Kotbah Jumat Singkat: Islam Dalam Membina Kehidupan Sosial
اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ خَلَقَ الزَّمَانَ وَفَضَّلَ بَعْضَهُ عَلَى بَعْضٍ فَخَصَّ بَعْضُ الشُّهُوْرِ وَالْأَيَّامِ وَالَليَالِيْ بِمَزَايَا وَفَضَائِلَ يُعَظَّمُ فِيْهَا الْأَجْرُ وَالْحَسَنَاتُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا ﷺ عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى بِقَوْلِهِ وَفِعْلِهِ إِلَى الرَّشَادِ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ علَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ ﷺ وَعَلَى آلِهِ وأَصْحَابِهِ هُدَاةِ الْأَنَامِ فِيْ أَنْحَاءِ الْبِلاَدِ.
أَمَّا بَعْدُ: فَيَآأَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ، أُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِىْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ: وَمَنْ اَحْسَنُ قَوْلًا مِّمَّنْ دَعَآ اِلَى اللّٰهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَّقَالَ اِنَّنِيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ. صَدَقَ اللهُ الْعَظِيْمُ.
Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah
Mengawali uraian khotbah pada siang hari ini, saya berpesan kepada diri saya sendiri dan para hadirin semua jamaah Jumat yang dimuliakan oleh Allah, marilah kita tingkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah Swt. dengan menjalankan segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya. Mari kita sama-sama membangun kehidupan dengan berusaha sekuat tenaga untuk berjihad di jalan Allah agar kita mendapatkan rida-Nya, dan bahagia di dunia maupun di akhirat.
Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah
Islam adalah agama yang menganjurkan untuk saling tolong-menolong. Islam juga menghargai dan memuliakan orang-orang yang rela mengorbankan kesenangannya, waktunya, dan harta bendanya untuk keperluan dan kemaslahatan umum. Hal ini sejalan dengan firman Allah Swt. yang berbunyi:
وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۖ وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ.
“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.” (QS. Al-Maidah: 2)
Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah
Rasulullah Saw. pernah bersabda:
انْصُرْ أَخَاكَ ظَالِمًا أَوْ مَظْلُوْمًا.
“Tolonglah saudaramu, baik dalam keadaan dianiaya ataupun menganiaya.” (HR. Bukhari)
Setelah Rasulullah berkata demikian, salah seorang sahabat kemudian bertanya, “Ya Rasulullah, orang ini dapat kutolong apabila memang ia dianiaya, tetapi bagaimanakah menolongnya apabila ia yang menganiaya?” Kemudian Rasulullah menjawab, “Kamu cegah dan kamu halang-halangi dia dari perbuatan aniaya, itulah cara menolongnya.”
Dari hadis di atas, kita belajar bahwa menolong tidak hanya dikhususkan untuk orang yang disakiti, namun juga kepada orang yang menyakiti. Dengan cara mencegah itulah kita sama saja menolongnya agar tidak terjerumus ke dalam lubang dosa.
Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah
Tidak ada orang yang paling beruntung di dunia ini selain dicintai oleh Allah Swt. Kecintaan-Nya adalah anugerah maha dahsyat, bahkan melebihi kenikmatan surga yang Dia janjikan. Rasulullah pernah berkata bahwa orang yang paling dicintai Allah adalah orang yang paling bermanfaat untuk orang lain, memberi kegembiraan untuk orang lain, dan menghilangkan satu saja kesusahannya.
Untuk mencapai kriteria tersebut, kita tidak perlu menunggu orang lain kesusahan atau kelaparan, kita tidak perlu menunggu orang lain disakiti atau menyakiti. Yang perlu kita lakukan adalah memberi manfaat dalam hal sekecil apapun, selagi hal itu membantu meringankan beban mereka. Misalnya, membeli dagangan orang yang kurang mampu, membantu orang tua atau anak kecil menyeberangi jalan, melapangkan hati orang yang dilanda kesedihan, dan masih banyak lagi.
Semoga perintah Al-Qur’an dan sunah Nabi ini dapat kita laksanakan dengan baik. Dan semoga kita semua termasuk golongan orang-orang yang dicintai dan diridai Allah, amin.