Nasihat Dahsyat Umar Bin Khattab Untuk Milenial Zaman Sekarang

Daftar Isi

Nasihat Dahsyat Umar Bin Khattab Untuk Milenial Zaman Sekarang
Dalam sebuah riwayat, ketika sahabat Umar bin Khattab hendak mendirikan shalat malam, beliau selalu membangunkan anggota keluarganya sembari membaca firman Allah, “Dan, perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kami dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan, akibat (yang baik) itu adalah orang yang bertakwa. (QS. Thaha: 132)

Hasan ra. pernah menceritakan, saat beliau (Umar) membaca ayat itu dalam wirid malamnya, beliau menangis hingga jatuh tersungkur. Lalu, beliau tetap tinggal di rumah tanpa kabar sehingga orang-orang khawatir dan menjenguknya.

Saat orang-orang menjenguk Umar sembari berprasangka bahwa beliau sedang sakit. Umar berkata, “Seandainya bukan karena tiga hal ini, aku tidak ingin hidup lebih lama, yaitu berijtihad di jalan Allah, berusaha bangun dan bersusah payah pada malam hari, dan berkumpul dengan orang banyak untuk mengambil nasihat-nasihat yang baik seperti mengambil buah-buah yang terbaik.”

Pembaca yang dirahmati Allah. Dari kisah di atas dapat dipetik pelajaran bahwa umur akan sia-sia jika kita membuangnya untuk hal-hal yang tidak penting dan produktif.

Setiap jam, setiap menit, dan setiap detik waktu yang kita miliki untuk bernafas merupakan karunia Allah yang sangat luar biasa. Maka, sudah seharusnya jika kita mempergunakannya untuk mendekatkan diri kepada-Nya.

Dari kisah di atas, Umar juga berpesan, hendaknya seorang Muslim harus bisa memanfaatkan umurnya untuk mencari kajian-kajian ilmu terbaik yang Allah berikan kepada para ‘Alim Ulama (ulama-ulama cerdas).

Carilah ulama yang benar-benar ulama. Bukan yang “ulama-ulama-an”. Sebagaimana pengandaian beliau, “carilah buah-buah yang terbaik”. Maksudnya, carilah nasihat-nasihat yang baik untuk menghiasi hati dan agama kita.

Secara tidak langsung. Beliau menghimbau kepada seluruh umat muslim agar tidak sembarangan dalam mencari buah (nasihat). Bisa saja buah yang kita lihat segar, tetapi ketika dibuka dalamnya busuk. Dan sebaliknya, bisa saja tampilan luarnya busuk, tetapi setelah dibuka dalamnya masih segar.

Di akhir zaman, realitas seperti ini akan terjadi. Banyak ulama-ulama dadakan yang hanya bermodalkan materi Google serta cakap dalam berbicara, akan dipandang cerdas dan berilmu. Wallahu A’lam

Terakhir, Umar juga berpesan kepada kita agar terus menjaga shalat malam. Karena salat malam merupakan tanda “pembeda” yang paling dibenarkan antara orang-orang fasik dan orang-orang soleh.

Orang soleh bisa sedekah, orang fasik pun juga bisa sedekah. Orang soleh bisa haji, orang fasik pun juga bisa haji. Orang soleh bisa puasa, orang fasik pun juga bisa puasa.

Tetapi, dalam masalah tahajud, orang fasik tidak akan mampu melakukannya. Sebab, Allah menjaga orang-orang yang ahli tahajud dari perilaku-perilaku buruk, termasuk perilaku orang fasik. Itulah mengapa ketika seseorang mendirikan shalat tahajud, hatinya akan disucikan Allah dari segala macam keburukan. Wallahu A’lam