Surat Al-A'raf: Pokok Kandungan, Fadhilah dan Khasiat

Daftar Isi

https://www.abusyuja.com/2020/10/surat-al-araf-pokok-kandungan-fadhilah-khasiat.html
Surat Al-A'raf, secara bahasa berarti "tempat tertinggi". Surat ini terdiri dari 206 ayat dan termasuk ke dalam golongan surat Makiyyah. Surat Al-A'raf ini diturunkan sebelum surat Al-An'am dan dinamakan Surat Al-A'raf karena di dalamnya terdapat lafadz Al-A'raf, yakni memuat tentang keadaan orang-orang yang berada di atas tempat tinggi di batas surga dan neraka.

Pokok Kandungan Surat Al-A'raf

Adapun di antara pokok kandungan atau isi kandungan dari surat Surat Al-A'raf adalah sebagai berikut:

  1. Larangan mengikuti perbuatan dan adat istiadat yang buruk;
  2. Kewajiban mengikuti Allah dan Rasul;
  3. Perintah berhias sebelum mendirikan salat;
  4. Perintah memakan makanan yang halal dan baik;
  5. Menceritakan tentang kisah Nabi Adam dan Iblis;
  6. Menceritakan tentang kisah Nabi Nuh dan kaumnya;
  7. Menceritakan tentang kisah Nabi Shalih dan kaumnya;
  8. Menceritakan tentang kisah Nabi Syu'aib dan kaumnya;
  9. Menceritakan tentang kisah Nabi Musa dan Fir'aun;
  10. Menjelaskan tentang etika sebagai mukmin;
  11. Adab mendengar pembacaan Al-Qur'an dan dzikir;
  12. Balasan bagi orang-orang yang mengikuti atau mengingkari Rasul;
  13. Menjelaskan tentang Tauhid sebagai seruan pertama Rasul;
  14. Menjelaskan Ashbabul A'raf yang berada di antara surga dan neraka;
  15. Manusia adalah makhluk terbaik yang diciptakan dan sebagai khalifah di muka bumi;
  16. Menceritakan kehancuran suatu kaum karena perbuatannya sendiri;
  17. Allah menguji manusia dengan kekayaan dan kemiskinan;
  18. Dan masih banyak lagi.

Fadhilah dan Khasiat Surat Al-A'raf

Di antara Fadhilah dan Khasiat Surat Al-A'raf adalah sebagai berikut:

Pertama, Surat Al-A'raf termasuk tujuh surat pertama yang penghafalnya adalah orang-orang alim dan bertakwa.

Kedua, Surat Al-A'raf termasuk dalam As-Sab'ut Thiwal sebagai pengganti Taurat.

Ketiga, Surat Al-A'raf termasuk dalam Al-Matsanni Ath-Thiwal untuk Rasulullah, sebagai pengimbang Lauh Nabi Musa.

Keempat, orang yang mengamalkan Surat Al-A'raf akan terhindar dari ketakutan dan kesedihan, serta tidak dihisap di hari kiamat.

Abi Abdillah pernah berkata, "Barangsiapa yang membaca surat Al-A'raf di setiap bulan, maka di hari kiamat ia tidak termasuk orang-orang yang takut dan bersedih hati. Dan barangsiapa membacanya setiap hari Jumat, maka ia termasuk orang yang tidak akan dihisab di hari kiamat. Adapun ketika ia berada dalam pengadilan Allah yang agung, maka membacanya akan dipanggil karena ia akan menjadi saksi untuk setiap orang yang membacanya di hari kiamat.” (Tsawabul A’mal: 134)

Kelima, Surat Al-A'raf juga bisa digunakan untuk wasilah doa untuk memohon ampunan kepada Allah. Caranya adalah dengan membaca setiap kali selesai mendirikan salat fardu, lalu ditambah dengan membaca istighfar secara konsisten, niscaya (atas izin Allah) ayat ini dapat menjadi wasilah agar dosa-dosa kita diampuni oleh Allah. Adapun bacaan ayatnya adalah:

قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَآ أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ ٱلْخَٰسِرِينَ 

"Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi." (QS. Al-A'raf: 23)

Keenam, Surat Al-A'raf bisa digunakan untuk wasilah doa agar hidup kita selamat dan penuh berkah. Apabila ayat (di bawah ini) dibaca secara konsisten di permulaan siang dan malam, maka dapat menjadi wasilah agar hidup kita dipenuhi keberkahan dan terselamat dari segala marabahaya. Adapun bacaannya adalah sebagai berikut:

وَٱذْكُرُوٓا۟ إِذْ جَعَلَكُمْ خُلَفَآءَ مِنۢ بَعْدِ عَادٍ وَبَوَّأَكُمْ فِى ٱلْأَرْضِ تَتَّخِذُونَ مِن سُهُولِهَا قُصُورًا وَتَنْحِتُونَ ٱلْجِبَالَ بُيُوتًا ۖ فَٱذْكُرُوٓا۟ ءَالَآءَ ٱللَّهِ وَلَا تَعْثَوْا۟ فِى ٱلْأَرْضِ مُفْسِدِينَ 

"Dan ingatlah olehmu di waktu Tuhan menjadikam kamu pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah kaum 'Aad dan memberikan tempat bagimu di bumi. Kamu dirikan istana-istana di tanah-tanahnya yang datar dan kamu pahat gunung-gunungnya untuk dijadikan rumah; maka ingatlah nikmat-nikmat Allah dan janganlah kamu merajalela di muka bumi membuat kerusakan." (Al-A'raf: 74)