Tafsir Al-Qur'an Surat Al-Hijr Ayat 94-96

Daftar Isi

https://www.abusyuja.com/2021/03/tafsir-al-quran-surat-al-hijr-ayat-94-96.html
Sesuai judul di atas, kami ingin membahas mengenai tafsir dari Qur’an Surat Al-Hijr ayat 94 sampai 96.

Berikut Al-Qur'an Surat  Al-Hijr Ayat 94-96 arab dan terjemahnya:

فَاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ 

 إِنَّا كَفَيْنَاكَ الْمُسْتَهْزِئِينَ 

 الَّذِينَ يَجْعَلُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَٰهًا آخَرَ ۚ فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ

"Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya Kami memelihara kamu daripada (kejahatan) orang-orang yang memperolok-olokkan (kamu). (Yaitu) orang-orang yang menganggap adanya tuhan yang lain di samping Allah; maka mereka kelak akan mengetahui (akibat-akibatnya)" (QS. Al-Hijr: 94-96)

Pada QS. Al-Hijr ayat 94, Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad Saw. agar menyampaikan ajaran agama secara terang-terangan dan tidak sembunyi-sembunyi. Di dalamnya juga terdapat perintah “tantanglah orang-orang musyrik, jangan memedulikan apa yang mereka katakan dan janganlah kamu takut kepada mereka.”

Sebagian ahli tafsir menginterpretasikan (وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ) dengan tidak memedulikan segala tingkah laku orang-orang musyrik yang telah mendustakan, memperolok-olok dan menentang kami, tindakan mereka yang menghalang-halangimu jangan dijadikan kendala untuk menyiarkan agama. Dia (Allah) menjagamu dari gangguan mereka.

Sedangkan dalam ayat 95-96, menegaskan kepada Nabi Muhammad Saw. dan orang-orang mukmin bahwa Allah akan menjaga dan memelihara Nabi dan pengikutnya dari perilaku orang-orang Musyrik Makkah yang meremehkan, menghina dan memperolok-olok Nabi serta mengotori kesucian Al-Qur’an.

Dalam suatu riwayat dikatakan bahwa orang musyrik Makkah yang sangat meremehkan ajaran Al-Qur’an di antaranya Al-Walid bin Mughirahm, Al-Ash bin Wa’il, Al-Haris bin Qais, Aswab bin Abdul Jaghut dan Aswad bin Muththalib. Dalam sejarah dikenal bahwa penyebab kematian mereka dikarenakan sikap mereka memperolok-olok dan mendustakan ajaran Allah.

Allah mengetahui bahwa Nabi Muhammad Saw. prihatin dan sedih melihat sikap dan tingkah laku orang-orang musyrik Makkah. Untuk mengobati hatinya yang sakit ini, Nabi memperbanyak bertasbih, zikir, tahmid, takbir, beribadah, dan menahan hawa nafsu.

Sifat Nabi ini hendaklah dijadikan contoh teladan oleh orang-orang mukmin dalam menghadapi segala permasalahan. Serahkanlah segalanya kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan jalan keluar dari permasalahan-permasalahan yang dihadapi.

Di zaman Rasulullah belum ada media masa seperti sekarang ini, belum ada media cetak, elektronik, surat kabar, radio, internet, film dan televisi sehingga dakwah hanya dilakukan dengan lisan. Kemudian setelah beliau menerima tuntunan atas pedoman dari Allah dengan datangnya ayat pertama, beliau lalu memberikan dakwahnya kepada istrinya, keluarganya, dan teman-teman dekatnya.

Mula-mula dengan sembunyi-sembunyi karena khawatir terhadap fitnah kaum Quraisy yang belum mau melepaskan tradisi mereka. Akhirnya dakwah yang diberikan diarahkan untuk memberikan dasar-dasar keyakinan sekaligus membentuk kepribadian masyarakat supaya kuat dan tahan uji dan penuh ketabahan serta kesabaran.

Setelah keyakinan dianggap kuat dengan ikatan kemasyarakatan walaupun masih terbatas, tetapi telah dianggap mampu menerima tantangan. Setelah itu barulah Allah memerintahkan untuk melakukan dakwah secara terang-terangan.

Dengan sikap maju terus pantang mundur disertai dengan keyakinan, sikap bijaksana, tutur bahasa yang baik dan benar di dalam berdakwah serta pemaaf dan lemah lembut, maka Islam mendapat sambutan di mana-mana.

Namun demikian, walaupun pada awal mulanya Rasulullah Saw. selalu mendapat rintangan, tantangan, hinaan, tetapi hari demi hari pengikut Islam semakin bertambah banyak bahkan persatuan dan kesatuan pengikutnya menjadi kokoh dan kuat, lebih-lebih setelah masuk Islamnya dua pemuda perkasa, Hamzah bin Abdul Muthalib dan Umar bin Khattab.

Kejayaan pun semakin tampak karena kedua pemuda tersebut sangat keras membela agama Islam, menjadi pembela kebenaran dan pemisah antara kebenaran dan kebatilan. Akhirnya syiar Islam semakin menyebar di Semenanjung Arabia.

Demikianlah tafsir singkat mengenai Al-Qur'an Surat  Al-Hijr Ayat 94-96. Semoga bermanfaat. Wallahu A'lam