Dapat Kabar Istri Selingkuh, Apa yang Harus Dilakukan Suami?
Abusyuja.com_Ketika suami mendengarkan berita tentang kejelekan istrinya, janganlah terburu-buru nafsu untuk menghakimi bahwa berita itu memang benar adanya. Hanya karena mendengar gosip tentang kejelekan istri, ada suami yang langsung menceraikan istrinya. Bahkan, ia tidak mencari tahu terlebih dahulu, tentang kebenaran berita itu.
Bukankah ada kemungkinan bahwa berita tersebut tidak benar, atau banyak yang dilebih-lebihkan dan ditambah-tambahi?
Sebagai suami, jangan gegabah dalam memutuskan segala sesuatu. Semuanya memerlukan pertimbangan logis dan matang. Ketika mendengar berita buruk tentang istrinya, maka langkah pertama yang harus ditempuh adalah berbaik sangka (husnudzon).
Berbaik sangka menjadi langkah pertama dan utama ketika mendengar kejelekan tentang istri kita. Sesungguhnya sikap seseorang itu mencerminkan kepribadian seseorang, dan pikiran memberi peran yang besar terhadap sikap seseorang.
Itulah mengapa berbaik sangka membuat perbedaan besar dalam hidup kita, dalam hal ini adalah keutuhan keluarga kita. Sikap yang baik dan keberuntungan dimulai dengan berbaik sangka.
Baca juga:
- Dusta (Kebohongan) Yang Dibolehkan Dalam Rumah Tangga
- Nasehat untuk Suami, Lupakan Kesalahan Istri!
- Kewajiban Istri Terhadap Suami Menurut Islam
Berbaik sangka dapat mengatasi masalah kehidupan sehari-hari. Pikiran yang positif dapat membantu kita untuk mengatasi situasi gawat dan dapat mengubah hidup kita jauh lebih baik.
Sesungguhnya banyak sekali manfaat yang diperoleh dari berbaik sangka atas setiap masalah yang kita hadapi. Diantaranya adalah:
Berbaik sangka dapat mengatasi kegelisahan
Berbaik sangka dapat membantu kita mengatasi situasi yang tidak menentu, gelisah, dan dapat mengganti pikiran pesimis menjadi optimis. Ketika seseorang suami mendapati berita yang tidak baik tentang istrinya, lalu ia berbaik sangka, maka hal itu dapat mengurangi kecemasan dan mengurangi kegelisahan yang dapat berujung pada salah bertindak (bercerai). Ketika sang suami dapat berbaik sangka, maka ia akan dapat mengontrol pikiran, perasaan, dan tindakan dengan baik.
Berbaik sangka dapat membantu mengambil keputusan yang benar
Berbaik sangka dapat membantu seorang suami untuk berpikir dengan tenang dalam mengambil sebuah keputusan. Dengan pikiran yang jernih, ia bisa menentukan apa yang baik bagi dirinya, istri, anak, dan keluarganya. Sehingga, keputusan yang diambil nantinya akan diterima oleh siapapun.
Selain itu, orang yang berbaik sangka akan terhindar dari melakukan hal yang bodoh yang akan disesalinya di kemudian hari. Berbaik sangka juga memudahkan suami dalam memilih keputusan dengan cepat.
Berbaik sangka dapat meningkatkan fokus dalam menyelesaikan masalah
Dalam menyelesaikan masalah, fokus adalah satu hal yang harus dimiliki. Dan berbaik sangka dapat meningkatkan konsentrasi dan fokus seseorang terhadap suatu masalah yang sedang dihadapinya. Suami yang dapat fokus pada satu permasalahan, ia akan lebih mudah dalam mengambil keputusan.
Lain halnya jika ia tidak bisa fokus. Pikirannya campur aduk dan semakin berat dalam menyelesaikan masalah utamanya. Ketika masalah yang lalu ikut teringat oleh suaminya, maka masalah itu akan semakin memperberat, sehingga kesalahan sekarang yang seharusnya sepele akan terasa berat. Itu berarti, resiko mengambil keputusan yang salah akan semakin besar pula.
Langkah kedua setelah berbaik sangka adalah berupaya untuk membuktikan kebenaran berita tersebut. Ia bisa mendatangi istrinya, lalu bertanya tentang berita tersebut itu, apakah benar atau hanya hisapan jempol belaka.
Setelah mendapatkan jawaban dari istrinya, misal sang istri menolak berita itu atau tidak membenarkan berita itu, maka langkah berikutnya adalah mencari tahu darimana berita itu berembus. Sang suami tidak boleh memutuskan hanya berdasarkan keterangan dari satu pihak saja. Ia harus dapat mengambil keputusan secara matang setelah memperoleh informasi dari berbagai pihak, sehingga ia dapat mengambil keputusan yang adil untuk semuanya.
Janganlah karena terburu nafsu amarah, maka ia menyakiti hati istrinya, sedangkan bisa saja istrinya tidak bersalah. Jika ia sudah memutuskan untuk menceraikan istrinya sedangkan istrinya tidak bersalah, niscaya ia sendiri yang akan menyesal. Padahal, penyesalan di waktu kemudian itu tidak ada gunanya.
Dalam menghadapi suatu permasalahan, alangkah baiknya jika kita senantiasa memandangnya dari berbagai sudut pandang dan berbagai aspek yang berbeda, sehingga kita mendapatkan gambaran yang jelas tentang permasalahan itu. Dengan begitu, kita tidak salah paham menyikapi dan menyelesaikannya. Wallahu A'lam