Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Surat Thaha: Pokok Kandungan, Keutamaan dan Manfaat

https://www.abusyuja.com/2020/10/pokok-kandungan-surat-thaha-manfaat-keutamaan.html
Pada kesempatan kali ini, kami ingin membahas mengenai pokok kandungan Surat Thaha lengkap dengan Fadhilah dan Khasiatnya. Thaha adalah sebuah panggilan untuk laki-laki, dalam hal ini adalah Nabi Muhammad Saw. Hal itu sebagaimana riwayat Ibnu Abbas. Surat ini terdiri atas 135 ayat, termasuk dalam golongan surat Makkiyyah dan diturunkan setelah surat Maryam. Ia dinamai Thaha, karena diambil dari lafadz yang terdapat dalam ayat pertama.

Sebagaimana lazimnya surat-surat dalam Al-Qur'an yang memakai huruf-huruf abjad pada permulaannya, di mana huruf-huruf tersebut seakan-akan menjadi pemberitahuan dari Allah kepada para pembacanya, bahwa sesudah huruf itu akan dikemukakan hal-hal yang sangat perlu diketahui. Maka seperti itulah dalam Surat Thaha ini, Allah menjelaskan bahwa Al-Qur'an merupakan peringatan bagi manusia, wahyu dari Allah selaku pencipta manusia.

Pokok Kandungan Surat Thaha

Adapun pokok kandungan yang terdapat pada Surat Thaha adalah sebagai berikut:

  1. Menjelaskan tentang hukum mengerjakan shalat dan keutamaan waktu-waktunya;
  2. Menjelaskan kewajiban memerintahkan keluarga untuk mendirikan shalat;
  3. Menceritakan kisah-kisah Nabi Musa yang menerima wahyu dari Allah tanpa perantara Malaikat Jibril;
  4. Menceritakan kisah tentang Nabi Harun dalam menghadapi Fir'aun dan Bani Israil;
  5. Menceritakan kisah Nabi Adam bersama Iblis.

Keutamaan dan Khasiat Surat Thaha

Adapun Fadhilah dan manfaat Surat Thaha adalah sebagai berikut:

Pertama, termasuk Al-Ma'in yang diturunkan kepada Baginda Nabi Muhammad Saw. sebagai pengganti Zabur.

Kedua, mengandung al-ismul a'dzam (nama Allah yang paling agung), jika berdoa dengannya akan dikabulkan (insya Allah).

Ketiga, diberikan catatan amal perbuatan dengan tangan kanan dan tidak dihisap atas apa yang dilakukannya setelah Islam.

Dari Abi Abdullah telah berkata, "Janganlah kalian bosan membaca Surat Thaha, karena sesungguhnya Allah mencintainya dan mencintai yang membacanya. Barangsiapa yang membacanya dengan istiqamah, maka Allah akan memberikan kitab (catatan amal perbuatan) dengan tangan kanannya di hari kiamat, Allah tidak menghisabnya atas apa yang dilakukannya setelah Islam, dan memberinya pahala di akhirat hingga ia merasa ridha." (Tsawabul- A'mal: 137)

Keempat, bisa digunakan untuk wasilah doa agar melembutkan hati. Bagi seseorang yang merasa hatinya keras, atau ada seseorang yang saudara atau sahabatnya memiliki hati yang keras, maka dapat dibacakan ayat 1-5 dari Surat Thaha. Terdapat kisah yang terkenal berkaitan dengan hal ini. Yaitu ketika Nabi Muhammad Saw. mulai menyebarkan Islam secara terang-terangan, sementara Umar masih masih mempertahankan tradisi masyarakat Quraiys.

Umar adalah salah satu yang paling kuat menentang Islam pada masa itu. Menurut ahli sejarah Islam, semasa Umar dalam perjalanan membunuh Rasulullah, beliau bertemu dengan seseorang yang mengatakan bahwa beliau haruslah membunuh adik perempuannya dahulu sebelum membunuh Rasulullah Saw, karena adik Umar sendiri sudah memeluk Islam.

Sayidina Umar pergi ke rumah adiknya dan mendapati adiknya sedang membaca Al-Qur'an. Dalam keadaan yang marah dan kecewa, beliau memukul adiknya. Ketika melihat adiknya berdasar, beliau meminta maaf dan sebagai balasan beliau membaca sedikit ayat Al-Qur'an kepada adiknya.

Beliau merasa terharu ketika membaca dan mendengar ayat-ayat Al-Qur'an yang begitu indah sehingga beliau memeluk Islam pada hari itu juga. Itulah kelebihan Surat Thaha yang dibaca oleh beliau. Setelah peristiwa tersebut, beliau berjanji akan melindungi Islam hingga tetes darah terakhir. Berikut adalah Surat Thaha ayat 1-5:

طٰهٰ ۚ

"Thaha."

مَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْاٰنَ لِتَشْقٰٓى ۙ  

"Kami tidak menurunkan Al-Qur'an ini kepadamu (Muhammad) agar engkau menjadi susah."

اِلَّا تَذْكِرَةً لِّمَنْ يَّخْشٰى ۙ 

"Melainkan sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah)."

تَنْزِيْلًا مِّمَّنْ خَلَقَ الْاَرْضَ وَالسَّمٰوٰتِ الْعُلٰى ۗ

"Diturunkan dari (Allah) yang menciptakan bumi dan langit yang tinggi."

اَلرَّحْمٰنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوٰى

"(yaitu) Yang Maha Pengasih, yang bersemayam di atas ‘Arsy."

Kelima, doa agar memperoleh ketenangan hati dan memudahkan segala urusan. Apabila sedang didera kegundahan dalam hati, atau sedang menghadapi suatu masalah yang pelik, maka berdoalah dengan membaca Surat Thaha ayat 25-26. Maka Allah akan memberikan ketenangan hati dan memudahkan segala urusan kita. Ayat ini berkaitan dengan kisah doa Nabi Musa kepada Allah agar diberi kelapangan dalam menghadapi Fir'aun yang terenal sebagai raja yang kejam. Adapun bacaannya adalah sebagai berikut:

قَالَ رَبِّ اشْرَحْ لِيْ صَدْرِيْ ۙ

"Dia (Musa) berkata, “Ya Tuhanku, lapangkanlah dadaku." (QS. Thaha: 25)

وَيَسِّرْ لِيْٓ اَمْرِيْ ۙ

"Dan mudahkanlah untukku urusanku." (QS. Thaha: 26)

Keenam, bisa digunakan untuk wasilah doa agar memperoleh kecerdasan. Adapun caranya adalah dengan membaca ayat di atas (Surat Thaha ayat 25-26) setelah selesai shalat subuh. Insya Allah, pembacanya akan diberi kecerdasan.

Demikianlah pembahasan mengenai pokok kandungan Surat Thaha lengkap dengan keutamaan dan manfaatnya. Semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat. Wallahu A'lam