Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tafsir Al-Qur'an Surat Ali Imran Ayat 104

Tafsir Al-Qur'an Surat Ali Imran Ayat 104
Sesuai judul di atas, kami ingin menjelaskan mengenai tafsir dari Al-Qur'an Surat Ali Imran Ayat 104. Berikut ayatnya:

وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ

"Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung." (QS. Ali Imran: 104)

Melalui Ayat tersebut di atas Allah memerintahkan kepada umat Islam agar di antara mereka ada sekelompok orang yang bergerak dalam bidang dakwah yang selalu memberi peringatan apabila tampak gejala-gejala perpecahan dan pelanggaran terhadap ajaran agama, dengan jalan mengajak dan menyuruh manusia untuk melakukan kebaikan, menyuruh kepada ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar.

Cara yang ditempuh dengan cara menyadarkan manusia bahwa perbuatan-perbuatan yang baik itu akan mendatangkan keuntungan dan kebahagiaan baik untuk dirinya sendiri maupun untuk orang lain, baik di dunia maupun di akhirat. Begitu juga sebaliknya, bahwa kemungkaran dan kejahatan itu akan selalu menimbulkan kerugian dan marabahaya, baik bagi pelakunya maupun orang lain.

Tujuan dakwah tidak akan tercapai hanya dengan anjuran melakukan perbuatan baik saja tanpa dibarengi dengan sifat-sifat keutamaan dan menghilangkan sifat-sifat buruk dan jahat agar tujuan dakwah dapat tercapai dengan baik.

Maka umat Islam harus mengetahui persyaratan dan taktik perjuangan untuk mencapainya. Kemenangan tidak akan tercapai tanpa kekuatan, kekuatan tidak akan terwujud melainkan dengan persatuan.

Persatuan dan kesatuan tidak dapat diraih kecuali diimbangi dengan sifat-sifat yang utama. Sifat yang utama ini pun tidak akan terpelihara tanpa terjaganya agama. Akhirnya, agama tidak mungkin terpelihara tanpa adanya dakwah.

Dari sinilah dapat dimengerti apabila Allah mewajibkan kepada umat Islam untuk melakukan dan menggiatkan dakwah agar agama yang mereka anut dapat berkembang dengan baik dan sempurna, sehingga misi agama “memberikan rahmat bagi seluruh alam” dapat tercapai. Tanpa adanya dakwah, agama tidak mungkin dapat berkembang.

Dalam rangka berdakwah, diperlukan syarat-syarat sebagai berikut:

  • Harus memahami kandungan Al-Qur’an dan Sunnah serta sejarah dakwah Rasulullah Saw.
  • Harus memahami keadaan orang-orang yang menjadi objek dakwah.
  • Harus memahami bahasa serta dialek orang-orang yang menjadi objek dakwah.
  • Harus memahami agama dan mazhab mazhab yang berkembang dalam masyarakat.

Dengan dorongan agama dan keimanan yang kuat, tercapailah bermacam-macam kebajikan yang akan membawa kepada persatuan dan kesatuan, dan akan terwujud kekuatan yang besar untuk mencapai kemenangan dalam setiap perjuangan.

Ayat tersebut di atas ditunjukkan kepada umat Islam agar memperhatikan kepentingan dakwah yaitu melaksanakan Amar ma'ruf nahi munkar di masyarakat secara berkesinambungan.

Amar ma'ruf nahi munkar artinya mengajak untuk saling menyuruh orang lain mengerjakan kebajikan baik perintah wajib maupun sunnah yang akan membawa mereka kepada kebahagiaan dunia dan akhirat.

Nahi munkar mempunyai arti mencegah perbuatan yang dilarang oleh Allah baik Perbuatan yang diharamkan maupun makruh, yang dapat menjerumuskan manusia ke dalam neraka.

Kesimpulannya:

  1. Di antara umat Islam hendaknya ada orang yang bertugas melakukan dakwah dengan mengajak kepada kebajikan menyuruh yang Ma'ruf dan mencegah yang mungkar.
  2. Kebajikan dan pemaaf pasti akan mendatangkan keberuntungan dan kebahagiaan, baik untuk pelakunya maupun orang lain, baik di dunia maupun di akhirat. Sebaliknya, kemungkaran dan kejahatan pasti akan mengakibatkan kerugian dan penyesalan, baik bagi dirinya sendiri maupun masyarakat lingkungan, seperti penggunaan obat-obat terlarang.
  3. Hukum melaksanakan dakwah bagi umat Islam adalah fardu kifayah artinya apabila sebagian di antara mereka ada yang bertugas melakukan dakwah, maka berarti umat Islam secara keseluruhan telah memenuhi perintah Allah dan mereka akan memperoleh keuntungan. Apabila tidak ada yang melakukan dakwah, maka dosalah semua umat Islam.

Demikianlah tafsir dari Qur’an Surat Ali-Imran Ayat 104. Semoga bermanfaat. Wallahu A'lam