Kisah Abi Alif, Berkat Tahajud Jadi Bisa Bayar Kontrakan
Aku coba mencari pinjaman uang. Aku sempat menghubungi beberapa temanku yang kuanggap dapat memberiku solusi, tetapi hasilnya nihil, mereka tidak ada yang mau membantuku. Aku sangat bingung, ke mana lagi aku harus mencari? Tidak mungkin kalau aku harus menjual muka di hadapan orang tua meminjam uang untuk sebuah hal yang seharusnya menjadi kewajibanku.
Saat aku bertukar pikiran dengan istri, dia bilang seperti ini, "Coba Abi pikir, sudah beberapa bulan terakhir ini, Abi ninggalin tahajud." Seketika, hatiku bergetar, memang benar, beberapa bulan terakhir ini aku terlalu sibuk mengejar deadline pekerjaan sampai larut malam.
Akhirnya, dari kesadaran itu, aku dan istri mulai kembali bertekad menghidupkan malam dengan tahajud. Pikirku, masih ada kesempatan kita-kira satu bulan untuk meminta pertolongan kepada Allah dengan tahajud.
Beberapa pulan, salah satu dari sahabatku yang tadinya aku ragu untuk meminta pinjaman kepadanya, malah sungguh-sungguh berniat membantu walaupun tidak sampai setengahnya. Kami pun bersyukur dan makin menambah semangat dalam tahajud. Aku kemudian mencoba mengajukan pinjaman ke kantor. Selama beberapa hari belum ada kabar dan aku khawatir ditolak mengingat rekan sekantorku juga mengalami hal yang serupa.
Dan Alhamdulillah, akhirnya penantian itu ada hasilnya. Pengajuan disetujui dan dananya pun cair sehingga bisa membayar kontrakan rumah. Mudah-mudahan, segala kemudahan ini bisa menambah keyakinan akan pertolongan Allah dengan salat tahajud.
Pembaca yang dirahmati Allah, salat tahajud merupakan amalan yang sangat mulia dan istimewa. Salat ini juga menjadi pembeda antara kita dengan orang-orang kafir. Saat kita bisa bersedekah, orang kafir pun juga bisa bersedekah. Saat kita mampu memperlakukan orang lain dengan baik, orang kafir pun juga mampu melakukan hal yang demikian.
Tetapi, satu hal yang tidak bisa dicontoh orang kafir adalah salat tahajud. Orang muslim bisa tahajud, sedangkan orang kafir tidak bisa tahajud. Itulah yang membedakan antara orang baik muslim dan kafir.
Salah satu guru kami, KH. Ahmad Baidlowie Syamsuri pernah berkata, "Ketika kamu ingin kuburanmu gelap, maka tidurlah pada setiap malam. Ketika kamu ingin kuburanmu lebar dan terang, maka bangun dan salatlah pada setiap malam."
Dari cerita di atas dapat kita serap hikmah bahwa setiap masalah tentu ada jalannya. Dan jalan yang memiliki hakikat paling benar adalah meminta petunjuk dari Allah.