7 Nasehat untuk Para Pendakwah/Dai Masa Kini

Daftar Isi

7 Nasehat untuk Para Pendakwah/Dai
Dalam kitab Al-Hikam dijelaskan, “Barangsiapa yang memberi nasihat dengan memandang dirinya sudah baik, maka sikapnya akan diam apabila ia berbuat kesalahan. Dan barangsiapa yang memberi nasihat karena memandang (apa yang diucapkannya) sebagai kebaikan dari Allah Swt. untuk dirinya, maka ia tidak akan berdiam diri apabila berbuat kesalahan.

Memang benar, memberi nasihat untuk dijadikan teladan yang baik kepada sesama umat Muslim adalah perbuatan yang mulia dan paling utama. Tetapi, kalau ia memberi nasihat karena merasa bahwa dirinya sudah baik, berilmu dan saleh, maka perbuatan tersebut akan berubah menjadi tidak baik.

Kenapa demikian?

Sebab, apabila suatu ketika mulutnya tergelincir kepada ucapan yang salah, maka akan tumbuh padanya sifat malu karena perasaan berbuat salah, dan dikhawatirkan nanti ia akan diam saja dan tidak mau lagi lagi memberi pelajaran dan nasihat-nasihat.

Bagi para pendakwah, menyampaikan nasehat-nasehat karena didasarkan kewajibannya dalam menyampaikan ajaran Allah merupakan sebuah karunia dan rahmat agung dari Allah. Sebab, tidak semua orang diberi kesempatan untuk melakukan hal itu.

Sesuai judul di atas, berikut kami paparkan beberapa nasehat penting untuk para dai atau calon-calon pendakwah yang sedang “babat alas” di daerahnya masing-masing. Nasihat-nasihat ini kami kembangkan dari penjelasan kitab Al-Hikam.

1. Luruskan niat

Agar setiap dakwah yang ia sampaikan mendapatkan ganjaran dari Allah, maka diperlukan niat yang benar, bahwa ia melaksanakan dakwah tersebut semata-mata karena melaksanakan kewajiban yang diizinkan Allah dalam rangka dakwah amar ma’ruf nahi munkar.

2. Ikhlas

Sampaikanlah nasihat-nasihat dengan hati yang tulus dan ikhlas, dan semata-mata karena Allah. Bukan karena untuk tujuan lain, seperti memperkaya diri dengan cara memasang tarif (bisyarah), memanfaatkan kerumunan jamaah untuk media promosi bisnis, serta kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat menggoyahkan niat awal dalam berdakwah.

3. Tetap rendah hati

Dalam berdakwah, hendaklah ia membuang perasaan bangga, perasaan apapun yang membuat hatinya jadi angkuh, pamer, merasa bahwa apa yang ia sampaikan adalah produksi dari buah kecerdasannya, serta kecakapannya dalam berbicara. Itulah mengapa, seorang dai atau pendakwah dianjurkan untuk memberikan disclaimer bahwa, “Setiap kebaikan yang keluar dari mulut adalah semata-mata dari Allah, dan setiap kekhilafan yang keluar dari mulut itu semata-mata dari dirinya sendiri.

4. Bulatkan tekat

Seorang pendakwah sudah seharunya menguatkan tekadnya dalam jiwa. Maksudnya, ia harus bisa berpikir bahwa setiap apa yang ia sampaikan, kemanfaatan apapun yang ia sampaikan, baik sedikit maupun banyak, semua semata-mata karena tujuan mencari ridha Allah, bukan untuk tujuan lain. Itulah mengapa, diperlukan satu keikhlasan dan satu tekat dalam memperjuangkan jihad dakwah yang ia pikul di pundaknya.

5. Selalu buat persiapan

Sudah seharusnya seorang tablig selalu menyuguhkan dakwahnya secara berencana, dengan persiapan yang matang pula. Selain itu, ia harus mendekati jamaah atau masyarakat dengan pendekatan yang efektif dan tertib, agar setiap apa yang ia sampaikan berhasil diterima oleh masyarakat, sesuai dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya.

6. Menguasai materinya

Sebelum menyampaikan isi dakwah, seorang dai atau pendakwah diwajibkan memahami materinya sendiri sebelum menyuguhkannya kepada masyarakat. Apabila masih ditemukan kejanggalan-kejanggalan, hendaklah ia mempelajarinya dengan sungguh-sungguh, tertib, dan terencana.

7. Selalu menjaga perilaku

Seorang dai atau pendakwah diharuskan menjaga akhlaknya dengan baik. Entah baik di mata agama maupun baik menurut etika yang berkembang di masyarakat. Ia juga harus membiasakan diri untuk memberikan atau mencontohkan perilaku-perilaku teladan kepada masyarakat. Agar setiap apa yang ia sampaikan bisa dimaklumi oleh mereka.

Itulah 7 nasehat mulia untuk pada dai atau pendakwah. Semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat. Wallahu A’lam

Sumber gambar: www.nu.or.id