Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Hukum Bersuci Menggunakan Air Minum

Pada artikel sebelumnya, kami telah membahas mengenai jenis-jenis air mutlak yang boleh digunakan untuk bersuci, di antaranya yaitu air laut, air hujan, air sungai, air sumur, air salju, air embun, dan mata air. Lalu pertanyaannya, bagaimana kalau yang digunakan wudu atau bersuci adalah air minum atau air matang?

Hukum Bersuci Menggunakan Air Minum

Jawabannya boleh, asalkan air tersebut milik kita sendiri dan tidak disediakan untuk umum. Misal, air kemasan Aqua yang bersumber dari mata air pegunungan, maka jelas hukum menggunakannya sebagai media bersuci adalah sah, “asalkan kepunyaan” sendiri.

Sebab begini, di dalam syarah Fathul Qarib terdapat hukum air suci mensucikan, tetapi haram dalam penggunaannya, yaitu air maghsub (air ghasab) dan air musyabal lisy-syurbi atau air minum yang disediakan untuk umum.

Ketika seseorang berwudu menggunakan air tanpa izin pemiliknya, maka wudunya tetap sah, tetapi ia akan mendapat dosa. Sama halnya wudu menggunakan air minum yang disediakan untuk umum, wudunya sah, tetapi dosa.

Sama halnya dengan orang yang salat menggunakan pakaian curian. Salatnya tetap dihukumi sah, tetapi ia akan mendapatkan dosa.

Kesimpulannya, air minum yang memang milik kita sendiri, maka boleh digunakan untuk bersuci. Sedangkan air matang atau air minum yang disediakan untuk umum, maka haram penggunaannya meskipun dihukumi sah.

Dalam kitab Al-Haqi al-Kabir dijelaskan:

Imama Syafi’i berkata, ‘Semua air dari perairan tawar atau asin, sumur, air hujan, embun, dan salju, baik dimasak atau tidak, hukumnya sama. semua dapat digunakan untuk bersuci.” (Al-Haqi al-Kabir, Juz 1: 37)

Demikianlah pembahasan singkat mengenai hukum bersuci menggunakan air minum atau air matang lengkap dengan dalilnya. Semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat. Wallahu A’lam