Apa Arti Uzlah Dalam Islam?

Daftar Isi

Apa Arti Uzlah Dalam Islam?
Nabi Isa As. pernah berkata, “Kalau kalian duduk dengan orang mati, maka kalian akan mati sebelumnya, dan kalau kalian dengan orang yang hidup pikirannya, maka kalian akan menjadi orang yang hidup dan suka berpikir.”

Seorang hamba yang hidupnya menyepi akan mampu mengheningkan dirinya dan menyimpulkan persoalan yang dianalisisnya dalam situasi yang bersih.

Tidak ada suatu apapun yang lebih bermanfaat atas hati sebagaimana uzlah, sebab dengan memasuki alam uzlah, pemikiran kita akan luas dan lapang.

Uzlah artinya adalah mengasingkan diri dari keramaian dunia, masuk ke dunia kesendirian dengan tujuan mensucikan pikiran dan menghidupkan jiwa dari berbagai hal yang dapat merusak.

Dengan uzlah, kita dapat memperkuat pikiran kita, menyehatkan hati kita, menerangi logika dengan sinar Allah, serta menjauhkan diri dari pikiran maksiat dan perbuatan dosa. Sebab, terkadang perbuatan maksiat dapat memasuki rongga kehidupan manusia dengan tiba-tiba dan tak terduga.

Dengan uzlah atau menyendiri, alam pikiran manusia akan menjadi tenang dan luas jangkauannya, jiwanya menjadi bersih dan tenteram, serta wawasan pikirannya akan bertambah.

Dalam keadaan tenang inilah, manusia dapat berpikir tentang ciptaan Allah, serta kebesaran Allah sebagai Pencipta semesta dan seisinya.


Dengan uzlah, akan terhimpun berbagai sifat-sifat positif dalam diri kita, serta terhindar dari sifat-sifat mazmumah dan akhlak yang tercela.

Cara uzlah ini sekaligus akan memelihara keyakinan kita serta akan membersihkan jiwa kita dari dosa-dosa kecil, demikian juga akan dijauhkan dari dosa-dosa besar.

Contoh sederhana, orang yang menyendiri akan sedikit potensinya untuk menyakiti orang lain atau merugikan orang lain. Matanya akan terjaga dari segala pandangan negatif, pikirannya akan terjaga dari tindakan-tindakan yang negatif, sebab ia tidak memiliki dukungan visual untuk mengandai-andai akan melakukan kejahatan, seperti melihat perhiasan yang mencolok, melihat barang-barang mewah yang dapat ia curi, melihat dompet orang lain yang mudah sekali untuk diambil, dan lain sebagainya.

Orang yang suka melakukan uzlah akan mampu mengatur jalan pikirannya di waktu hening. Pikiran yang dikendalikan secara teratur akan menghasilkan pikiran yang mampu menggerakkan hidup dan mengarahkannya kepada hal-hal yang dikehendaki oleh syariat Islam.

Di beberapa keadaan, ada kalanya kita membutuhkan logika di samping syariat. Di waktu kita berpikir dalam keadaan hening, kita akan mampu memperoleh inspirasi (ilham) atau hidayah dari pikiran yang sedang kita atur, sehingga akan mudah dalam memecahkan persoalan yang sedang kita hadapi. Baik itu persoalan seputar duniawi maupun ukhrawi (akhirat).


Masuk kepada persoalan yang memerlukan analisa dalam berpikir, maka agama merupakan bagian dari pedoman itu sendiri dalam pemecahan persoalan, dan akan memberikan nilai-nilai hidup yang lebih banyak faedahnya.

Keutamaan melakukan Uzlah:

Keutamaan yang dapat ditemukan dalam uzlah di antaranya yaitu:

  • Terhindar dari perbuatan maksiat, seperti mengumpat, menggunjing, sombong, iri, dengki, dusta, namimah, gibah, durhaka, dan sifat-sifat buruk lainnya;
  • Agamanya akan terpelihara, dan ia akan terhindar dari keburukan, fitnah, serta kemaksiatan; dan
  • Memberi kesempatan untuk menyibukkan diri dengan kesucian hati, lidah dan perilaku, serta menghindarkan diri dari kesibukan yang berlawanan dengan ajaran Islam.

Ciri hamba Allah yang saleh adalah banyak meluangkan waktunya untuk menyendiri (uzlah) untuk merenung dan mengevaluasi amal ibadahnya, mencuci hati dan pikirannya, serta memberikan arahan kepada pikirannya dengan logika sehat dan wawasan yang dalam.

Di saat jiwa kita jernih, maka jernih pula pikiran kita, dan di saat hati kita lapang, maka lapang pula pikiran kita, Wallahu A’lam.