Download Kitab Al-Anwarul Bahiyyah PDF dan Terjemahnya

Daftar Isi

Download Kitab Al-Anwarul Bahiyyah PDF
Abusyuja.com – Kitab Al-Anwarul Bahiyyah adalah kitab yang menceritakan tentang kisah perjalanan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW. Kitab ini memiliki nama lengkap Al-Anwaarul Bahiyyah Min Israa' Wa Mi'raaj Khoiril Bariyyah.

Kitab ini begitu istimewa karena mengangkat salah satu kisah paling fenomenal dalam Islam, yakni Isra Mikraj. Dalam peristiwa tersebut, Nabi SAW memperoleh berbagai macam pengalaman dan pengetahuan berharga, khususnya yang berkaitan dengan memahami tanda-tanda kebesaran Allah.

Baca juga: Hikmah Perjalanan Isra Mikraj


Menurut bahasa, Isra adalah perjalanan di malam hari, sedangkan Mikraj adalah tangga untuk naik ke atas (berdasarkan kamus al-Munawwir). Secara istilah, pengertian Isra adalah  perjalanan Nabi SAW dari Masjidilharam ke Masjidilaksa, sedangkan Mikraj adalah perjalanan Nabi SAW dari Masjidilaksa sampai ke Sidratulmuntaha. Sidratulmuntaha sendiri adalah tempat di langit yang sifatnya gaib, tidak dijangkau dijangkau oleh pancaindra manusia, bahkan tidak dapat dilogika oleh akal pikiran.

Dari peristiwa inilah, Nabi Muhammad SAW dan umatnya diperintah untuk melaksanakan salat lima waktu sehari semalam. Salat inilah yang menjadi satu kebutuhan wajib setiap umat muslim. Dalam Al-Qur’an, perintah salat selalu berulang Kali disampaikan, bahkan lebih dari 80 kali.

Tidak hanya sebatas salat, Kitab Al-Anwarul Bahiyyah juga menjelaskan secara detail mengenai perjalanan Isra Mikraj Nabi, mulai dari keterlibatan malaikat Jibril, tunggangan super kilat yang masyhur disebut Buroq, beberapa nabi pendahulu, bangsa jin, serta tempat-tempat khusus yang bersejarah.

Mengenal Pengarang Kitab Al-Anwarul Bahiyyah

Kitab Kitab Al-Anwarul Bahiyyah dikarang oleh Sayyid Muhammd bin Alawi al-Maliki. Beliau adalah seorang “Sayyid” dengan garis keturunan mulia yang sanadnya langsung bersambung kepada Nabi Muhammad SAW.

Beliau lahir di Makkah, Hijaz, Arab Saudi, pada tahun 1944 M (1367 H) dan meninggal pada 2004 M (1425 H). Dikenal sebagai guru para ulama yang memilik kerendahan hati di kalangan muridnya. Beliau sangat enggan mempertentangkan pendapat ulama satu dengan lainnya meski memiliki keilmuan yang cukup tinggi di bidang tafsir, akidah, hadis, usul fikih, dan masih banyak lagi.

Beliau selalu sabar dengan beberapa pihak yang memiliki pandangan berbeda dengannya, sebab beliau tahun persisi bahwa kelemahan Islam terdapat pada pertikaian para ulamannya.

Beliau sadar bahwa pertikaian tersebut adalah “celah” untuk musuh Islam. Dengan penuh keikhlasan, beliau selalu menghormati orang-orang yang tidak sependapat dan sealiran dengannya.

Dalam hal syiar Islam, beliau tidak pernah membatasi pengajaran pada batasan ilmu tertentu. Beliau menggelar pengajian selepas salat magrib sampai Isya setiap harinya.

Beliau pernah membuat rumah belajar yang dapat menampung ratusan murid per hari. Rumah tersebut terletak di Hay al-Rashifah, pinggiran kota Mina, Arab Saudi.

Setiap Ramadan dan hari raya, beliau terbuka untuk semua tamu tanpa memilih golongan atau derajat. Muridnya ratusan, bahkan ribuan, dari berbagai penjuru dunia.

Murid-murid yang belajar, makan, dan minum di sana tidak dipungut biaya sepeser pun. Bahkan beliau kerap kali memberi beasiswa kepada para muridnya yang berprestasi sebagai uang saku.

Setelah ilmunya dianggap cukup selama belajar beberapa tahun, para murid tersebut kemudian dipulangkan di negaranya masing-masing untuk syiar agama Islam.

Beliau diberi gelar “guru para ulama” karena telah melahirkan ulama-ulama besar di Nusantara.

Di antara murid-murid beliau yang menjadi ulama besar di Indonesia adalah KH. Maimoen Zubair (Guru dari Gus Baha’), KH. Ubaidillah Faqih, KH. Ali Imran, Habib Abdul Qadir al-Hadad, KH. Thohir al-Kaf, KH. Ali Karror, KH. Muhaimin, Habib Muhammad al-Haddad, KH. Ihya’ Ulumuddin, dan masih banyak lagi.

Para ulama ini terhimpun dalam organisasi bernama Hai’ah Asshofwah. Organisasi tersebut menghimpun para murid Sayyid Maliki.

Ulama Ahlussunnah Wal Jamaah ini meninggal pada 10 Mei 2004 di usianya yang sudah menginjak 60 tahun. Beliau dimakamkan di Jannatul Mu'alla (Mbah Moen juga dimakamkan di sini). Konon, warga yang ikut hadir mengikuti prosesi pemakaman beliau berjumlah jutaan orang.

Download Kitab Al-Anwarul Bahiyyah PDF

Sesuai judul di atas, berikut adalah link download kitab Al-Anwarul Bahiyyah versi PDF:

Download Kitab Al-Anwarul Bahiyyah PDF


Download Kitab Al-Anwarul Bahiyyah PDF (Alternatif)

Download Terjemah Kitab Al-Nawarul Bahiyyah PDF

Untuk mendukung UMKM yang menyediakan berbagai kitab fisik, kami menyarankan Anda juga perlu memiliki versi terbitannya yang telah beredar banyak di toko-toko offline maupun online.

Demikianlah link download Kitab Al-Anwarul Bahiyyah PDF lengkap dengan biografi singkat pengarangnya. Semoga apa yang kami bagikan bermanfaat. Wallahu A’lam