Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

21 Kutipan Motivasi Penggugah Semangat Tahajud

https://www.abusyuja.com/2020/10/21-kutipan-motivasi-penggugah-semangat-tahajud.html
Berikut kumpulan kata-kata motivasi yang dapat kita gunakan untuk menggugah semangat bangun malam (Qiyamul Lail) untuk mendirikan shalat tahajud:

“Allah mempunyai hamba-hamba yang menjaga perutnya dari makanan haram, menjaga mata dari melihat dosa, membiarkan air mata berlinang ketika memasuki waktu malam, karena berharap semoga hal itu akan menerangi gelapnya kubur mereka, ketika bumi mencapit mereka di dunia mereka bersiap-siap, dan akhlak menjadi tujuan mereka.” (Ar-Rabi’ bin Abdurrahman)

“Aku tidak mengetahui sesuatu yang lebih menyenangkan bagi orang-orang yang beribadah di dunia daripada tahajud dalam kegelapan malam, dan aku tidak mengetahui kenikmatan surga dan kesenangannya yang lebih nikmat bagi orang-orang yang beribadah, dan lebih menyenangkan mata mereka daripada melihat Allah tatkala hijabnya dibuka dari Allah tampak di hadapan mereka.” (Yazid Ar-Raqasyi)

“Tidak tersisa dari kenikmatan dunia, kecuali 3 hal, yaitu Qiyamul Lail, bertemu dengan saudara dan salat jamaah.” (Muhammad bin Al-Munkadir)

“Bangun malam akan menjadi ringan jika mereka tahu bahwa suara mereka didengar Allah.” (Ibnu Qayyim Jauziyah)

“Seandainya Allah mengganti pahala orang-orang yang bangun malam yang berupa kenikmatan yang mereka peroleh ketika bermunajat dalamnya Qiyamul Lail, tentu pahalanya akan jauh lebih besar dari amal mereka.” (Abu Sulaiman Ad-Darani)

“Demi Allah, satu rakaat yang aku kerjakan di tengah malam dalam kerahasiaan lebih aku senangi daripada salat di seluruh malam kemudian aku ceritakan kepada manusia.” (Ats-Tsabit Al-Bannani)

“Malam panjang, maka janganlah engkau member pendeknya dengan tidur, dan Islam itu bersih, maka janganlah engkau kotori dengan dosa-dosamu.” (Yahya bin Mu’adz Ar-Razi)

“Kamu tidak menemukan amal yang pahalanya lebih mulia daripada Qiyamul Lail, dan tidak ada amal yang mewariskan pengaruh seperti yang diwariskan oleh Qiyamul Lail. Dengannya mereka menemukan hati, menghilangkan dosa dan mendapatkan jalan menuju Allah.” (Yahya bin Mu’adz Ar-Razi)

“Bangun malam dan bercumbu rayu dengan kekasih (Allah) serta bermunajat dengan Dzat terdekat di dunia adalah bagian dari surga yang ditunjukkan kepada hamba-hamba di dunia yang tidak mengetahuinya kecuali mereka, dan mereka tidak mendapatkan kebahagiaan hati mereka kecuali dengannya.” (Perkataan Orang Soleh)

“Dengan salat tahajud yang lama, hati para ahli ibadah menjadi tenang dan puasanya di siang hari yang panjang menjadikan hati mereka senang ketika bertemu Allah.” (Yazid Ar Raqasyi)

“Tidak ada di dunia ini waktu yang menyerupai kenikmatan penghuni surga, kecuali manisnya waktu bermunajat yang dimanfaatkan oleh orang-orang yang bercumbu rayu  dengan Allah didalam hati mereka kepada malam hari.” (Perkataan Orang Soleh)

“Bangunlah di malam hari, karena bangun malam dapat menjadi syafaat. Menangislah, karena tangisan adalah sahabat yang baik. Masuklah ke dalam golongan orang-orang yang bertahajud dengan cara bertingkah laku seperti kanak-kanak. Menyendirilah dalam khalwat (berdua-duaan, empat mata) di atas hamparan kehinaan dan penyesalan.” (Muhammad bin Shalih Ash-Shai’ari)

“Angin malam menundukkan kamu itu seperti tumbuhnya pohon yang ditiup angin kencang. Rasakan takut menggoncangkan hati mereka hingga dahan-dahannya bergoyang, lisannya berdzikir dan matanya sembab. Waktu terus berjalan, cumbu rayu mereka dengan kasih Allah menjadikan mereka lupa kepada kenikmatan dunia. Surat-surat Al-Qur’an yang mereka baca ketika salat telah menundukkan mereka. Ketaatan mereka bukan untuk mendapatkan emas dan permata. Bagaimana engkau bila dibandingkan dengan mereka?  Seberapa jauh jarak antara engkau dengan mereka?” (Ibnu Al-Jauzi)

“Ya Allah, mata-mata tertidur, bintang-bintang terbenam, dan Engkau masih tetap bangun. Ya Allah, permintaanku terhadap surga lambat, sedangkan aku tidak kuasa meninggalkan neraka. Ya Allah, berikanlah petunjuk kepadaku dari sisi-Mu hingga hari kiamat, sesungguhnya Engkau tidak mengingkari janji.” (Munajat malam Muadz bin Jabal)

“Jika seorang hamba tidur dalam keadaan sujud (bangun malam), maka Allah membanggakannya terhadap malaikat, seraya berkata, ‘Lihatlah hamba-Ku ini. Ia menyembah-Ku, dan ruhnya ada pada-Ku, sedangkan ia dalam keadaan bersujud’.” (Hasan Al-Bashri)

“Aku heran kepada orang yang melihat surga berdandan di atasnya dan neraka menyala di bawahnya, tetapi bisa tidur di antara keduanya.” (Ahmad bin Harb)

“Sejelek-jeleknya keadaan orang yang beriman adalah tatkala tidur, sedangkan sebaik-baiknya keadaan orang jahat adalah ketika tidur, karena jika seorang yang beriman bangun, ia akan berbuat ketaatan kepada Allah sehingga hal itu lebih baik dari tidurnya. Sedangkan orang fasik jika ia bangun, maka ia akan berbuat maksiat kepada Allah, sehingga tidurnya lebih baik daripada bangunnya.” (Sufyan Ats-Tsauri)

“Wahai manusia, aku menasehati kalian dan aku cinta pada kalian. Shalatlah dalam kegelapan malam, karena takut pada kuburan. Berpuasalah di dunia agar bebas dari hari kiamat, dan jujurlah kalian karena takut kepada hari yang sulit (hari kiamat).” (Abu Dzar Al-Ghifari)

“Tidak ada amal yang dikerjakan seorang hamba setelah berjihad di jalan Allah, lebih utama daripada bangun malam.” (Al-Qasim bin Utsman)

“Orang yang tidak mendapatkan surga dan ridha Allah, kecuali jerih payah badan kepada Allah dan bangun malam menghadap Allah, baik dalam keadaan senang ataupun terpaksa.” (Masjidah Al-Quraisiyah)

“Barangsiapa yang memperpanjang shalat malamnya, maka Allah akan meringankan deritanya di hari kiamat.” (Imam Abu Amru Al-Auza’i)