Ibnu Rusyd: Riwayat Hidup, Karir intelektual, dan Karyanya dalam Bidang Kedokteran

Daftar Isi

Ibnu Rusyd: Riwayat Hidup, Karir intelektual, dan Karyanya dalam Bidang Kedokteran
Abusyuja.com – Ibnu Rusyd adalah ilmuan luar biasa dan serba bisa. Beliau tidak hanya menguasai satu disiplin ilmu saja. Ibnu Rusyd masyhur dikenal sebagai ulama pakar fikih muqarin, fikih perbandingan mazhab, Astronomi, dan ilmu filsafat.

Tidak hanya itu, Ibnu Rusyd juga pakar dalam bidang kedokteran. Beliau merupakan ulama lengkap yang memiliki predikat khusus yang tidak dimiliki oleh kebanyakan ulama. Atau dalam penyebutan sederhana, beliau adalah “ulama langka”.

Nama asli beliau adalah Muhammad. Nama lengkapnya adalah Abu al-Walid Muhammad bin Ahmad bin Muhammad bin Ahmad bin Rusyd al-Qurtubi al-Andalusi. Lahir pada tahun 520 Hijriah atau bertepatan dengan tahun 1126 Masehi.

Ibnu Rusyd adalah tipe ulama yang gemar dan gigih dalam belajar. Kecintaannya terhadap ilmu pengetahuan mendorongnya untuk mempelajari tidak hanya satu disiplin ilmu saja. Dari tangannya berbuah karya tulis, dari lisannya tercium harum berbagai pemikiran yang dikagumi banyak orang.

Konon, selama hidupnya, terhitung hanya dua hari beliau tidak menulis dan memegang buku. Itupun pada hari wafatnya sang ayah dan pada hari pernikahannya.

Ibnu Rusyd menempuh pendidikan di Universitas Cordova. Beliau sering bediskusi dengan para ilmuan saat itu, seperti Ibn Arabi, keluarga Ibn Zuhr (Azenzoar), yang dikenal banyak melahirkan pakar kedokteran.

Beliau juga kerap berdiskusi dengan Abu Marwan (Abumeron), seorang pakar sekaligus pengarang buku kedokteran tentang pengobatan organ tubuh secara khusus. Sebuah buku yang disusun atas permintaan Ibnu Rusyd untuk menyempurnakan karyanya, Al-Kulliyah di Ath-Thib (Colliyet), yang berisikan rangkuman ilmu kedokteran.

Ibnu Rusyd memperdalam ilmu kedokteran pada Abi Ja’far bin Harun. Bahkan setali tiga uang, dari gurunya ini, beliau menguasai ilmu hikmah. Dari kecerdasannya ini, beliau mencetak murid-murid berkualitas.

Salah satu murid beliau yang terkenal adalah seorang Yahudi bernama Maimonides (1206 M). Nama lengkapnya adalah Abu Imran Musa bin Maimun, atau dalam bahasa Ibrani Moses ben Maimon. Ia adalah dokter pribadi Sultan Shalah al-Din al-Ayyubin (1171-1193 M), seorang pahlawan Islam pembebas tanah suci Yerusalem dalam perang salib, atau akrab dikenal dengan Salahudin al-Ayubi.

Kontribusi Ibnu Rusyd dalam bidang kedokteran diwujudkan alam bentuk karya, di antaranya yaitu:

  1. Kitab Al-Kulliyah, manuskrip kitab ini tersimpan di Escurial Bibliothique, Madrid, Spanyol.
  2. Kitab Syarh Urjuzah ibn Sina fi al-Thib, manuskrip kitab ini tersimpan di Dar al-Kutub al-Mishriyyah, Kairo, Mesir.
  3. Kitab Al-Tiryaq. Manuskripnya tersimpan di Escurial Bibliothique, Madrid, Spanyol.
  4. Kitab Risalah al-Mufradat, sebagai bagian kelima dari kitab al-Kulliyah fi Al-Mijaz al-Mu’tadil.
  5. Talkhis kitab Hilah al-Bar’i li Jalinus.
  6. ‘Ard kitab Al-Mizaj li Jalinus.
  7. ‘Ard Au Syarkh Washit li Al-Kitab Al-Hamiyyat li Jalinus.
  8. ‘Ard li Kitab ‘Ilal al-Amradl wa I’rhadliha li Jalinus, dan masih banyak lagi.

Ibnu Rusyd adalah tokoh yang berperan besar dalam perjalanan sejarah peradaban manusia, khususnya peradaban Eropa. Di Barat, Ibnu Rusyd sangat terkenal karena dedikasinya atas karya-karya yang tersebar luar di seluruh penjuru Eropa. Karya-karyanya dibaca luas hingga dianggap “mempengaruhi Eropa” selama berabad-abad lamanya, sebelum ada larangan dari pihak persatuan gereja pada tahun 1210 M – 1277 M. Ibnu Rusyd wafat pada tahun 1198 M di kota Marrakesh (sekarang Maroko).