Kewajiban Seseorang Terhadap Agamanya

Daftar Isi

Kewajiban Seseorang Terhadap Agamanya
Abusyuja.com – Agama berfungsi sebagai petunjuk agar seseorang berjalan sesuai dengan jalur yang tepat. Tanpa agama, seseorang diibaratkan berjalan di tengah hutan tanpa membawa bekal maupun petunjuk arah. Ia akan berjalan ke kana ke kiri tanpa arah, tidak punya tujuan, tidak punya target, serta tidak memiliki harapan untuk selamat. 

Berikut beberapa hal yang harus dilakukan manusia terhadap agamanya:

1. Mempelajari Agama Dengan Sungguh

Banyak kita temukan manusia-manusia fasad yang agamanya sebatas di KTP. Mereka tidak memiliki kesungguhan dalam mempelajari ajaran yang ia peluk.

Dalam menjalankan kewajiban seperti salat, ia menggantungkan diri pada suasana hati. Saat hatinya sedang tergugah, ia akan mendirikan salat. Dan saat suasana hatinya buruk, ia akan masa bodoh terhadap seluruh kewajiban agamanya.

Maka dari itu, mempelajari agama dengan sungguh-sungguh merupakan kewajiban, agar seseorang dapat mengetahui hikmah-hikmah yang terkandung di dalamnya.

Tanpa mempelajari agama, seseorang tidak mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, meskipun secara naluri setiap orang memiliki fitrah ingin berbuat baik.

Di satu titik, bisa saja seseorang menganggap perilaku buruk di mata agama dianggap baik di matanya sendiri. Itulah mengapa mempelajari agama sangatlah penting.

2. Menjalankan Syariat Agama

Kewajiban kedua adalah menjalankan syariat agama yang telah ditentukan dan ditetapkan oleh Allah dengan penuh kesadaran. Di dalam Al-Qur’an disebutkan:

Apa yang didatangkan oleh Rasul kepadamu, maka ambillah dan apa yang dilarang oleh Rasul, maka jauhilah.(QS. Al-Hasyr: 7)

Setelah mempelajari agama dengan sungguh-sungguh, seseorang diwajibkan menjalankan syariat sesuai ketentuan dan ketetapan yang berlaku. Dengan kapasitas ilmunya, ia dapat memilah mana amaliah yang dibenarkan dan mana amaliah yang diharamkan.

3. Syiar Agama

Setelah mempelajari dan mengamalkan agama, seseorang diwajibkan syiar agama di lingkungan masyarakat, meskipun hanya sebatas dakwah minor sekalipun, seperti mengajak bersedekah, mengajak saling tolong-menolong, serta kebaikan-kebaikan lainnya.

Syiar sendiri tidak hanya sebatas mengajak dalam kebaikan, namun juga mencegah kemungkaran melalui pendekatan yang dibenarkan dalam Islam, seperti memberi nasihat lembut, tidak menyinggung atau merugikan pihak lain, serta mencegah dengan ritme yang halus, bukan melalui kekerasan.

4. Membela Kehormatan Agama

Kewajiban terakhir adalah menjaga kehormatan agama. Contoh sederhana dalam konteks membela kehormatan agama adalah melawan terorisme yang mengatasnamakan umat Islam.

Hukum melawan terorisme bagi umat Islam adalah wajib, termasuk pemahaman radikal yang dewasa ini mulai membabi buta di tengah-tengah masyarakat.

Stigma ‘Islam adalah teroris’ di mata orang-orang Barat adalah satu contoh kecil penghinaan terhadap kehormatan Agama. Padahal, Islam dan radikalisme merupakan dua kubu yang paling berlawanan. Islam mengajarkan kedamaian, sedangkan radikalisme mengajarkan kekerasan dan permusuhan.

Kita sebagai umat Islam tentu harus meluruskan stigma tersebut dengan cara menonjolkan ajaran-ajaran kita yang lembut, ramah, santun, serta  tidak memotivasi untuk menyakiti pihak lain.

Itulah beberapa hal yang berkaitan dengan kewajiban manusia terhadap agamanya. Semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat. Wallahu A’lam