Khotbah dan Pesan Nabi Ketika Berperang

Daftar Isi

https://www.abusyuja.com/2020/10/khotbah-dan-pesan-nabi-ketika-berperang.html
At-Thabrani meriwayatkan hadis dari Jaddar. Dia berkata, “Kami berperang bersama Rasulullah Saw., lalu kami bertemu dengan musuh kami. Baginda pun berdiri, memuji Allah Swt. dan menyanjung-Nya, lalu berkata:

“Wahai manusia, jika kalian bertemu dengan musuh, maka seranglah, karena tidak ada seorang pun yang mengikuti peperangan di jalan Allah, kecuali dua bidadari akan mendatanginya. Dan apabila ia mati syahid, maka tetasan darah pertama yang jatuh ke bumi akan menyebabkan Allah Swt. menghapus semua dosa-dosanya. Sedangkan kedua bidadari itu akan mengusap debu yang ada di wajahnya seraya berkata, ‘Sekarang aku milikmu.’ Dan ia menjawab, ‘Sekarang aku milik kalian berdua.’”

Pada hari perang Tabuk, Rasulullah Saw. naik ke atas mimbar, lalu berkata, “Wahai umat manusia, (demi Allah) aku tidak memerintahkan kalian, kecuali dengan apa yang telah diperintahkan Allah Swt. kepada kalian. Dan aku tidak melarang kalian, kecuali dari sesuai yang Allah Swt. larang. Maka, berbuat baiklah dalam mencari. Demi Dzat yang jiwaku berada dalam kekuasaan-Nya, sesungguhnya seorang dari kalian dikejar oleh rezekinya seperti halnya ajal mengejarnya. Maka, jika suatu kesulitan menimpa kalian dari rezeki itu, maka carilah ia (rezeki) dengan taat kepada Allah Swt.”

Pesan untuk kaum wanita

Rasulullah Saw. pernah bersabda, “Aku melihat api neraka, tetapi tidak pernah melihatnya seperti hari ini karena ada pemandangan yang dahsyat di dalamnya. Sungguh aku elah menaksikan ahli neraka (paling banyak) adalah kaum wanita.”

Baginda pun ditanya, “Mengapa demikian wahai Rasulullah?”

Rasul menjawab, “Wanita itu mengufuri nikmat dan mengufuri kebaikannya. Jika engkau berbuat baik kepadanya sebanyak apa pun, niscaya dia belum berpuas diri dan belum merasa cukup.”

Sebenarnya terdapat hadis lain yang mengaitkan penyebab banyaknya kaum wanita yang menjadi penghuni neraka, meski mereka tidak lalai dengan tanggung jawab utamanya, seperti menunaikan shalat. Akan tetapi, sebagian besar mereka gagal menjaga kehormatan diri dan terpesona dengan kehidupan modern sekarang, sehingga melanggar perintah Allah Swt. seperti durhaka kepada suami.

Rasulullah Saw. pernah berpesan, “Wanita yang memakai wewangian (parfum), lalu keluar melintasi kaum laki-laki agar tercium keharumannya itu, maka dia adalah wanita zina dan setiap mata yang memandangnya juga zina.”

Sesungguhnya Allah Swt. pernah berfirman,

وَقُل لِّلْمُؤْمِنَٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَٰرِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا ۖ وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَىٰ جُيُوبِهِنَّ ۖ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ ءَابَآئِهِنَّ أَوْ ءَابَآءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَآئِهِنَّ أَوْ أَبْنَآءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَٰنِهِنَّ أَوْ بَنِىٓ إِخْوَٰنِهِنَّ أَوْ بَنِىٓ أَخَوَٰتِهِنَّ أَوْ نِسَآئِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُهُنَّ أَوِ ٱلتَّٰبِعِينَ غَيْرِ أُو۟لِى ٱلْإِرْبَةِ مِنَ ٱلرِّجَالِ أَوِ ٱلطِّفْلِ ٱلَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا۟ عَلَىٰ عَوْرَٰتِ ٱلنِّسَآءِ ۖ وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِن زِينَتِهِنَّ ۚ وَتُوبُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ ٱلْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Katakanlah kepada wanita yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.’(Qs. An-Nur: 31)