Cara Berpakaian Rasulullah SAW dan Hikmahnya

Daftar Isi

Cara Berpakaian Rasulullah SAW dan Hikmahnya
Abusyuja.com – Menengok ribuan tahun ke belakang, Nabi Muhammad SAW telah mengajarkan kepada kita cara menjaga tubuh serta kulit dari setiap hal yang mengancamnya. Misalnya dalam hal pakaian, Nabi SAW sering menggunakan selendang dan jubah atau gamis daripada selainnya, karena memang hal itu dirasa lebih ringan bagi tubuh.

Gaya/Style Pakaian yang Disukai Rasulullah

Dari segi desainnya, Nabi SAW lebih memilih model pakaian yang paling nyaman untuk dikenakan serta bermanfaat bagi tubuh. Seperti bentuk lengan yang tidak terlalu sempit dengan panjang sebatas pergelangan tangan. Sekiranya tidak sampai membatasi pergerakan tubuh serta dapat melindungi tubuh dari udara panas dan dingin.

Gemar Memakai Gamis

Beliau lebih gemar dan nyaman menggunakan gamis dengan panjang yang tidak sampai melewati mata kaki. Hal ini agar lebih leluasa dalam berjalan. Serta dengan ukuran seperti ini, tubuh dianggap sudah terlindungi dari ancaman hawa dingin dan panas.

Menggunakan Serban atau Penutup Kepala

Dalam hal serban sebagai penutup kepala, beliau mencontohkan standar paling sempurna. Tidak terlalu besar dan tidak pula terlalu kecil. Setidaknya mampu melindungi kepala dari panas dan dingin. Saat bepergian, Nabi SAW senantiasa melindungi kaki dengan sepatu yang dikenakannya.

Adab-adab Lainnya

Selain ketentuan di atas, ada beberapa adab lain yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, di antaranya yaitu menggunakan pakaian yang bersih, suci, dan dibeli dari sumber yang halal, bukan hasil curian atau yang sejenisnya.

Selain itu Nabi SAW juga mengajarkan untuk menutup aurat ketika berpakaian, tidak menyerupai pakaian lawan jenis, tidak terbuat dari bahan sutra (bagi laki-laki karena hal itu diharamkan), dianjurkan memakai pakaian berwarna putih, rapi, mendahulukan anggota bagian kanan ketika memakai pakaian, memakai parfum, dan yang terakhir membaca doa berpakaian.

Hikmah Meneladani Cara Berpakaian Rasulullah SAW

Kita patut bangga sekaligus mungkin terheran-heran terhadap segala yang diteladankan oleh sang penutup utusan SAW. Dari beliau, selalu muncul hikmah yang sangat sukar untuk dideteksi dan difahami oleh manusia, bahkan pengikutnya sekalipun.

Sentuhan teknologi nyatanya hanya bisa menyentuh sedikit dari ke sekian rahasia indah di balik perilaku Nabi SAW. Itu pun terjadi selepas ratusan tahun sepeninggalnya sang panutan.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh seorang ilmuan barat menyatakan, kulit tubuh kita memiliki fungsi vital dan kompleks. Di antara fungsinya adalah melindungi tubuh dari panas, paparan cahaya, infeksi, dan crush injury.

Kulit juga berfungsi untuk menyimpan air, lemak, dan vitamin D. Lalu, bagaimana jika kulit kita yang multifungsi itu terserang oleh penyakit kanker, misalnya (lazimnya disebut kanker kulit)?

Kaker kulit adalah salah satu jenis penyakit kulit yang tumbuh pada lapisan luar kulit sebagai sebab dari serangan sel kanker.

Di antara faktor pemicu kemunculannya adalah paparan sinar matahari dan ultraviolet secara langsung. Pada saat tertentu, kedua sinar ini bersifat merusak. Kerusakan nantinya bisa bermutasi menjadi penyakit kanker. Selain itu, ada juga faktor lain, seperti hereditas (penurunan genetik dari orang tua), bahkan lingkungan tempat tinggal juga turut menyumbang terhadap kemunculan penyakit berbahaya ini.

Setidaknya ada dua faktor yang memengaruhi kerusakan kulit akibat sinar matahari, yaitu terlalu banyaknya jumlah sinar yang diterima, serta seringnya kulit terkena radiasi sinar matahari. Akibatnya adalah membuat kulit menjadi terbakar. Dua faktor inilah penyebab kemunculan penyakit kanker.

Umumnya, manusia menerima 80% paparan sinar matahari pada usia 18 tahun. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk memproteksi anak-anak dari tajamnya radiasi sinar matahari sejak usia dini.

Ada banyak dampak negatif lain yang ditimbulkan dari sengatan radiasi matahari, salah satunya yaitu penuaan. Penuaan merupakan proses yang lazim dialami oleh semua manusia, yakni dengan melambatnya proses pertumbuhan dan pembelahan sel-sel dalam tubuh. Kondisi ini ditandai dengan berbagai gejala, seperti rambut mulai beruban, kulit keriput, dan lain sebagainya.

Sinar matahari memang sangat penting bagi proses pembentukan vitamin D yang memiliki peran penting terhadap kesehatan kulit. Tetapi dalam penelitian ilmiah menjelaskan sinar matahari dapat merangsang sel-sel melanin untuk mengeluarkan melanin yang berakibat rusaknya jaringan kolagen dan elastin. Dua jaringan ini mempunyai peran penting dalam menjaga keindahan tubuh serta elastisitas tubuh.

Rumah sebagai tempat tinggal pun juga perlu diperhatikan. Sebagaimana yang telah dicontohkan Nabi SAW, rumah atau hunian yang ideal adalah rumah yang mampu melindungi penghuninya dari hawa panas dan dingin, dapat menjadi penghalang dari jangkauan penglihatan orang lain, seperti mampu melindungi dari ancaman hewan buas.

Dari segi konstruksi, Nabi SAW mengajarkan agar sebaiknya rumah memiliki keseimbangan yang baik. Artinya tidak terlalu tinggi dan rendah. Selain itu, hendaknya juga memperhatikan tata ruangnya, seperti tidak terlalu sempit supaya memberikan kenyamanan bagi penghuninya. Juga jangan terlalu luas agar tidak menyisakan ruangan yang tersia-siakan.

Demikian pembahasan singkat mengenai cara berpakaian Rasulullah SAW lengkap dengan hikmahnya. Semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat. Wallahu A’lam.

Sumber Referensi:

Kusuma Dewi, Perawatan dan Tata Rias Wajah Wanita Usia 40+, halaman 21.

David Servan-Schreibver, M.D., Ph.D., Hidup Bebas Kanker: Terobosan Terbaru Mencegah Melawan dan Mengobati Kanker, halaman 188.

al-Tib an-Nabawy, halaman 177.

KBBI dan Wikipedia.