Pengertian dan Ciri-Ciri Orang Zuhud

Daftar Isi

Zuhud adalah sikap mulia yang paling disukai oleh Allah, dimana seseorang lebih mengutamakan mahabbahnya atau kecintaanya terhadap akhirat, serta tidak terlalu mementingkan urusan duniawi. Tidak mementingkan bukan berarti tidak sama sekali memikirkan duniawi. Sebab, ia masih bernafas di dunia, maka wajib baginya memikirkan duniawinya meskipun dalam kadar yang lebih rendah. 

https://www.abusyuja.com/2020/08/pengertian-dan-ciri-ciri-orang-zuhud.html

Kemaslahatan dunia memerlukan campur tangan antara urusan dunia dan akhirat. Tetapi Allah lebih memilih atau lebih menyukai orang-orang yang lebih mencintai akhiratnya dari pada dunianya. Ia mencari dunia hanya sebatas untuk kemaslahatan hidupnya saja, bukan untuk tujuan lain yang lebih besar. Tetapi dalam masalah akhirat, ia benar-benar menaruh semua kecintaan di dalamnya.

Lalu bagaimana cara menumbuhkan sikap zuhud dalam Islam? Berikut penjelasannya:

1. Percaya diri kepada Allah terhadap urusan dunia dan akhirat

Kita harus percaya bahwa Allah menciptakan dunia seisinya ini untuk kemaslahatan para makhluknya. Segala bentuk rezeki, kecukupan, kebutuhan, semua telah diatur oleh Allah Swt. Kewajiban kita sebagai umat muslim hanyalah mempercayakan semuanya kepada Allah. Kita harus yakin bahwa Allah tidak akan mungkin salah memberikan kebutuhan kita. Maka, lakukan aktivitas apapun asalkan itu baik, lakukan pekerjaan apapun asalkan itu baik. Untuk hasilnya, kita pasrahkan saja kepada Allah.

2. Menganggap sama antara pujian dan caci-makian

Zuhud yang paling berat adalah menata hati, memantapkan hati agar selalu terjaga aura positifnya. Terkadang kita masih marah apabila mendengar caci-makian orang lain, perkataan buruk orang lain, tulisan hujat orang lain. Hal ini menandakan bahwa hati kita masih dapat  marah, tidak “Sumeh”, serta belum lunak.

Ciri-ciri orang zuhud adalah mereka menganggap bahwa pujian dan caci-makian adalah hal yang sama. Sama-sama membuat hati bahagia, serta sama sekali tidak direspon negatif. Ketika dihujat ia biasa saja, ketika dipuji ia juga biasa saja.

3. Ikhlas dalam beramal

Ciri-ciri orang zuhud adalah mereka selalu ikhlas dalam beramal. Ia melakukan shalat lima waktu, berdzikir, zakat, puasa, semua itu semata-mata karena Allah semata. Bukan bermaksud lain, seperti mengharapkan surga misalnya, atau mengharapkan kebahagiaan di dunia maupun di akhirat.

Ia melakukan ibadah karena semata-mata itu kewajibannya sebagai makhluk Allah, bukan mengharapkan bahwa ia berhak masuk surga karena telah melaksanakan shalat dengan khusyuk, berdzikir sampai pagi, atau bersedekah sampai bertubi-tubi.

4. Suka memaafkan, santun dan sabar

Ketika dianiaya, ia tidak membalasnya dengan hal yang serupa, tetapi malah langsung memaafkan. Ketika musuhnya tersinggung, ia malah meminta maaf. Ketika dicaci-maki diam-diam atau terang-terangan, ia tetap sabar dan berusaha tidak menyimpan dendam.

Inilah beberapa ciri-ciri orang zuhud. Mungkin bagi kita orang biasa, melatih sikap-sikap diatas merupakan hal yang tidak mudah. Tetapi setidaknya, apabila kita memiliki niat untuk melakukannya, hal tersebut sudah dianggap sebagai ibadah. Syukur-syukur kita kelak termasuk dalam golongan-golongan mereka. Aamin. Wallahu A’lam