Malaikat Diciptakan Dari Apa?
Abusyuja.com_Pada kajian sebelumnya, kami telah membahas mengenai siapa itu malaikat. Singkatnya, malaikat merupakan salah satu makhluk Allah yang tidak dapat dicapai oleh indera manusia.
Malaikat merupakan Al-Mala’ul al-A’la, yang artinya adalah makhluk tertinggi, atau salah satu makhluk yang memiliki kasta tertinggi yang tidak memiliki bentuk jasmani, sehingga tidak dapat dilihat, didengar, diraba, dicium, dan dirasakan.
Baca selengkapnya: Siapa itu Malaikat?
Seperti kelaziman yang sudah kita dengar dari dulu, apakah Malaikat benar-benar diciptakan dari cahaya? Sedangkan Jin diciptakan dari Api, dan manusia diciptakan dari tanah?
Maka, diperlukan sebuah bukti ilmiah berdasarkan redaksi-redaksi hadis yang memiliki kredibilitas paling sahih. Salah satunya yaitu sebagaimana hadis dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha, bahwasannya Rasulullah Saw. pernah bersabda:
“Malaikat itu diciptakan dari Nur (cahaya), jin diciptakan dari nyala api, dan Adam diciptakan dari apa yang telah diterangkan padamu semua.” (HR. Muslim)
Menanggapi hadis sahih ini, maka dapat disimpulkan bahwa Allah Swt. menciptakan malaikat itu dari cahaya (nur), sebagaimana Dia (Allah) menciptakan Adam dari tanah liat, juga sebagaimana Dia (Allah) menciptakan jin dari api.
Siapa yang lebih dulu diciptakan, manusia atau Malaikat?
Di dalam buku Aqidah Islam karya Sayid Sabiq, salah satu guru besar di Universitas Al-Azhar Mesir, dijelaskan bahwa Allah Swt. lebih dulu menciptakan Malaikat daripada menciptakan manusia.
Dan sebelumnya Allah telah memberitahu Malaikat bahwa manusia hendak diciptakan untuk dijadikan sebagai khalifah dunia, atau pengganti (pemimpin) di atas permukaan bumi. Sebagaimana dalam firman-Nya:
“...Dan di kala Tuhanmu berfirman kepada Malaikat, ‘Sesungguhnya Aku hendak membuat khalifah di bumi’. Malaikat lalu berkata, ‘Apakah Engkau akan membuat di bumi itu orang yang hendak membuat kerusakan serta menumpahkan darah (bunuh-membunuh), sedangkan kita memahasucikan dengan memuji syukur kepada-Mu serta mentakdiskan pada-Mu’. Allah kemudian berfirman, ‘Sesungguhnya Aku adalah Mahamengetahui apa yang kalian semua tidak mengetahuinya.’” (QS. Al-Baqarah: 30)
Beberapa kesimpulan yang dapat kita ambil adalah:
Pertama, Malaikat adalah makhluk dengan kasta tertinggi, ia tidak memiliki nafsu hayawani sebagaimana manusia, serta ia juga tidak melakukan sesuatu yang tidak pada jalur tugasnya.
Kedua, Malaikat adalah makhluk Allah yang berada di alam lain, ia bisa turun ke bumi dan menjelma menjadi manusia.
Ketiga, Malaikat diciptakan dari Nur (cahaya) dan sifatnya gaib dan halus, tidak dapat dicapai dengan indera manusia, baik dirasakan, diraba, dicium, dilihat, ataupun didengar.
Itulah dasar ilmiah yang membenarkan bahwa Malaikat adalah makhluk yang diciptakan dari cahaya lengkap dengan dalil-dalilnya. Semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat. Wallahu A’lam