Khotbah Jumat: Ancaman Mengabaikan Fakir Miskin
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِىْ جَعَلَ الْاِسْلَامَ طَرِيْقًا سَوِيًّا، وَوَعَدَ لِلْمُتَمَسِّكِيْنَ بِهِ وَيَنْهَوْنَ الْفَسَادَ مَكَانًا عَلِيًّا. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلٰهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مَّقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا ﷺ عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُتَّصِفُ بِالْمَكَارِمِ كِبَارًا وَصَبِيًّا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ علَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ ﷺ وَعَلَى آلِهِ وأَصْحَابِهِ هُدَاةِ الْأَنَامِ في أَنْحَاءِ الْبِلاَدِ.
أَمَّا بَعْدُ: فَيَآأَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ, أُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِىْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ: وَاٰتِ ذَا الْقُرْبٰى حَقَّهٗ وَالْمِسْكِيْنَ وَابْنَ السَّبِيْلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيْرًا. صَدَقَ اللهُ الْعَظِيْمُ.
Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah
Pada kesempatan yang mulia ini, melalui mimbar khotbah ini, saya berwasiat kepada hadirin sekalian dan terlebih kepada diri saya sendiri untuk sama-sama meningkatkan takwa kita kepada Allah Swt. dengan cara menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Marilah kita syukuri segala nikmat dan karunia yang diberikan oleh Allah kepada kita, dengan harapan semoga kita termasuk golongan hamba yang diberi kebaikan di dunia dan akhirat, amin.
Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah
Memberi makan orang fakir dan miskin adalah anjuran yang sangat ditekankan dalam Islam. Rasulullah Saw. pernah bersabda:
"Barangsiapa yang dalam hidupnya memberi makan orang miskin untuk mencari rida Allah, maka ia akan masuk surga." (HR. Ahmad)
Akan tetapi, memberi makan orang miskin tidak selalu soal memberi makanan saja, namun juga pakaian, tempat tinggal yang layak, pendidikan, dan lain sebagainya. Persoalan “memberi makanan” ini hanyalah sebatas kelaziman karena masalah makanan memang selalu menjadi hal penting di antara keperluan-keperluan lain yang dibutuhkan oleh orang miskin. Di dalam QS. Al-Muddassir ayat 38-47 dijelaskan bahwa penyebab seseorang masuk neraka ada 3, yaitu meninggalkan salat, mendustakan atau tidak beriman terhadap hari kiamat, serta tidak memberi makan atau mengabaikan orang miskin.
Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah
Maka jelas bahwa seseorang akan masuk neraka ketika ia tidak mau memperhatikan nasib orang miskin. Karena pada dasarnya mengabaikan problem orang miskin sama halnya dengan mendustakan agama. Hal ini sejalan dengan firman Allah Swt. sebagai berikut:
اَرَءَيْتَ الَّذِيْ يُكَذِّبُ بِالدِّيْنِ، فَذٰلِكَ الَّذِيْ يَدُعُّ الْيَتِيْمَ، وَلَا يَحُضُّ عَلٰي طَعَامِ الْمِسْكِيْنِ.
"Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Maka itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak mendorong memberi makan orang miskin" (QS. Al-Ma’un: 1-3)
Mengabaikan nasib orang miskin tidak hanya mengakibatkan kehancuran di akhirat. Di dunia pun ia akan ditimpa kehancuran. Mereka para fakir miskin adalah manusia yang emosional, mudah tersinggung, dan gampang dipengaruhi. Mereka akan mengabdi menjadi masyarakat yang baik apabila nasib mereka diperhatikan, diurus, dan diperbaiki. Tetapi sebaliknya, ia bisa menjadi perusak masyarakat manakala keadaan mereka ditelantarkan.
Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah
Kewajiban muslim terhadap fakir miskin haruslah dilakukan dengan gotong-royong. Mulailah ajak dari diri kita sendiri, kemudian ajar masyarakat sekitar agar saling bahu-membahu dalam mengatasi permasalahan orang-orang miskin. Satu peringatan penting untuk kita, mengabaikan nasib fakir miskin adalah salah satu sebab seseorang terjerumus ke dalam neraka Saqar. Neraka Saqar adalah neraka diperuntukkan untuk kalangan penyembah berhala, orang-orang yang meninggalkan salat, mengabaikan fakir miskin, gemar berbicara kotor, dan tidak percaya akan hari kiamat.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَاِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنَ الذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ.