Dahsyat! Sembuh Dari Kanker Payudara Berkat Salat Dhuha

Daftar Isi

Dahsyat! Sembuh Dari Kanker Payudara Berkat Salat Dhuha
Pembaca yang dirahmati Allah, berikut adalah kisah dari Ny. Asna, Medan. Beliau adalah ibu rumah tangga yang sembuh dari kanker payudara berkat barkah dari salat Dhuha. Simak kisahnya:

Aku adalah seorang ibu rumah tangga, sedangkan suamiku berprofesi sebagai guru honorer di salah satu sekolah dasar yang ada di kota Medan. Setelah menikah di tahun 1995 kami dikaruniai dua orang anak. Layaknya ibu rumah tangga yang lain, hari-hari biasa kuhabiskan untuk mengasuh dan bercanda bersama mereka. Namun, pada tahun 2001, aku mendapat ujian dari Allah berupa sakit yang bisa dibilang serius. Dokter mendiagnosa bahwa aku mengidap penyakit Kanker Payudara.

Sebelumnya aku tak pernah menyangka bahwa rasa nyeri yang selalu hinggap di dadaku itu merupakan tanda-tanda dari penyakit ganas tersebut. Karena rasa nyeri itu tak kunjung hilang, akhirnya suami menyarankan untuk memeriksakan ke rumah sakit yang ada di kota kami.

Aku hampir tak percaya setelah dokter memberitahukan hasil diagnosaku. Ternyata rasa nyeri yang juga disertai iritasi pada dadaku tersebut adalah Kanker Payudara. Kata dokter penyakitku ini disebabkan karena pola makanku yang sering mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak lemak.

Keluar dari ruang dokter badanku serasa limbung, aku nyaris tak percaya menghadapi kenyataan bahwa aku harus hidup dengan suatu penyakit yang bisa dikatakan ganas. Sejak saat itu, pikiranku sering diliputi perasaan tak menentu. Aku hanya bisa sedih dan menangis. Aku tahu bahwa biaya pengobatan untuk penyakit kanker cukup mahal, ditambah lagi peralatan di Indonesia yang kurang memadai.

Aku terus membayangkan bagaimana nantinya jika kedua anakku harus tumbuh tanpa kasih sayang ibu mereka. Aku tahu bahwa angka kematian yang disebabkan oleh Kanker Payudara terbilang tinggi. Aku takut mati, itu karena anak-anakku masih kecil dan pasti membutuhkan kasih sayang dari seorang ibu.  

Alhamdulillah, aku dianugerahi suami yang sabar dan kedua anak yang terus menyemangatiku. Sejak saat itu aku lebih sering mendekatkan diri kepada Yang Maha Menyembuhkan. Aku memohon kepada Allah agar diberikan kesembuhan, aku tahu bahwa semua penyakit datang dari-Nya dan hanya Dialah yang mampu menyembuhkan. 

Salah seorang teman suami yang datang ke rumah menyarankan agar aku rutin melakukan salat Dhuha. Saran itu didasarkan pada sebuah hadis Rasulullah Saw. yang berbunyi:

Dalam tubuh manusia terdapat 360 persendian dan ia wajib bersedekah untuk tiap persendiannya.” 

Para sahabat bertanya, “Siapa yang sanggup wahai Rasulullah?” 

Beliau menjawab, “Ludah dalam masjid yang dipendamnya atau sesuatu yang disingkirkan dari jalan. Jika ia tidak mampu, maka dua rakaat Dhuha sudah mencukupinya. (Ahmad dan Abu Dawud)

Aku menuruti apa yang disarankan oleh teman suamiku tersebut. Di samping itu, aku juga rutin melakukan pengobatan dengan cara herbal. Hasilnya sungguh menggembirakan. Pertengahan 2003 saat aku berkunjung ke dokter dinyatakan bahwa Kanker Payudara yang dulu kuderita sekarang sudah membaik. Dokter pun tak kalah kagetnya, ia menanyakan padaku di mana aku berobat selama ini. Aku hanya tersenyum sembari dalam hati bersyukur kepada Allah atas kesembuhan ini.

Rezeki yang berupa kesehatan ini sungguh membuat hidupku kembali bahagia. Aku tak mengharap punya kekayaan yang melimpah, aku benar-benar bersyukur atas kesembuhanku. Allah sungguh Maha Tahu apa yang dibutuhkan umat-Nya. Allah tahu pula bahwa aku lebih memerlukan kesehatan dibandingkan yang lain. 

Awalnya aku sempat berpikir bahwa Allah tak mengabulkan apa-apa yang kuminta pada-Nya, ternyata pradugaku salah. Justru Allah memberikan padaku apa yang kubutuhkan, karena apa yang kuinginkan bisa jadi bukan hal yang kubutuhkan.

Atas kesembuhan ini kiranya tak cukup jika aku hanya mengucap terima kasih kepada Allah, lebih tepatnya yang harus kulakukan adalah bersyukur.