Surat Al-Baqarah Ayat 216: Arab, Arti, dan Tafsirnya

Daftar Isi

Surat Al-Baqarah Ayat 216: Arab, Arti, dan Tafsirnya
Abusyuja.com – Surat Al-Baqarah (artinya: sapi betina) adalah surat ke-2 dalam Al-Qur’an. Surat yang terdiri dari 286 ayat ini termasuk ke dalam golongan Surat Makkiyah. Alasan surat ini dinamakan Al-Baqarah adalah karena di dalamnya memuat cerita penyembelihan sapi betina oleh Bani Israil.

Sesuai judul di atas, berikut adalah Surat Al-Baqarah ayat 216 lengkap dengan tulisan arab, arti, dan tafsirnya:

Surat Al-Baqarah Ayat 216 Arab:

كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ ۚ وَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۚ وَعَسٰٓى اَنْ تُحِبُّوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ وَاَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ ࣖ

Arti Surat Al-Baqarah Ayat 216:

Terjemah Kemenag 2019

Diwajibkan atasmu berperang, padahal itu kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)

Tafsir Surat Al-Baqarah Ayat 216:

Tafsir Jalalain:

(Diwajibkan atasmu berperang), yakni menghadapi orang-orang kafir (padahal hal itu suatu kebencian), maksudnya suatu hal yang tidak disukai (bagi kamu) menurut tabiat, disebabkan amat menyusahkannya.

(Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal baik bagi kamu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal amat buruk bagi kamu).

Ini disebabkan kecenderungan nafsu pada syahwat atau keinginan-keinginan yang pasti akan mencelakakannya dan enggannya melakukan taklif atau tugas-tugas yang akan membahagiakannya.

Siapa tahu bahwa dalam peperangan, walau kamu membencinya, tersembunyi kebaikan, misalnya kemenangan dan harta rampasan atau mati syahid dan memperoleh pahala.

Sebaliknya, dalam meninggalkan, walaupun menyenangkan hatimu, terdapat keburukan, misalnya kehinaan dan kemiskinan serta luput dari pahala.

(Dan Allah Maha mengetahui) apa-apa yang baik bagimu (sedang kamu tidak mengetahui) demikian itu.

Maka bersegeralah melakukan apa yang diperintahkan Allah kepadamu. Nabi Saw. mengirim pasukannya yang pertama di antaranya terdapat Abdullah bin Jahsy.

Mereka memerangi orang-orang musyrik dan membunuh Ibnul Hadhrami pada hari terakhir bulan Jumadilakhir hingga mereka memasuki awal bulan Rajab (salah satu bulan suci).

Tafsir Ibnu Katsir:

Allah mewajibkan jihad kepada kaum muslim demi mempertahankan agama Islam dari kejahatan musuh-musuhnya.

Az-Zuhri mengatakan bahwa jihad itu wajib atas setiap orang, baik ia ahli dalam berperang ataupun tidak.

Bagi orang yang tidak biasa berperang, apabila diminta bantuannya untuk keperluan jihad, maka ia harus membantu.

Dan apabila dimintai pertolongannya, maka ia harus menolong. Apabila diminta untuk berangkat berjihad, maka ia harus berangkat; tetapi jika tidak diperlukan, ia boleh tinggal (tidak berjihad).

Di dalam sebuah hadis sahih telah disebutkan:

مَنْ مَاتَ وَلَمْ يَغْزُ، وَلَمْ يُحَدِّثْ نَفْسَهُ بِغَزْوٍ مَاتَ مِيتَةً جَاهِلِيَّةً 

Barang siapa yang meninggal dunia, sedangkan dia belum pernah berperang (berjihad) dan tiada pula keinginan dalam hatinya untuk berperang, maka ia mati dalam keadaan mati Jahiliah.”

Rasulullah Saw. pernah bersabda dalam hari kemenangan atas kota Mekah:

لَا هِجْرَةَ، وَلَكِنْ جِهَادٌ ونيَّة، إِذَا اسْتُنْفِرْتُمْ فَانْفِرُوا

Tidak ada hijrah sesudah kemenangan, tetapi hanya jihad dan niat; dan apabila kalian diperintahkan untuk berangkat berperang, maka berangkatlah.”

Di dalam Surat Al-Baqarah disebutkan, “...padahal berperang itu adalah sesuatu yang kalian benci.” (QS. Al-Baqarah: 216)

Maksudnya adalah hal tersebut terasa keras dan berat bagi kalian, dan memang kenyataan perang itu demikian, adakalanya terbunuh atau terluka selain dari masyaqat (kondisi menyulitkan) dalam perjalanan dan menghadapi musuh.

Di dalam Surat Al-Baqarah disebutkan, “Boleh jadi kalian membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagi kalian.” (QS. Al-Baqarah: 216)

Maksudnya adalah karena berperang itu biasanya diiringi dengan datangnya pertolongan dan kemenangan atas musuh-musuh, menguasai negeri mereka, harta benda mereka, istri-istri, dan anak-anak mereka.

Di dalam Surat Al-Baqarah disebutkan, “...dan boleh jadi (pula) kalian menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagi kalian.” (QS. Al-Baqarah: 216)

Konteks dalam hal ini adalah bersifat umum, mencakup semua perkara. Adakalanya seseorang mencintai sesuatu, sedangkan padanya tidak ada kebaikan atau suatu maslahat pun baginya.

Antara lain ialah diam tidak mau berperang, yang akibatnya musuh akan menguasai negeri dan pemerintahan.

Di dalam Surat Al-Baqarah disebutkan, “Allah mengetahui, sedangkan kalian tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)

Maksudnya adalah Allah lebih mengetahui tentang akibat dari semua perkara daripada kalian, dan lebih melihat tentang hal-hal yang di dalamnya terkandung kemaslahatan dunia dan akhirat bagi kalian.

Maka perkenankanlah seruan-Nya dan taatilah perintah-Nya, mudah-mudahan kalian mendapat petunjuk.

Demikianlah kajian singkat mengenai Surat Al-Baqarah Ayat 216 lengkap dengan bacaan arab, arti, dan tafsirnya. Semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat. Wallahu A’lam