Khotbah Jumat Nabi Tentang Fitnah Dajjal
“Sesungguhnya Allah Swt. tidak mengutus seorang nabi kecuali ia memperingatkan umatnya tentang (fitnah) Dajjal. Karena aku adalah nabi terakhir dan kalian merupakan umat terakhir, maka ia pasti akan keluar menemui kalian. Jika ia keluar sedangkan aku masih ada di antara kalian, maka aku akan menjadi pembela bagi semua muslim. Tetapi jika ia keluar kepada kalian sesudah wafatku, maka setiap orang akan menjadi pembela bagi dirinya sendiri dan Allah Swt. akan menjadi penggantiku bagi setiap muslim.”
“Dajjal akan keluar dari jalan antara Irak dan Syam, lalu ia membuat kerusakan di kanan dan kiri. Wahai hamba-hamba Allah, tetaplah kalian pada Islam, karena hal pertama yang ia lakukan adalah berkata, ‘Aku adalah nabi’. Sedangkan sebenarnya tidak ada nabi sesudahku. Dan yang kedua ia akan berkata, ‘Aku adalah Tuhan kalian’. Sedangkan kalian tidak akan bisa melihat Tuhan hingga kalian Mati.”
“Sesungguhnya di antara kedua matanya ada tulisan kafir ( Huruf Arab: Kaf, Lam dan Ra’) yang akan dapat dibaca oleh semua orang mukmin. Siapa di antara kalian yang bertemu dengannya, hendaklah ia meludahi wajahnya dan membaca permulaan surat Al Kahfi. Dajjal diberi kekuasaan atau jiwa Bani Adam, lalu ia pun membunuh dan menghidupkannya lagi, sedangkan sebenarnya ia tidak dapat melampaui hal itu, dan ia tidak diberi kekuasaan atas jiwa selain itu.”
“Sesungguhnya sebagian dari fitnahnya adalah Ia memiliki surga dan neraka, akan tetapi nerakanya Adalah surga (Allah), sedangkan surganya adalah neraka (Allah). Siapa yang diberi cobaan neraka, maka hendaknya ia memejamkan mata dan meminta pertolongan kepada Allah, niscaya api itu akan menjadi dingin dan ia pun selamat darinya sebagaimana api yang menjadi dingin dan keselamatan atas nabi Ibrahim.”
“Sebagian dari fitnahnya yang lain adalah ia berjalan menemui suatu kaum, lalu mereka beriman dan mempercayainya, kemudian ia mengajak mereka, maka pada hari itu, langit menurunkan hujan untuk mereka, pada hari itu, bumi menjadi subur, sedangkan ternak mereka menjadi lebih gemuk, berlemak, lambungnya menjadi besar, dan menghasilkan susu yang melimpah. Lalu ia melewati suatu kaum, namun mereka mengingkari dan mendustakannya, maka ia pun berseru atas mereka, maka mereka tetap dalam keadaan mereka.”
“Dan sesungguhnya 40 hari di mana Dajjal berada adalah 1 hari seperti 1 tahun, 1 hari seperti 1 bulan, 1 hari seperti 1 Jumat, 1 hari seperti beberapa hari, dan hari lainnya seperti air yang mengalir, sehingga di waktu pagi seseorang berada di satu pintu Madinah, maka ia belum sampai di pintu yang lain di waktu sore harinya.”
“Orang-orang pun bertanya, Bagaimana kita salat pada hari yang pendek itu wahai Rasulullah?”
Baginda menjawab, “Kalian perkirakan waktu salat pada hari itu, lalu kalian dirikanlah salat sebagaimana kalian mendirikan salat di hari-hari yang panjang biasanya.”
Dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Rasulullah Saw. berkotbah kepada para sahabat:
“Sesungguhnya tidak ada Nabi sebelumku kecuali ia memperingatkan tentang fitnah Dajjal. Dajjal itu buta mata kirinya dan mata kanannya tertutupi daging yang tebal. Sedangkan di antara kedua matanya bertuliskan lafadz kafir. Dajjal keluar dengan membawa dua jurang, salah satunya adalah surga dan satunya lagi neraka. Neraka Dajjal adalah surganya Allah, sedangkan nerakanya Allah adalah surganya Dajjal.”
“Dia akan disertai dua malaikat yang menyerupai para nabi, salah satunya di sebelah kanan dan yang lain di sebelah kiri, semua itu ialah fitnah bagi manusia. Dajjal berkata, ‘Apakah aku bukan Tuhanmu yang bisa menghidupkan dan mematikan?’ Kemudian salah satu dari kedua malaikat itu menjawab, ‘Kamu berdusta!” Maka manusia yang mendengarkannya pun akan menjadi temannya. Lalu (temannya) itu berkata kepadanya, ‘Kamu benar.’ Orang-orang yang mendengarkannya menganggap ia telah membenarkan Dajjal. Itu adalah fitnah. Kemudian Dajjal berjalan hingga sampai ke Kota Madinah, sedangkan ia tidak diizinkan memasukinya, lalu ia berkata, ‘ini adalah Desa lelaki itu (Nabi Muhammad Saw.).’ Lalu ia berjalan mendatangi Syam. Kemudian Allah Swt. membinasakannya ketika berada di Uqbah ‘Afiq, sebuah desa yang terletak di antara Hauran dan Ghaur.”
Demikianlah Khotbah Jumat Nabi/Rasulullah tentang fitnah Dajjal. Semoga apa yang kami sampaikan bisa dimanfaatkan untuk referensi dakwah sejarah Islam. Wallahu A'lam