Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pertemuan Iblis dan Dajjal

https://www.abusyuja.com/2020/10/pertemuan-iblis-dan-dajjal.html
Tiada yang memungkiri bahwa Dajjal adalah makhluk yang paling berbahaya yang pernah ada di muka bumi. Bagaimana tidak? Sesungguhnya tiada Nabi yang diutus oleh Tuhan, kecuali memperingatkan umatnya atas kedatangan makhluk ini. Iblis pun mengetahui hal itu, maka ia menemui makhluk ini guna mengatur rencana untuk menyesatkan manusia.

Pertemuan sesat oleh dua makhluk paling terkutuk di alam semesta ini terjadi secara terencana yang dikehendaki oleh iblis yang merasa Dajjal adalah sosok manusia yang telah ditunggunya sejak lama. Iblis merasa bahwa Dajjal adalah manusia yang dijanjikan dapat membantunya dalam mewujudkan niatnya menyesatkan umat manusia keturunan adam.

Pertemuan itu terjadi pada malam yang sunyi di tengah samudra. Di samudra itulah istana megah iblis berdiri dengan kokohnya. Samudra yang menjadi pertemuan antara air panas dan air dingin.

Ketika Dajjal bersama dengan pengikutnya tengah berlayar, mereka dikejutkan oleh cahaya terang yang bersinar di tengah samudera, seketika datanglah kabut asap yang menidurkan para pengikut Dajjal, tapi tidak untuk sang raja Yahudi terpilih itu. Dengan pengetahuan sihir, ia mampu bertahan dan akhirnya disambut oleh makhluk hitam legam yang menundukkan kepala pertanda hormat kepadanya. Makhluk itu membawanya menuju sebuah ruangan gelap pekat yang tidak ada sedikit pun cahaya mampu memasukinya.

Dalam perjalanan, ia melihat berbagai bentuk makhluk yang tidak dikenalnya. Makhluk itu dari bangsa jin yang merupakan abdi setia iblis. Setelah ia masuk dalam ruangan itu, ia ditinggal oleh makhluk hitam legam yang mengantarnya. Ketika sendirian, tiba-tiba ruangan itu terang dipenuhi sinar dari api. Di depannya muncul sosok makhluk menyeramkan yang tiada tandingan kebutuhan fisik dan perilakunya. Sebagai makhluk bukan dari golongan jin, Dajjal tidak kuasa memandang makhluk laknat itu hingga membuatnya hendak pingsan, namun dengan cepat iblis mengubah bentuknya menjadi seorang tua biasa, ia pun tersadar.

Iblis berkata, “Wahai manusia pertanda hari kiamat, aku sudah menantikanmu sejak jutaan tahun yang lalu. Aku telah menantimu sejak kemunculan Nabi dari Arab yang akan kita sesatkan dan hancurkan umatnya.”

Dajjal sangat tertarik dengan kata yang keluar dari bibir munafik iblis terkutuk. Setiap ucapan iblis seakan-akan bagai sihir yang membangkitkan semangat jiwa untuk segera menunaikan keinginannya. Ia merasa akan mendapatkan seorang saudara yang akan membantunya dalam mewujudkan niat menjadi penguasa dunia.

Sungguh ia sendiri tidak tahu bahwa apa yang diucapkan iblis juga untuk kepentingan iblis sendiri atas dasar kesombongan serta kebencian kepada umat manusia yang baginya lebih rendah drajatnya daripada iblis. Namun, Allah Swt. menuliskan Adam dengan memerintahkan segenap malaikat untuk bersujud sebagai penghormatan baginya.

Iblis tidak pernah menyampaikan kebenaran sejati kepada Dajjal. Ia memutar balik fakta sebenarnya dengan menyatakan bahwa Adab dan hawa adalah orang yang bertanggungjawab atas diusirnya iblis dari surga.

Ia menyatakan bahwa sebelumnya, ia telah memperingatkan Adam dan Hawa untuk tidak memakan buah Khuldi, namun Adam dan Hawa bersikeras tetap melakukannya. Hingga akhirnya, Allah Swt. murka dan menurunkan ketiganya di bumi. Sungguh tipu muslihat yang sangat disukai oleh orang yang tertutup mata hatinya. Sehingga suatu kebohongan terasa lebih menyenangkan daripada kebenaran.

Setelah iblis bercerita kepada Dajjal tentang masa lalunya dan penipuan Adam dan Hawa yang membuatnya terusir dari surga, ia menyatakan niatnya untuk mengangkat Dajjal sebagai saudara. Gayung bersambut. Dengan semangat menyala-nyala, keduanya mengikat tali persaudaraan yang didasarkan atas pembagian kekuasaan antara yang terlihat dan tidak terlihat. Keduanya sepakat untuk berperang, melawan Allah Swt. dengan menjadi sekutu.

Keduanya pun berkehendak untuk menciptakan sebuah istana yang dibangun berdasarkan metode ilmiah dan teknik fisika serta kimia layaknya Allah Swt. yang bersemayam di ‘arsy setelah menciptakan alam semesta. Keduanya akan menjadikan istana itu sebagai pusat pemerintahan sesat dan tersembunyi. Pemerintahan pada makhluk biadab yang mengkhianati Tuhannya dan mengkhianati nikmat-Nya.

Demikianlah pertemuan iblis dengan makhluk yang menjadi sumber bencana manusia, Dajjal. Pertemuan itu memberikan banyak arti terhadap langkah yang ditempuh iblis dan Dajjal ke depannya. Dengan menjadi saudara Dajjal, ia mendapatkan akses menjalin hubungan dengan dimensi atau alam mana pun. Hal itu juga berarti ia mendapatkan pembantu baru bangsa selainnya, yakni manusia. Berbekal kecerdasan berpikir dan ilmu pengetahuan yang dimiliki Dajjal, iblis berusaha membuat umat manusia tunduk kepadanya.