Inilah Mahar Untuk Meminang Bidadari Surga

Daftar Isi

https://www.abusyuja.com/2020/10/inilah-mahar-untuk-meminang-bidadari-surga.html
Bidadari surga. Bagaimana kesempurnaan pesona kecantikan dan keindahannya? Kita sering mendengar, bila di surga kelak, para penghuninya akan diberi karunia berupa bidadari yang cantik, jelita, kaya pesona. Bidadari surga adalah pemilik seluruh puncak kecantikan, keindahan, dan pesona seorang wanita.

Secantik-cantiknya wanita di dunia, tak akan pernah bisa menandingi kecantikan bidadari surga. Ia adalah kulminasi/titik puncak seluruh keindahan, kecantikan dan pesona. Di Al-Qur'an dijelaskan,

"Dan ada bidadari-bidadari bermata jeli, laksana mutiara yang tersimpan baik." (QS. Al-Waqi'ah: 22-23)

Kemudian Rasulullah menafsirkan ayat ini dan bersabda,

"Kemurnian mereka ialah kemurnian mutiara di dalam rumahnya yang tidak pernah disentuh oleh tangan."

Allah menjadikan bidadari dalam keelokan mereka yang memikat, kemurnian yakut dan keputihan marjan. Keduanya adalah barang tambang yang bagus dan mahal. Namun, kemurnian yakut dan keputihan marjan duniawi berbeda sekali dengan barang surgawi. Yakut yang diciptakan Allah di dunia sifatnya hanyalah sementara dan akan punah. Adapun di akhirat, tepatnya di surga, Allah menciptakannya sangat lembut dan menarik disebabkan keindahan pandangannya yang memikat.

Ibnu Qayum Al-Jauziyah membuat narasi indah yang mendeskripsikan bidadari surga. Narasi ini dikutip oleh Muhammad bin Shaleh Ash-Shai'ari dalam bukunya Kaifa Tatahammasu Liqiyam tentang bidadari surga:

"Jika engkau meminta mereka untuk menikah di surga, mereka itu adalah para perawan yang mengalir pada tubuhnya darah muda. Seperti bunga mawar dan buah apel yang tidak terbungkus dan seperti buah delima yang mulus. Matahari terbit dari wajahnya yang indah, dan kilat menyambar di antara sela-sela giginya tatkala senyum."

"Jika dia memeluk suami dan kekasihnya, dia akan memeluk seperti pelukan antara bumi dan matahari. Jika dia berbicara, pembicaraannya seperti seseorang yang bercengkerama dengan kekasihnya. Jika dipeluk, dia melekat seperti dua ranting yang saling bertautan."

"Pipinya yang bening bisa digunakan untuk bercermin dan tulangnya yang putih kelihatan dari balik dagingnya, jika kulit dan dagingnya tidak tertutupi. Jika dia melihat dunia, maka antara langit dan bumi akan dipenuhi aroma wanginya, sehingga mulut manusia senantiasa membaca tahlil, takbir dan tasbih."

"Apa yang ada di barat dan timur akan berdandan untuknya, dan setiap mata akan melihatnya dan terpejam untuk melihat selainnya. Cahayanya akan meredupkan cahaya matahari seperti cahaya matahari yang meredupkan cahaya bintang, dan akan beriman kepada Allah seluruh manusia yang ada di atasnya."

"Jilbab yang ada di atas kepalanya lebih baik daripada dunia seisinya. Hasrat untuk menikahinya lebih besar daripada segalanya. Semakin lama waktu bertambah, dia akan semakin kelihatan cantik dan indah. Semakin hari akan semakin bertambah cinta dan erat."

"Dia tidak pernah haid, melahirkan dan nifas. Suci dari kotoran, air ludah, kencing, air besar dan kotoran lainnya. Kegadisannya tidak pernah hilang dan muda selamanya. Kecantikannya tidak pudar dan tidak ada rasa bosan untuk menggaulinya. Dia hanya ingin melayani suaminya dan tidak tertarik kepada yang lainnya, begitu pula sebaliknya, sehingga ia merupakan puncak ketenangan dan hawa nafsu."

Ibu Qayyim dalam Hadil Arwah menyebutkan, sebagai kalangan salaf ada yang ogah-ogahan dalam menghidupkan malam, lalu datanglah seseorang dalam mimpinya, lantas ia betanya, "Bukankah engkau ingin segera meminang (bidadari), lalu mengapa engkau bermalas-malasan?"

Dia berkata, "Bagaimana caranya?"

Orang itu menjawab, "Bangunlah engkau di waktu malam, atau tidakkah engkau tahu bahwa orang yang bertahajud, ketika ia bertahajud, malaikat berkata, 'Peminang sudah bangun menemui pinangannya'."

Ketahuilah wahai saudaraku, bahwa pengantin surga sangatlah mahal dan mewah. Dan mahar yang paling pantas untuk mereka adalah salat tahajud atau Qiyamul Lail.

Wahai peminang bidadari, mana maharmu dan mana harga yang engkau berikan?