5 Tanda-Tanda Kebahagiaan di Dunia dan Akhirat

Daftar Isi

https://www.abusyuja.com/2020/11/5-tanda-kebahagiaan-di-dunia-dan-akhirat.html
Kebahagiaan atau kegembiraan merupakan keadaan di mana pikiran dan perasaan berada dalam kondisi baik. Kegembiraan sendiri artinya sangat luas, segala sesuatu yang berkaitan dengan kepuasan, cinta, kenikmatan dan kegembiraan, semuanya merupakan salah satu bentuk komponen dari kebahagiaan.

Dan pada kesempatan kali ini, kami ingin menjelaskan mengenai lima hal yang merupakan tanda-tanda dari kebahagiaan yang ditinjau dari kacamata Islam. Menurut Fudhail bin 'Iyadl ra., beliau menjelaskan bahwa lima tanda yang paling mencolok untuk mewakili ekspresi kebahagiaan adalah sebagai berikut:

Pertama, memiliki keyakinan dalam hati. Memiliki keyakinan dalam hati adalah salah satu dari tanda kebahagiaan. Kebalikannya adalah sifat waswas, atau ragu, bimbang, serta khawatir yang selalu menyelimuti orang-orang yang tipis imannya.

Kedua, wara' dalam agama. Wara' dalam kacamata Islam merupakan salah satu bentuk sikap menjaga diri dari perbuatan-perbuatan dosa, maksiat, serta perkara-perkara syubhat. Apa itu syubhat? Syubhat adalah menjaga diri dari perkara yang tidak jelas hukumnya, apakah itu haram atau halal.

Contoh sederhana Wara' adalah menghindari perkara-perkara syubhat, seperti meminum atau mengonsumsi makanan yang tidak jelas hukumnya. Misal lainnya, menghindari makan-makanan halal dari warung yang menjual menu Babi dan Anjing (karena takut bercampurnya alat masak hewan najis yang haram tersebut kepada makanan-makanan halal yang lain).

Ketiga, zuhud dalam dunia. Zuhud adalah tidak mencintai perkara duniawi. Saat harta dan kemuliaan menyelimuti hidupnya, ia tetap saja randah hati, tidak memiliki niat serta selalu menganggukkan pandangannya ke bawah (merendah).

Adapun ciri-ciri zuhud adalah:

  • Tidak merasa gembira atas duniawi yang ia dapat;
  • Tidak merasa duka saat ditinggal pergi orang yang disayang;
  • Hatinya sama saja, tidak naik ketika dipuji, tidak pula turun ketika dicaci maki;
  • Selalu menyibukkan diri kepada Allah Swt.

Keempat, malu kepada Allah. Imam Ghazali pernah menulis dalam risalah cintanya Al-Mawizh fi Al-Hadis Al-Qudsiyyah, "Setiap hari Aku (Allah) memberikan rezeki kepadamu, tetapi para malaikat datang kepada-Ku membawa catatan amal burukmu."

Sesekali renungkan mulai dari apa yang kita rasakan untuk saat ini. Misal, bernafas dengan oksigen yang gratis, duduk di sofa yang nyaman, atau menikmat secangkir teh hangat yang dibuatkan oleh istri tersayang.

Kenapa rezeki dan kenikmatan yang begitu istimewa tersebut bisa-bisanya kita sandingkan dengan catatan-catatan amal perbuatan yang buruk? Atau mungkin saking nikmatnya pemberian dari Allah, kita malah lupa bagaimana caranya untuk bersyukur kepada-Nya? Tidak malukah kita kepada-Nya?

Kelima, takut kepada Allah. Ternyata, takut kepada Allah juga merupakan ciri-ciri dari kebahagiaan. Saat kita takut kepada Allah, niscaya Dia akan menjaga kita dari perbuatan dosa. Dosa merupakan salah satu faktor yang membentuk berbagai permasalahan manusia. Dosa juga menjadi penyebab menjauhnya kita kepada-Nya. Dosa juga dapat mendatangkan musibah, perpecahan keluarga, serta dampak-dampak negatif lain.

Itulah lima tanda kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat. Wallahu A'lam