Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

7 Doa Mustajab yang Disukai Nabi Muhammad Saw.

7 Doa Mustajab yang Disukai Nabi Muhammad Saw.
Berdoa adalah salah satu kebutuhan manusia kepada Tuhannya. Dijelaskan dalam kitab Al-Hikam, berdoa bukan semata-mata ditujukan untuk meminta segala kebutuhan atau hajat kita, melainkan semata-mata karena untuk menjalankan perintah Allah Swt.

Saat seseorang telah berdoa, maka ia tidak memiliki hak untuk mengawasi atau meneliti apakah doanya dikabulkan oleh Allah Swt. atau tidak. Sebab, itu bukan haknya. Hak seorang makhluk hanyalah pasrah, sedangkan kewajiban makhluk adalah meminta, bukan memerintah, apalagi sampai mengatur. Artinya, masih banyak kita temukan orang-orang yang berdoa tetapi ritmenya seperti mengatur dan memerintah.

Waktu terbaik untuk berdoa

Dari Abu Hurairah, Rasulullah Saw. pernah bersabda:

“Allah akan turun ke langit yang paling bawah setiap malam, pada saat sepertiga malam yang terakhir. Setelah itu, Allah akan berfirman, ‘Barangsiapa yang berdoa atau memohon kepada-Ku, maka Aku akan kabulkan, barangsiapa yang meminta kepada-Ku, maka Aku akan memberinya, dan barangsiapa yang berdoa memohon ampun kepada-Ku, maka Aku akan mengampuninya.” (HR. Muslim)

Dari hadis di atas dapat disimpulkan bahwa waktu terbaik untuk berdoa adalah di akhir malam, di sepertiga malam, atau waktu di mana akan mendekati fajar Shodiq.

Doa-doa mustajab yang disukai Rasulullah Saw.

Sesuai judul di atas, kami akan memberikan beberapa doa yang sering dipanjatkan oleh Rasulullah Saw.

1. Doa agar terhindar dari segala keburukan

Dari Farwah bin Naufal Ra., beliau pernah bertanya kepada Aisyah tentang salah satu doa yang pernah diucapkan Rasulullah Saw. Kemudian Aisyah menjawabnya dengan doa ini:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا عَمِلْتُ وَمِنْ شَرِّ مَا لَمْ أَعْمَلْ

ALLAHUMMA INNI A’UUDZUBIKA MIN SYARRIMAA ‘AMILTU WA MIN SYARRIMAA LAM A’AMAL.

Artinya, “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatan yang telah aku lakukan dan yang belum aku lakukan.” (HR. Muslim)

2. Doa agar Tawakkal penuh kepada Allah Swt.

اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِعِزَّتِكَ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ أَنْ تُضِلَّنِي أَنْتَ الْحَيُّ الَّذِي لَا يَمُوتُ وَالْجِنُّ وَالْإِنْسُ يَمُوتُونَ.

ALLAHUMMA LAKA ASLAMTU WA BIKA AAMANTU WA ‘ALAIKA TAWAKKALTU WA ILAIKA ANABTU WA BIKA KHASHAMTU. ALLAHUMMA INN A’UUDZU BI ‘IZZATIKA LAA ILAAHA ILLA ANTA AN TUDHILLANII ANTAL HAYYUL LADZII LAA YAMUUTU WAL JINNU WAL INSU YAMUUTUUNA.

Artinya, “Ya Allah, hanya kepada-Mu aku berserah diri, hanya kepada-Mu aku beriman, hanya kepada-Mu aku bertawakal, hanya kepada-Mu akan kembali, dan hanya karena-Mu aku berbantah. Ya Allah, sungguh aku ingin berlindung kepada keagungan-Mu, tidak ada Tuhan selain Engkau, dari penyesatan-Mu kepadaku. Engkau yang hidup dan tidak akan pernah mati, sedangkan jin dan manusia pasti akan mati.” (HR. Muslim)

3. Doa tobat, untuk memohon ampun atas segala hal

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي خَطِيئَتِي وَجَهْلِي وَإِسْرَافِي فِي أَمْرِي وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي جِدِّي وَهَزْلِي وَخَطَئِي وَعَمْدِي وَكُلُّ ذَلِكَ عِنْدِي اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

ALLAHUMMAGH FIRLII KHASHII ATII WA JAHLI WA ISRAAFII AMRI WA MAA ANNTA A’LAM BIHI MINNI. ALLAHUMMAGH FIRLI  JIDDI WAHAZLI WAKHATHA’I WA ‘AMDII WA KULLI DZAALIKA ‘INDDI. ALLAHUMMAGH FIRL MAA QADDAMTU WA MAA AKKHARTU WA MAA A’LAMTU WA MAA A’LAMU BIHI MINNI ANNTAL MUQADDIMU WA ANNTAL MU AKKHIRU WA ANNTA ‘ALAAKULLI SYAI IN QADIIR.

Artinya, “Ya Allah, ampunilah kesalahan, kebodohan, dan perbuatanku yang terlalu berlebihan dalam urusanku, serta ampunilah kesalahanku yang Engkau lebih mengetahui daripada aku. Ya Allah, ampunilah aku dalam kesungguhan, kemalasanku, dan ketidaksengajaanku serta kesengajaanku yang semua itu ada pada diriku. Ya Allah, ampunilah aku atas dosa yang telah berlalu, dosa yang mendatang, dosa yang Engkau lebih mengetahuinya daripada aku, Engkaulah yang mengajukan dan Engkaulah yang mengakhirkan, serta Engkau yang Mahakuasa atas segala sesuatu.” (HR. Muslim)

4. Doa ketika sedang bepergian

سَمِعَ سَامِعٌ بِحَمْدِ اللَّهِ وَحُسْنِ بَلَائِهِ عَلَيْنَا رَبَّنَا صَاحِبْنَا وَأَفْضِلْ عَلَيْنَا عَائِذًا بِاللَّهِ مِنَ النَّارِ

SAMI’A SAAMI’UN BIHAMDILLAHI WA HUSNA BALAA IHI ‘ALAINAA RABBANAA WA AFDHIL ‘ALAINAA ‘AAIZDAN BILLAHI MINANNAAR.

Artinya, “Allah Mahamendengar dan Dia-lah yang menciptakan pendengaran. Dengan memuji Allah dan dengan ujian-Nya yang baik kepada kami ya Tuhan kami, temanilah kami dan berikanlah kemurahan kepada kami.” (HR. Muslim)

5. Doa Nabi Saw. untuk kebaikan dunia dan akhirat

اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِي دِينِي الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِي وَأَصْلِحْ لِي دُنْيَايَ الَّتِي فِيهَا مَعَاشِي وَأَصْلِحْ لِي آخِرَتِي الَّتِي فِيهَا مَعَادِي وَاجْعَلْ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لِي فِي كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلْ الْمَوْتَ رَاحَةً لِي مِنْ كُلِّ شَرٍّ

ALLAHUMMA ASHLIH LII DIINIL LADZII HUWA ‘ISHMATU AMRII WA ASHLIH LII DUNYAAYALLATII FUUHAA MA’AASYI WA ASHLUH LII AKHIRATII FIIHAA MA’AADI WAJ’AL HAYAATA ZIYAADATAN LII FII KULLI KHAIRIN WAJ’AL MAUTA RAAHATA LII MIN KULLI SYARRIN.

Artinya, “Ya Allah, perbaikilah agamaku sebagai benteng urusanku, perbaikilah bagiku dunia yang menjadi tempat hidupku, perbaikilah bagiku akhiratku yang menjadi tempat kembali. Jadikanlah Ya Allah kehidupan ini mempunyai nilai tambah bagiku dalam segala kebaikan dan jadikanlah kematianku sebagai kebebasan dari segala kejahatan.” (HR. Muslim)

6. Doa meminta ketakwaan, iffah, dan kekayaan

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى

ALLAHUMMA INNI AS ALUKAL HUDA WAT TAQWA WAL ‘AFAAFA WAL GHINA.

Artinya, “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon petunjuk kepada-Mu, ketakwaan, kelembutan, dan kekayaan.” (HR. Muslim)

7. Doa agar jiwanya bertakwa

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ اْلعَجْزِ وَاْلكَسَلِ وَاْلجُبْنِ وَاْلبُخْلِ وَاْلهَرَمِ وَعَذَابِ اْلقَبْرِ. اَللَّهُمَّ آتِ نَفْسِي تَقْوَاهَا وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا. اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ وَمِنْ دَعْوَةٍ لَا يُسْتَجَابَ لَهَا

ALLAHUMMA INNI A’UUDZUBIKA MINAL’AJZI WAL KASAI WAL JUBNI WAL BUHLI WAL HARAMI WAL ‘ADZABIL QABRI. ALLAHUMMA AATI NAFSI TAQWAAHAA WA ZAKKIHAA ANTA KHAIRU MAN ZAKKAAHAA ANTA WALIYYUHAA WA MAULAAHAA. ALLAHUMMA INNI A’UUDZUBIKA MIN ‘ILMIN LAA YANFA’U WA MIN QALBIN LAA YAKHSYA’U WA MIN NAFSIN LAA TASYBA’U WA MIN DA’WATIN LAA YUSTAJAAB LAHAA.

Artinya, “Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, kemalasan, ketakutan, kekikiran, kepikunan, dan siksa kubur. Ya Allah, aku berikanlah ketakwaan kepada diriku, sucikanlah ia, sesungguhnya Engkau sebaik-baiknya Zat yang dapat menyucikannya, Engkau yang menguasai dan menjaganya. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dai ilmu yang tidak berguna, hati yang tidak khusyuk, dari yang tidak pernah puasa, dan doa yang tidak terkabulkan.” (HR. Muslim)

Itulah beberapa doa mustajab yang disukai Nabi Muhammad Saw. Semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat. Wallahu A’lam.