Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

12 Etika atau Akhlak Bertamu dan Menerima Tamu Menurut Islam

12 Etika atau Akhlak Bertamu dan Menerima Tamu Menurut Islam
Islam telah mengatur tata cara atau etika bertamu dan menerima tamu. Adab ini berfungsi sebagai penyambung tali silaturahmi sesama anggota masyarakat. Dalam hal ini Rasulullah Saw. bersabda,

Dua orang yang tidak akan dilihat Allah Swt. pada hari kiamat adalah orang yang memutuskan tali persaudaraan dan tetangga yang buruk.” (HR. Dailami)

Bertamu merupakan sunah Rasul, agar dapat mendapatkan rahmat dan berkah. Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum bertamu adalah meluruskan niat, kemudian meminta izin dan mengucapkan salam.

Sebagaimana firman Allah dalam QS. An-Nur ayat 27:

Wahai orang orang yang beriman! Janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat.

Berdasarkan isyarat Al-Qur’an di atas, maka yang pertama dilakukan adalah meminta izin, kemudian mengucapkan salam. Sedangkan mayoritas ahli fiqih berpendapat  sebaliknya.

Mereka berpendapat berdasarkan beberapa hadis Rasulullah, yang sekali pun dengan redaksi yang berbeda-beda, tetapi semuanya menyatakan agar mengucapkan salam terlebih dahulu sebelum mereka meminta izin kepada tuan rumah.

Meminta izinnya sendiri bisa menggunakan kata-kata, bisa pula dengan isyarat seperti ketukan pintu atau menekan tombol bel tamu, atau cara-cara lain yang lazimnya dilakukan oleh masyarakat sekitar.

Di samping meminta izin dan mengucapkan salah, hal lain yang harus diperhatikan oleh seorang orang yang bertamu adalah sebagai berikut:

1. Jangan Di waktu Istirahat

Bertamu tidak pada sembarang waktu. Bertamu hendaklah pada saat yang tepat, saat dirasa tua rumah tidak akan terganggu. Contohnya, jangan bertamu pada saat tuan rumah istirahat atau pada jam tidurnya.

2. Jangan Lama-Lama

Kalau diterima bertamu jangan terlalu lama sehingga merepotkan tuan rumah. Bicara dengan bahasa yang sopan dan santun serta menyenangkan tuan rumah. Dengan kata lain, setelah urusan selesai, segeralah pamit dan pulang.

3. Tidak Masuk ke Rumah Wanita yang Sendirian

Janganlah masuk ke rumah wanita yang sendirian atau ditinggal suaminya pergi keluar. Hal ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan termasuk fitnah-fitnah tetangga-tetangganya.

4. Hormati Jamuannya

Kalau disuguhi makanan dan minuman, hormati jamuan itu. Rasulullah Saw. menganjurkan orang yang berpuasa sunah sebaiknya dibatalkan untuk menghormati jamuan dari tuan rumah.

5. Jangan Mengganggu Tuan Rumah

Jangan lakukan kegiatan yang menyebabkan tuan rumah terganggu. Contohnya, memeriksa ruangan pribadi, perabotan rumah, barang-barang berharga, memasuki ruangan tanpa izin, atau menggunakan fasilitas-fasilitas di dalamnya tanpa izin. Sebab, diizinkan masuk bukan berarti diizinkan atas segala-galanya, termasuk mengakses fasilitas yang ada di dalam rumahnya.

6. Pamit

Hendaklah pamit pada waktu mau pulang karena meninggalkan rumah tanpa pamit di samping tidak terpuji, juga mengandung fitnah dan pikiran negatif.

Sedangkan adab tuan rumah yang hendak menerima tamu adalah sebagai berikut:

7. Menyambut Tamu dengan Baik

Hendaklah tuan rumah menyambut tamu dengan mimik wajah yang baik, tersenyum, penuh kegembiraan, dan keramahan. Jangan malah sebaliknya, menyambutnya dengan kesedihan, sinis, kebencian, dan sejenisnya.

8. Tidak Membeda-Bedakan

Janganlah membeda-bedakan tamu, kecuali pada keluarga atau kerabat dekat. Maksudnya, muliakanlah tamu dengan setara, baik kalangan kaya maupun miskin. Berbeda kalau yang datang keluarga atau kerabat, maka kita boleh menyambutnya dengan istimewa.

9. Tidak Memaksa dalam Menjamu

Maksudnya adalah berikanlah jamuan sesuai kemampuan kita. Jangan berlebihan, apalagi memaksa diri untuk memberikan jamuan di luar batas kemampuan kita.

10. Memenuhi Keperluan Tamu

Berusahalah sekuat tenaga memenuhi keperluan tamu yang hadir. Dan tunjanglah keperluan hajatnya, baik yang bersifat kebutuhan maupun keperluan khusus, seperti buang air kecil, BAB, tanggungan salat, dan lain-lain.

11. Jangan Menolak Tamu

Ketika tamu yang datang itu tidak kita kehendaki, jangan sekali-kali menunjukkan sikap yang membuat tamu tersinggung. Tetaplah jamu dia dan perlakukan sebagaimana tamu pada umumnya.

12. Antarkan Sampai Pintu

Jika tamu telah berpamitan pulang, antarkanlah atau iringilah tamu tersebut sampai pintu rumah (pagar). Berikan senyuman perpisahan dan jawablah salam pamitnya dengan ramah dan lemah lembut.

Itulah 12 etika atau akhlak bertamu dan menerima tamu dalam Islam. Semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat. Wallahu A’alam