhan keluarga yang lebih banyak berhubungan dengan rasa kenyamanan dan ketenangan anggota keluarga.

Di antara contoh kebutuhan imaterial ini adalah rasa saling mencintai satu sama lain, rasa kasih sayang, rasa aman, tidak takut, tenang, tidak khawatir, merasa terlindungi, dijaga, diperhatikan, dihormati, berharga, dipercaya, dan lain sebagainya.

Pemenuhan kebutuhan ini juga membutuhkan kesadaran dan kemauan seluruh anggota keluarga. Sikap saling menghormati dan menghargai, misalnya, dimulai dari hubungan yang saling menghormati dan menghargai antara keduanya, tidak ada yang lebih dominan di antara suami dan istri karena keduanya merupakan pasangan yang saling mencintai dan menyayangi.

Tidak ada yang merasa lebih berkuasa di antara keduanya. Mereka telah sepakat sekata dalam  suka dan duka. Dengan hubungan yang setara antara suami dan istri ini, maka keduanya akan sama-sama merasa dihargai dan dihormati oleh pasangannya masing-masing.

Hubungan suami istri yang saling menghormati dan menghargai inilah yang nantinya akan memberi dampak pada hubungan keluarga yang lebih luas ketika anak lahir dan menjadi anggota keluarga baru. Anak-anak tersebut di hari kemudian akan menjadikan sikap orang tuanya sebagai contoh teladan.

Anak-anak akan meniru cara orang tuanya memperlakukan anggota keluarga lainnya yang penuh penghormatan dan penghargaan. Dengan demikian, di dalam keluarga tersebut akan terbangun tradisi atau budaya saling menjaga, saling menghormati, saling mencintai, saling menyayangi, dan saling memperhatikan. Suasana inilah yang memiliki pengaruh besar dalam membangun suasana rumah yang damai, tenang, dan bahagia.

Berbeda dengan kebutuhan materi, kebutuhan imaterial ini tidak membutuhkan banyak uang untuk pemenuhannya. Ada banyak sekali cara untuk memenuhinya tanpa harus bergantung kepada kemampuan finansial.

Misalnya, suami dapat meluangkan lebih banyak waktu bersama istri sebagai bentuk dari penghargaan terhadap apa yang dilakukan oleh istri. Begitu juga istri yang dapat mengungkapkan rasa sayang kepada suami dengan memberikan pelukan atau ciuman. 

Meski demikian, pengeluaran (finansial) yang dilakukan demi pemenuhan kebutuhan ini juga tidak dilarang sama sekali, seperti misalnya, membelikan kado untuk istri yang sedang ulang tahun, memasang CCTV di rumah sebagai usaha untuk memberikan rasa aman kepada keluarga, dan lain sebagainya.

Demikian penjelasan singkat mengenai kebutuhan material dan imaterial di dalam keluarga. Semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat. Wallahu A’lam