Khotbah Jumat Keistimewaan Malam Lailatul Qadar Terbaru

Daftar Isi

Khotbah Jumat Keistimewaan Malam Lailatul Qadar Terbaru
Sesuai judul di atas, abusyuja.com akan membagikan naskah/teks khotbah dengan tema menyambut malam Lailatul Qadar lengkap dengan redaksi arabnya.

Khotbah I

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي فَتَحَ أَبْوَابَ الْجَنَّةِ فِي شَهْرِ رَمَضَانَ الَّذِيْ أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِّنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ. أَشْهَدُ أَنْ لَااِلٰهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ شَهَادَةً تُنْجِي قَائِلَهَا مِنَ النِّيْرَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا ﷺ عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمّدٍ ﷺ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا.

أَمَّا بَعْدُ: فَيَآأَيُّهَا النَّاسُ، اِتَّقُوْا اللهَ حَقًّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِىْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ: اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ، وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ، لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ، تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ، سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ. صَدَقَ اللهُ الْعَظِيْمُ.

Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah

Pada kesempatan yang mulia ini, melalui mimbar khotbah ini, saya berwasiat kepada pribadi saya sendiri dan juga kepada segenap hadirin jamaah Jumat rahimakumullah, marilah kita bersama-sama meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah Swt. dengan pengertian takwa yang sebenarnya-benarnya, yaitu menjalankan segala perintah-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya dengan penuh ketulusan, kesabaran, serta keteguhan jiwa. Semoga kita tergolong dalam hamba-hamba-Nya yang selamat dan bahagia di dunia maupun di akhirat, amin.

Syukur alhamdulillah kita panjatkan kepada Allah Swt. yang telah memberikan kita umur panjang sehingga kita masih diberi kesempatan untuk bertemu lagi dengan bulan mulia ini, bulan penuh rahmat dan ampunan, serta bulan pembebasan dari siksa api neraka.

Pada momentum ini, marilah kita manfaatkan semaksimal mungkin untuk beribadah kepada Allah Swt. dengan penuh harapan akan rahmat dan kasih sayang dari-Nya, serta memohon ampunan dan pembebasan dari ancaman api neraka. Berbahagialah bagi kita yang masih diberi kesempatan untuk bertemu dengan bulan Ramadhan, karena pada bulan ini, kita mempunyai banyak sekali kesempatan untuk membersihkan diri dan mendekatkan diri kepada Allah Swt. dengan berbagai ibadah, terlebih pada malam Lailatulkadar.

Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah

Di bulan Ramadhan ini, Allah telah memilih satu malam istimewa, di mana pintu-pintu rahmat dibuka dengan selebar-lebarnya. Jika pada malam itu orang beribadah kepada Allah Swt. dengan ikhlas dan niat yang suci, maka ibadah tersebut akan lebih utama dibandingkan amal ibadah seribu bulan.

Malam Lailatulkadar adalah malam yang luar biasa nilai keutamaannya, malam yang nilai pahalanya lebih baik dibandingkan dengan seribu bulan. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Qadr,

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada Lailatulkadar. Tahukah kamu apakah Lailatulkadar itu? Lailatulkadar itu lebih baik daripada seribu bulan (QS. Al-Qadr: 1-3)

Pada malam Lailatulkadar, Allah memberikan peluang emas kepada kita untuk meningkatkan kualitas diri, yaitu kualitas agar mendapatkan kemuliaan di sisi-Nya. Barangsiapa yang melakukan kebaikan di malam itu, niscaya Allah akan melipatgandakan pahalanya sebagaimana ia melaksanakan kebaikannya selama seribu bulan. Maka dari itu, akan sangat rugi apabila kesempatan emas ini kita sia-siakan begitu saja dan lewat begitu saja.

Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah

Malam Lailatulkadar adalah malam yang disembunyikan dan malam yang tidak dapat diketahui kapan terjadinya. Tetapi yang paling penting adalah kita wajib meyakini bahwa malam Lailatulkadar pasti terjadi pada salah satu malam di bulan Ramadhan. Disembunyikannya malam Lailatulkadar ini tentu menjadi suatu keistimewaan tersendiri, dan juga menjadi salah satu bentuk rahmat besar bagi umat Islam.

Hikmah disembunyikannya malam Lailatulkadar adalah agar kita selalu bersungguh-sungguh dalam beribadah serta melakukan berbagai hal yang baik di bulan suci Ramadhan, seperti membaca Al-Qur’an, bersedekah, salat tarawih, salat malam , memperbanyak istigfar, zikir, iktikaf, dan amal-amal baik lainnya. Konsistensi ibadah inilah yang membuat kita bertemu dengan malam Lailatulkadar.

Tetapi, apabila malam Lailatulkadar tidak disembunyikan, maka akan banyak orang-orang yang tidak menjadikan malam-malam selain Lailatulkadar sebagai malam yang istimewa, dan mereka akhirnya tidak konsisten dalam kesungguhan ibadah karena sudah mengetahui kapan malam Lailatulkadar akan terjadi. Artinya, mereka akan meningkatkan ibadah pada malam Lailatulkadar saja, sedangkan untuk malam-malam lainnya tidak diprioritaskan.

Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah

Lailatulkadar memang disembunyikan karena menyimpan hikmah yang sangat luar biasa. Sekarang persoalannya, kapankah dan di manakah kira-kira malam Lailatulkadar itu dapat diharapkan terjadi? Banyak sekali hadis-hadis Nabi yang menjelaskan ciri khusus datangnya malam Lailatulkadar. Salah satunya adalah sebagaimana dijelaskan dalam hadis Nabi berikut,

Carilah Lailatulkadar pada sepuluh hari yang terakhir di bulan Ramadhan. (Hadis Muttafaq Alaih)

Di dalam hadis lain juga dijelaskan,

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ.

Carilah malam Lailatulkadar di malam-malam ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari)

Dari hadis-hadis di atas dapat kita temukan titik terang bahwa malam Lailatulkadar pasti terjadi di malam-malam ganjil sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan. Adapun dalil yang paling menegaskan mengenai tanggal-tanggal ganjil malam Lailatulkadar adalah sebagaimana hadis berikut,

اِلْتَمِسُوهَا فِى الْعَشْرِ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى تَاسِعَةٍ تَبْقَى، فِى سَابِعَةٍ تَبْقَى، فِى خَامِسَةٍ تَبْقَى.

“Carilah Lailatulkadar di sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan pada sembilan, tujuh, dan lima malam yang tersisa.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah

Malam terjadinya Lailatulkadar memang sengaja dirahasiakan oleh Allah agar umat Islam terpicu dan berlomba-lomba untuk mendapatkan kebaikan yang lebih banyak, dengan berusaha mencarinya di seluruh malam-malam Ramadhan. Sehingga mereka yang beruntung dan berhasil adalah orang-orang setiap malam melakukan aktivitas kebajikan dan bersungguh-sungguh dalam beribadah kepada Allah Swt.

Kapanpun datangnya Lailatulkadar, kita harus berusaha keras untuk mendapatkannya dengan cara mengisi malam-malam bulan suci Ramadhan ini dengan aktivitas positif secara optimal, agar nantinya amaliah kebaikan tersebut dipertemukan dengan malam Lailatulkadar, amin.

Jangan sampai kesempatan emas ini kita sia-siakan dan abaikan saja. Semoga Allah berkenan mempertemukan kita dengan Lailatulkadar dan mendapatkan keutamaan yang fantastis atas izin dan keridhaan Allah Swt., amin, Allahumma, amin.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ, وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ وَإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ وَأَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ. إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Khotbah II

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا ﷺ عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ﷺ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا.

أَمَّا بَعْدُ: فَيَآأَيُّهَا النَّاسُ، اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ. وَقَالَ تَعاَلَى: اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا .اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ ﷺ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ،  وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ. اَللّٰهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ، أَبِيْ بَكْرٍ وَعُمَرَ وَعُثْمَانَ وَعَلِيٍّ وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ، وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ، لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ، وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللّٰهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ، وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ، وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ، وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ، وَدَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ، وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً، وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ.

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ، وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.