Moderasi Islam Pada Masa Ali bin Abi Thalib

Daftar Isi

http://www.abusyuja.com/2020/06/moderasi-islam-pada-masa-ali-bin-abi.html
Abusyuja.com_Karakter moderat Ahlussunnah Wal Jamaah merupakan karakter Islam murni, sebagaimana yang telah diajarkan Nabi Muhammad Saw. Dan sejarah membuktikan, umat Nabi Muhammad Saw. sejak kurun pertama hingga saat ini, selalu berada di garis moderat.

Moderasi Islam murni tersebut dibuktikan oleh beberapa peristiwa sejarah. Dan pada kesempatan kali ini, kami akan membahas secara singkat mengenai moderasi Islam pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib ra.

Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Tholib ra., muncul fitnah besar dan (fitnah kubra) dan peristiwa Tahkim. Tepatnya pada Ramadan 37 Hijriyah atau 667 Masehi di Daumah Al Jandal (daerah antara Madinah dan Irak)

Kesimpulannya yang terjadi pada saat itu adalah suatu pertempuran pemerintah yang sah di pihak sahabat Ali bin Abi Tholib berhadapan dengan Muawiyah bin Abi Sofyan (Gubernur Syam atau sekarang daerah Suria). Perang itu dikenal dengan sebutan perang shiffin yang terjadi pada tahun 35 Hijriyah.

Lalu juga terjadi perang yang dipimpin oleh sahabat Ali bin Abi Thalib ra. melawan Aisyah istri Rasulullah ra. yang dikenal dengan sebutan perang Jamal pada tahun 36 Hijriyah.

Dalam instabilitas ini terdapat empat golongan kekuatan besar umat Islam yang pada perkembangan berikutnya, telah melahirkan kelompok-kelompok (firqah-firqah) di tengah-tengah kehidupan umat Islam.

Golongan apa saja itu? Berikut penjelasannya:

1. Golongan Syiah

Mereka adalah komunitas umat Islam yang mengklaim atau membela mati-matian Ali bin Abi Thalib ra.

2. Golongan Jabariyah

Yaitu orang-orang yang fanatik atau berkeyakinan “suatu kejadian maupun segala sesuatu sepenuhnya tersentral kepada Allah Swt.” Pada perkembangan berikutnya, sebagai reaksi kelompok murni ini muncul golongan yang disebut Qodariyah, embrio lahirnya golongan Mu’tazilah.

3. Golongan Khawarij

Mereka adalah orang-orang yang tidak sepaham dengan barisan kubu sahabat Ali ra. dan pengikutnya. Sebagai respon balik dari kelompok ini, muncul suatu gerakan kelompok umat Islam yang tidak sepaham dengan umat Islam yang lain yang terkenal dengan sebutan Murjiah. Mereka adalah komunitas umat Islam yang tidak sepaham dengan kaum Khawarij tentang persoalan iman dan kufur.

4. Golongan Netral

Mereka adalah kelompok umat Islam moderat di tengah masyarakat muslim. Perlu diketahui bahwa kelompok mereka ini diantaranya adalah Abdullah bin Umar, Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Mas’ud, yang secara langsung maupun tidak langsung mengembangkan nilai-nilai agama Islam dan kemudian menjadi embrio Sunni, Islam murni sebagaimana diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw.

Sedangkan pada masa Tabi’in, ditengah kemelut umat Islam yang tidak ada ujungnya, berawal dari konflik politik kemudian dikemas dengan “sampul akidah” dan di tengah bergulirnya pemikiran yang terlalu fatalistik (Jabariyah), pemikiran ekstrim (Khawarij), pemikiran yang terlalu mengkultuskan seseorang (Syiah), dan pemikiran yang terlalu rasional (Qadariyah), maka muncullah pemikiran moderat, yaitu moderat (Tawassuth), toleran (Tasamuh), adil (I’tidal), dan berimbang (Tawazun) dari hasan al-Bashri.