Sibuk Kerja Hingga Lupa Salat, Apakah Dosa?
Bagaimana pandangan Islam soal orang yang lupa melaksanakan salat wajibnya karena sibuk bekerja?
Sangat penting untuk diperhatikan, yaitu perihal “niat” di awal. Niat dapat mengubah segalanya, termasuk mengubah hukum yang berlaku padanya.
Orang yang sedari awal sudah memiliki niat untuk mengerjakan salat, tetapi ditengah-tengah aktivitasnya ia lupa mendirikan salat, maka tidak berdosa baginya.
Dalam kitab Hasyiyah al-Bujairimi dijelaskan:
“Jika sudah masuk waktu salat dan seseorang berniat melaksanakan salat, kemudian dia sibuk belajar, bekerja, atau yang lainnya sehingga ia lupa tidak salat sampai waktu habis, apakah ia berdosa atau tidak? Masalah ini butuh pemikiran lebih lanjut. Akan tetapi, yang lebih mendekati kebenaran adalah dia tidak berdosa, karena lupa pada kasus ini muncul bukan dari kecerobohan.” (Hasyiyah al-Bujairimi, Juz 2: 42)
Dari dalil di atas dapat disimpulkan bahwa lupa melakukan salat adalah bukan termasuk kecerobohan. Maksud ceroboh di sini adalah adanya ikut campur kesengajaan yang mampu menjadikannya meninggalkan salat secara sengaja.
Misal, orang yang sengaja tidur jam 3 pagi, tetapi dia meyakini (menduga kuat) bahwa ia tidak mampu bangun di waktu subuh kecuali dibantu atau dibangunkan oleh orang lain.
Bagaimana kalau lupa salat karena sibuk bermain?
Jelas berdosa. Karena lupa yang ada, disebabkan dari keteledorannya. Dalam kitab Nihayah al-Muhtaj dijelaskan:
“Lupa yang muncul dari melakukan sesuatu yang hakikatnya melalaikan dari zikir dan salat, hukumnya seperti orang yang sengaja meninggalkan salat. Hal iu juga berlaku pada setiap hiburan atau permainan makruh yang melalaikan diri dan memberi efek tak terkontrol, sehingga melupakan kemaslahatan akhirat.” (Nihayah al-Muhtaj, juz 8: 346)
Demikianlah pembahasan singkat mengenai hukum lupa salat karena sibuk bermain dan bekerja lengkap dengan dalilnya. Semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat. Wallahu A’lam