7 Metode Murojaah/ Mengulang Hafalan Al-Qur’an
“Sungguh senang dan menggembirakan, kedua orang tuanya menggunakan mahkota dan perhiasan yang bercahaya/berkilau (kelak di akhirat sebagai balasan)."
Salah satu aktivitas yang harus dilakukan oleh setiap penghafal Al-Qur’an adalah murojaah atau mengulang-ulang hafalan Al-Qur’annya. Hal ini wajib dilakukan mengingat hafalan bisa diibaratkan seperti hewan peliharaan yang berada di sangkar. Ia harus selamanya diberi makan selama ia masih di sangkar. Begitu juga dengan hafalan, ia harus selalu diulang-ulang selagi hafalan itu masih terjaga di memorinya (otak).
Sesuai judul di atas, berikut beberapa cara atau metode murojaah hafalan Al-Qur’an yang baik dan benar:
1. Berkumpul Dengan Hafiz Al-Qur’an
Berkumpul dengan para penghafal Al-Qur’an akan melahirkan semangat. Selain itu, kita juga berpeluang untuk bisa saling mudarasah secara bergantian. Semakin banyak pergaulan dengan teman sesama penghafal Al-Qur’an, akan semakin bagus pula kualitas bacaan dan kelancaran hafalan.
2. Sering Mendengarkan Murotal Al-Qur’an
Untuk menguatkan hafalan, mendengarkan bacaan Al-Qur’an dari kaset murotal akan sangat membantu proses menghafal Al-Qur’an, baik dari segi makharijul huruf, al-qaafu wal-ibtida’, atau menirukan lagu dari qari’ tersebut.
Zaman sekarang sudah banyak instrumen, seperti CD, MP3, MP4, Youtube, dan media-media lainnya yang dapat digunakan sebagai alternatif untuk membantu dalam proses menambah dan mengulang hafalan. Media-media di atas juga menjadi alat utama bagi para tunanetra untuk menghafal dan mengulang hafalan Al-Qur’an dan banyak di antara mereka yang sukses dengan perantara media-media tersebut.
3. Mengikuti Lomba Al-Qur’an
Sekarang banyak diadakan lomba-lomba Al-Qur’an yang dikenal masyarakat umum dengan MTQ (Musabaqah Tilawatil Qur’an), yang memperlombakan berbagai macam bidang yang berkenaan dengan Al-Qur’an, baik bidang tahfiz, tafsir, qira’ah, dan lainnya.
Dengan adanya perlombaan tersebut, tentunya sangat membantu untuk proses pengulang serta melancarkan hafalan. Namun, perlu diingat, jangan salah niat karena untuk memperoleh popularitas dan riya. Jadikan lomba ini sebagai ajang Fastabiqul Khairat (berlomba-lomba dalam kebaikan) dan melancarkan hafalan saja.
4. Membacanya Dalam Salat
Ketika salat, usahakan membaca ayat-ayat yang suda dihafal walaupun sedikit, karena hal tersebut dapat membantu proses mengulang hafalan. Apabila mau mencoba untuk selalu istiqamah membaca setengah lembar dalam salat, maka setiap harinya sudah lancar dua setengah lembar. Apabila ditambah dengan setengah halaman pada setiap salat rawatib, maka dalam satu harinya akan melancarkan lima lembar dengan salat wajibnya. Ini akan sangat menunjang proses pelancaran hafalan.
5. Menggunakan Satu Mushaf
Ketika memulai membaca ayat yang akan dihafal, waktu itu pulalah kedua mata tertuju pada tulisan-tulisan lembaran mushaf pertama yang dibuka. Hal ini juga memberikan pengaruh terhadap ayat-ayat yang akan dihafal jika berganti mushaf yang lain. Karena itu, usahakan memakai satu mushaf saja, baik ketika menambah hafalan baru ataupun saat mengulang hafalan.
Dengan menggunakan satu mushaf, akan selalu ingat letak di mana ayat-ayat yang pertama kali dihafal. Selama proses menghafal, usahakan tidak gonta-ganti mushaf. Namun, jika sudah lancar tanpa kesalahan dan tidak dikhawatirkan akan memengaruhi ingatan akan tempat-tempat ayat yang sudah dihafal, maka mengganti mushaf bukan lagi jadi masalah.
6. Menjadi Musammi’ (Penyimak)
Ketika sudah hafal Al-Qur’an dan hafalannya bagus, biasanya kita diminta menjadi musammi’ (penyimak) untuk menerima setoran hafalan dari murid-murid yang belum menyelesaikan hafalan atau yang sudah khatam.
Hal ini memicu si musammi’ untuk memperbaiki kualitas hafalan dibandingkan dengan yang lain. Ini diperlukan banyak pengulangan agar nanti mampu menyimak murid-murid yang menyetor hafalannya. Di sinilah salah satu hal yang menunjang dalam proses menghafal atau mengulang hafalan Al-Qur’an.
7. Sima’an Al-Qur’an
Salah satu cara untuk melancarkan hafalan Al-Qur’an adalah mengikuti sima’an Al-Qur’an, yang metodenya adalah satu orang membaca dan didengarkan oleh satu atau beberapa orang sesuai dengan juz yang telah ditentukan.
Kegiatan seperti ini telah mengakar di beberapa pondok tahfiz, khususnya di Indonesia. Hal ini sangat membantu dalam proses memperbaiki dan melancarkan ayat-ayat yang dihafal. Biasanya, kegiatan ini dilakukan selama satu hari atau satu hari semalam untuk satu kali khatam, dan dilakukan dalam waktu satu bulan sekali atau bahkan lebih.
Itulah kiat-kiat mengulang hafalan Al-Qur’an. Semoga bermanfaat. Wallahu A’lam