Aman dari Siksa Kubur, Apa Maksudnya?
Daftar Isi
Baca juga:
- Doa Dijauhkan Dari Siksa Api Neraka Jahanam
- Cara Shalat Hadiah untuk Orang yang Sudah Meninggal
- Doa Dihindarkan Dari Cobaan Berat
Dalam kita Qatr al-Ghaits, Muhammad Imam Nawawi al-Jawi memberi penjelasan, "Apabila seseorang mati pada hari jumat atau malam harinya, maka siksa kubur yang menimpanya akan berhenti sesaat, begitu pula menghimpitnya kubur. Kemudia akan berhenti dan tidak akan terulang lagi sampai hari kiamat.
Dijelaskan pula dalam kita Al-Dur al-Nadhid, "Kalangan Ahli Sunnah Wal Jamaah (ASWAJA) berpendapat, bahwa azab kubur itu memang benar adanya...Seseorang mukmin itu terbagi menjadi dua kondisi, apabila di kala hidup orang tersebut taat maka dia tidak akan mendapatkan siksa dan tetap mendapatkan himpitan kubur dan kengerian. Tetapi sebaliknya, apabila orang tersebut di akal hidup suka bermaksiat maka dia akan mendapatkan siksa yang sangat pedih, dan ia pun juga tetap akan mendapat himpitan kubur. Dan siksaan tersebut akan terhenti sampai hari/malam jumat datang, lalu siksaan tersebut tidak akan terulang lagi sampai hari kiamat.
Dan apabila ia mati pada hari atau malam jumat maka ia akan mendapatkan siksaan itu sesaat dan siksaan himpitan kubur, lalu siksaan itu terhenti. Begitulah keterangan dalam kitab al-Mu'taqadat karya dari Syaikh Abu al-Mu'in al-Nasafi Hanafi.
Lalu Bagaimana Cara Selamat dari Siksa Kubur?
Setiap amal yang kita lakukan kelak akan dimintai pertanggungjawaban meskipun hanya sekecil zarrah (biji yang sangat kecil). Ada orang yang rajin ibadah tetapi mendapat siksa kubur akibat tusuk gigi. Ada juga orang biasa yang selamat dari siksa kubur sebab membiarkan lalat meminum cairan di ujung penanya. Itulah salah satu contoh serpihan amal kecil yang menentukan masa depannya di alam kubur.
Setidaknya ada dua cara agar kita selamat dari siksa kubur. Yang pertama sifatnya adalah global, yaitu menjauhi segala larangan dan melakukan segala kewajiban yang diperintahkan oleh Allah Swt. Contoh: Shalat, zakat, haji, puasa bulan ramadhan, dan lain sebagainya.
Yang kedua adalah muhasabah (merenung) sebelum tidur. Renungilah apapun yang kita lakukan pada hari ini, apa yang kita lakukan di pagi hari, siang hari, dan malam hari. Dosa apakah yang kita buat pada hari ini, kemudian berjanjilah kepada diri sendiri untuk tidak melakukan dosa atau kesalahan yang sama pada hari esok.
Hal tersebut harus kita lakukan setiap hari sebelum tidur. Sebab, seseorang tidak tahu kapan dia akan kembali kepada-Nya. Dan yang terakhir perbanyaklah berdzikir (mengingat) kepada Allah Swt.
Dalam kita Busyarl Karim, Syekh Sa'id bin Muhammad Ba'syin mengatakan bahwa membaca QS. Al-Ikhlas sebanyak 40 kali menjelang kematiannya akan terhindar dari siksa ubur. Wallahu A'lam